Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Rumah Pitung di Marunda

Kisah Rumah Pitung di Marunda Rumah Pitung di Marunda. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Bangunan berusia ratusan tahun itu masih berdiri kokoh di daerah Marunda, Jakarta Utara. Bentuknya panggung dan mirip rumah suku adat Bugis. Ada cerita menarik di balik keberadaan rumah itu. Konon rumah terbuat dari kayu itu menjadi saksi bisu jejak si Pitung, pada masa penjajahan Hindia Belanda.

Pitung menurut cerita yang berkembang di masyarakat pernah singgah di rumah belakangan diketahui milik Haji Saipudin. Dia adalah saudagar kaya asal Bugis, Makassar.

"Kenapa disebut rumah Si Pitung. Karena katanya dulu Pitung itu pernah sembunyi di sini. Tapi ini rumah bukan punya Pitung. Ini punya orang Makassar, namanya Haji Saipudin. Tahun 1972 rumah ini dibeli sama DKI dari keturunannya. Setelah itu dikasih nama Rumah si Pitung," ujar Mohamad Isa petugas Satuan Pelaksana Edukasi dan Informasi Museum Kebaharian Jakarta, saat ditemui merdeka.com, Kamis pekan lalu.

Isa menuturkan banyak versi sejarah keberadaan Rumah Pitung. Pertama ialah rumah ini pernah ditinggali di Pitung selama beberapa tahun ketika dia dikejar Kepolisian Kolonial. Namun ada juga yang mengatakan jika Pitung hanya singgah di rumah itu beberapa minggu saat diburu Polisi Hindia Belanda pimpinan Hinne. Setelah itu Pitung kembali mengembara ke tempat lain.

"Yang bener itu kalau menurut sejarah rumah ini punya Haji Saipudin bukan punya Pitung. Pitung Cuma ngumpet doang di sini. Dia meminta perlindungan oleh sahabatnya," ujar Isa. Dia pun juga mengatakan ada versi lain sejarah rumah ini, yaitu rumah hasil rampasan. "Waktu itu Pitung ngaku sebagai Demang Meester Cornelis sama Haji Saipudin. Dia rampok semua hartanya," kata Isa. Dia mengatakan peristiwa itu juga diyakini oleh keturunan Haji Saipudin.

Isa pun mengaku lebih percaya dengan sejarah ditulis dalam surat kabar Hindia Olanda yang mengatakan Pitung sempat singgah di rumah milik Haji Saipudin untuk bersembunyi dari kejaran Polisi Hindia Belanda. Menurut koran itu, Pitung lari dari kejaran Kepolisian Kolonial. Namun keberadaannya justru diketahui mata-mata jika dia berada di rumah itu. Kepolisian Kolonial dipimpin oleh Schout Van Heyne langsung mengepung rumah yang memang berada dipinggiran sungai itu. Namun setelah diperiksa Pitung justru tidak ditemukan.

"Ada yang bilang Pitung itu sakti, dia bisa menghilang," ujar Isa.

Selain di rumah itu, jejak perjalanan si Pitung juga berada di sekitar kawasan itu. Tepatnya di Masjid Al-Alam yang lokasinya hanya sekitar 200 meter dari Rumah Pitung. Konon, sebelum ditangkap oleh Kepolisian Kolonial, Pitung sempat salat dan berdoa di masjid tersebut. Pengurus masjid bernama Haji Sambo membernarkan jika Pitung sempat singgah di rumah ibadah itu. Bahkan selama tinggal di rumah Haji Saipudin ,Pitung sering mengaji dan mengaji di masjid tersebut.

"Kata mertua saya, memang Pitung itu salat sama ngajinya di sini. Waktu rumah Haji Saipudin di kepung sama Kompeni dia lari ke masjid. Katanya ngumpet di plafon, sampai akhirnya berhasil lolos," ujar Haji Sambo. Dia pun mengatakan jika Masjid Al Alam jauh lebih tua berdiri dibanding Rumah Pitung. Masjid ini berdiri sejak tahun 1650 dan didirikan dalam waktu satu hari oleh sembilan wali.

Setelah tidak menemukan sosok Pitung, pasukan Kompeni akhirnya pergi meninggalkan Masjid Al Alam. Pitung juga diketahui melarikan diri ke kampung-kampung lain untuk bersembunyi. Singkat cerita Kompeni akhirnya berhasil menangkap si Pitung saat menyerahkan diri ke kantor Demang Mester Cornelis di kawasan Jati Negara. Pitung menyerah setelah mengetahui kedua orang tua dan gurunya, Haji Naipin disandera oleh Kompeni. Dia tidak tega melihat orang orang dekatnya disiksa pada saat itu.

