Menikmati sop kambing berkuah susu legendaris Tanah Abang
Merdeka.com - Selepas pukul 18.00 WIB, tepatnya di pinggir jalan KH Mas Mansyur, di bawah flyover yang menghubungkan kawasan Tanah Abang dan Karet, DKI Jakarta, sekelompok orang sedang memasang tenda-tenda warung makan dan bersiap-siap menjajakan beberapa panganan. Di kawasan tersebut berjajar warung-warung kaki lima.
Beberapa di antaranya menjajakan sop kaki kambing khas Betawi. Di warung - warung kaki lima tersebut, ada satu warung yang ramai sekali dengan pengunjung. Nama warungnya adalah Sop Kambing Karim.
Merdeka.com mencoba menghampiri dan duduk di bangku kedai sop kambing Karim. Selepas Magrib mereka baru membangun tenda dan menjajakan beberapa mangkuk. Namun, sekitar 3-5 orang calon pembeli sudah menghampiri dan menunggu para pelayan kedai selesai menyiapkan segala macam peralatan.
-
Kenapa Soto Sapi Bu Pujo selalu ramai pengunjung? Soto Sapi Bu Pujo selalu ramai pengunjung terutama waktu jam makan.
-
Kenapa Sate Sapi Pak Djamil selalu ramai? Warung ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Pada jam makan siang, warung yang terletak di sebelah utara Alun-alun Kota Mojokerto ini dipadati pembeli.
-
Kenapa warung ini ramai dikunjungi? Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
-
Apa saja bumbu sate kambing yang populer? Setiap daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri dalam mengolah sate kambing. Berikut beberapa jenis sate kambing yang terkenal di berbagai daerah: 1. Resep Sate Kambing Empuk Bahan: Cara membuat: 2. Resep Sate Kambing Madura 500 gram daging kambing (hati dan lemak, iris dadu)Tusuk sateBumbu halus: cabe merah besarbawang merahbawang putihkemirigula merahkaldu bubukgaramBahan saus kacang: minyak gorengkacang tanahkecap manisdaun jerukair Pelengkap: nasi hangat/lontongbawang merah irisjeruk limau/nipiscabe rawit/sambalkecap manisbawang goreng Tusuk daging kambing dengan tusuk sate (hati dan lemak).Buat saus kacang dengan menumis bumbu halus dan daun jeruk, tambahkan kacang tanah halus dan air hingga kental. Tambahkan kecap manis sesuai selera.Olesi daging sate dengan campuran saus kacang dan kecap manis, panggang di atas bara hingga matang dan berwarna kecokelatan.Sajikan sate kambing Madura dengan pelengkapnya untuk nikmati sensasi cita rasa yang lezat. 3. Resep Sate Kambing Bumbu Kecap 1 kg daging kambing5 siung bawang merah3 siung bawang putih1 sdm kecap asin10 sdm kecap manis2 sdm minyak goreng1/2 buah jeruk nipis, perasSecukupnya garam Potong daging kambing sesuai selera dan tusuk dengan tusuk sate.Resep sate kambing bumbu kecap ini, marinasi daging dengan bawang merah, bawang putih, kecap asin, kecap manis, minyak goreng, jeruk nipis, dan garam. Diamkan dalam kulkas selama 1 jam.Bakar sate kambing di atas bara dengan membalik-baliknya dan sesekali olesi dengan sisa marinasi hingga matang dan harum.Sajikan sate kambing dengan bumbu kecap yang telah disiapkan. 4. Resep Sate Kambing Bumbu Kacang Bahan:100 gram hati kambing150 gram daging kambing1 sdt kaldu jamur3-5 sdm minyak gorengTusuk sate Haluskan:5 siung bawang putih2 sdt garam1 sdt merica bubuk Bumbu sate: 200 gram kacang tanah, gorengSecukupnya minyak goreng300 ml air1 sdt gula pasir1 sdt kaldu jamur1 sdt lada putih bubuk1/2 sdt ketumbar bubuk1/4 sdt ketumbar bubuk1 buah jeruk nipis, ambil air nya2 sdm mentega2 sdt garam50 gram gula jawa/gula lempeng3-5 sdm kecap manisHaluskan:7 buah cabai rawit3 buah cabai merah besar 1. Potong-potong dadu daging dan hati Kambing. Masukkan bumbu halus, kaldu jamur, minyak goreng, (boleh ditambah dengan mentega) kaldu jamur, aduk rata. Diamkan selama 10 menit atau sampai bumbu meresap.2. Cuci bersih tusuk sate, keringkan dgn tisu atau kain bersih. Lumuri dgn minyak goreng atau rendam sebentar dengan minyak goreng. (Tahap ini bertujuan agar saat dibakar, tusuk sate tidak hangus atau terbakar). 