Sanusi petugas sekaligus penjaga Rumah Pitung mengatakan, banyak cerita tentang kematian si Pitung. Dari cerita yang berkembang, ada banyak versi. Salah satunya adalah, Pitung mati ditembak dan jasadnya di belah menjadi tujuh bagian dan dikubur di beberapa tempat. Namun, ada cerita lain jika makam di Pal Merah merupakan kuburan kepala Pitung. Sedangkan kakinya di kubur di pekarangan rumah Haji Saipudin.

"Kalau Pitung di kubur nyatu, dia akan hidup lagi. Karena ada cerita dia punya ilmu rawa rontek," ujar Sanusi. (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Guntur Soekarnoputra Ungkap Kisah Istana Batu Tulis dalam Bukunya, Ternyata Bukan Istana
Guntur Soekarnoputra Ungkap Kisah Istana Batu Tulis dalam Bukunya, Ternyata Bukan Istana

Guntur menceritakan asal usul Istana Batu Tulis yang diberi nama lain oleh Bung Karno.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror

Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Keindahan Situ Patenggang Ciwidey, Ada Misteri Rumah dan Makam Belanda yang Belum Terpecahkan
Kisah di Balik Keindahan Situ Patenggang Ciwidey, Ada Misteri Rumah dan Makam Belanda yang Belum Terpecahkan

Lokasinya ada di tengah hutan dan cukup sulit untuk diakses

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Rumah Pocong Sumi Kotagede, Pernah Dihuni Menteri RI
Fakta Menarik Rumah Pocong Sumi Kotagede, Pernah Dihuni Menteri RI

Rumah itu tidak pernah dihuni lagi sejak tahun 1946

Baca Selengkapnya
Sejarah Unik Rumah Adat Panjalin di Majalengka, Berusia 300 Tahun dan Dibangun hanya dengan 1 Batang Pohon
Sejarah Unik Rumah Adat Panjalin di Majalengka, Berusia 300 Tahun dan Dibangun hanya dengan 1 Batang Pohon

Bangunan yang diberi nama rumah Panjalin ini disebut jadi kearifan lokal khas setempat yang masih dirawat sampai saat ini.

Baca Selengkapnya
Masjid di Jakarta Ini Dulu Diduga Dibangun oleh Pasukan Mataram, Ini Fakta di Baliknya
Masjid di Jakarta Ini Dulu Diduga Dibangun oleh Pasukan Mataram, Ini Fakta di Baliknya

Kebenaran bahwa masjid itu didirikan oleh pasukan Mataram masih diragukan.

Baca Selengkapnya
Dibangun 200 Tahun Lalu, Ini Potret Megah Rumah Crazy Rich di Pasuruan dan Kisah di Baliknya
Dibangun 200 Tahun Lalu, Ini Potret Megah Rumah Crazy Rich di Pasuruan dan Kisah di Baliknya

Bangunan rumah ini merupakan perpaduan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Jawa

Baca Selengkapnya
Bung Karno Dibuang ke Ende tapi Patungnya Berdiri di Boven Digoel, Gemala Hatta: Kok Bisa?
Bung Karno Dibuang ke Ende tapi Patungnya Berdiri di Boven Digoel, Gemala Hatta: Kok Bisa?

Patung Bung Karno berdiri di gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun Boven Digoel. Keberadaannya dipertanyakan keluarga Bung Hatta.

Baca Selengkapnya
3 Fakta di Balik Sebutan Wali Pitu Bali, Ternyata Berbeda dengan Status Wali Songo
3 Fakta di Balik Sebutan Wali Pitu Bali, Ternyata Berbeda dengan Status Wali Songo

Orang Bali awalnya tak mengenal istilah Wali Pitu.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia

Begitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.

Baca Selengkapnya
Kata Penghuni soal Kabar Rumah Polisi Tewas Bunuh Diri di Mampang Milik Senior Golkar
Kata Penghuni soal Kabar Rumah Polisi Tewas Bunuh Diri di Mampang Milik Senior Golkar

Brigadir RAT tewas bunuh diri di rumah yang disebut milik Fahmi Idris

Baca Selengkapnya