3. Tusuk daging dan hati menjadi satu atau bisa hanya daging atau hati saja (sesuai selera). Bungkus daging tadi dengan daun pepaya sekitar 20 menit. (Tahap ini agar daging lebih cepat empuk saat dibakar) 4. Bakar sate di atas arang atau kompor hingga matang (sesekali balik agar tidak gosong). Lakukkan hingga sate habis dan sajikan dengan siraman bumbu kacang di atasnya. 5. Resep Satai Kambing Bumbu Taichan 500 gram daging kambing, potong memanjang1-2 sdm bumbu kari10 siung bawang putih45 buah cabai rawit merah1 buah jeruk nipis2 sdt kaldu ayam bubuk1/4 sdt gula3 sdm airSejumput garam untuk daging1/8 sdt garam untuk sambalMinyak 1. Haluskan bawang putih bersama setengah takar kaldu ayam bubuk dan cabai rawit.2. Pisahkan sedikit sambal, lalu masukkan ke dalam daging yang dipotong. Masukkan juga bubuk kari, garam, sisa kaldu ayam bubuk, dan setengah potong perasan jeruk nipis, aduk rata dan diamkan selama 10 menit.3. Setelah 10 menit, masukkan sedikit minyak ke dalam daging, aduk rata. Kemudian, tusuk daging dengan tusuk satai.4. Siapkan panggangan atau teflon dan panaskan sedikit minyak di api sedang. Masak daging yang telah ditusuk sampai setengah matang, lalu balikan satai, besarkan api, masak kembali sampai matang. 5. Untuk satai goreng, panaskan minyak, lalu goreng daging hingga matang, tiriskan.6. Untuk sambal, tambahkan gula dan garam, aduk rata. Panaskan sedikit minyak hingga benar-benar panas, lalu siram minyak ke dalam sambal. Tambahkan jeruk nipis dan air, aduk rata.7. Satai kambing bumbu taichan siap disajikan.
-
Kenapa sate kambing bumbu kecap jadi populer? Sate kambing bumbu kecap merupakan salah satu hidangan khas Indonesia yang sangat populer dan digemari oleh banyak orang.
-
Dimana warung Sate Sapi Pak Djamil berada? Pada jam makan siang, warung yang terletak di sebelah utara Alun-alun Kota Mojokerto ini dipadati pembeli.
Tak lama kemudian seorang pria paruh baya datang ke warung tersebut, segera memakai celemek hijau bersiap-siap melayani para calon pembeli.
Dialah Karim (60), pemilik warung sop kambing khas Betawi yang ramai tersebut. Karim terampil meracik bumbu dan mengolah potongan daging serta kaki kambing menjadi sebuah masakan yang lezat. Meski suara bising kendaraan yang sedang bermacet-macetan dan iringan suara kereta tidak membuat kelezatan sop kambing pun berkurang.
Dia dibantu oleh sejumlah karyawannya yang tak lain adalah anak-anaknya sendiri melayani para calon pembeli. Pegawai lain menyiapkan mangkuk yang akan digunakan oleh pembeli. Pembeli tinggal memilih sendiri daging atau kaki kambing bagian mana yang akan menjadi santapannnya nanti.
Di sisi lain, Karim dengan tekunnya membumbui setiap mangkuk sebelum kuah sop kambing dituangkan. Mulai dari garam, merica, daun bawang, dan beberapa racikan bumbu lainnya Karim takar dengan kira-kira. "Ya pakai perasaan aja. Gak perlu berapa sendok yang penting enak di lidah,"ujar Karim kepada merdeka.com saat ditemui di warungnya awal pekan ini.
Ilyas meracik sajian sop kambing di Tanah Abang (c) 2016 Merdeka.com
Rasa sop kambing yang diracik oleh Karim begitu gurih. Selain rasa rempah-rempah seperti merica, kapulaga, kayu manis, bawang putih, bawang merah, serta butiran pala pun terasa hangat. Kuah sop kambing yang gurih bukan hanya berasal dari kaldu kambing yang direbus tapi ada campuran susu sapi di dalamnya. Sop kambing dengang kuah susu inilah yang menjadi ciri khas Sop kambing milik Karim.
"Kalau yang kuah bening kan udah banyak tuh, ya awalnya dicoba, cocok gak. Ternyata cocok," seloroh Karim yang mulai berjualan Sop kambing sekitar 30 tahun yang lalu. Selain rasa gurih dalam kuah sop, dilengkapi juga taburan daun bawang serta potongan tomat dan emping. Karim mengatakan ada bumbu rahasia lainnya yang membuat sop kambing miliknya berbeda daripada yang lainnya. Cara mengolah daging kambing agar tidak bau prengus pun, Karim mengaku punya resep tersendiri.
Karim bilang jika sudah terbiasa mengolah kambing, maka hasilnya tidak akan bau hinngga saat akan diolah. "Tiap orang kan ada resep rahasianya dan caranya sendiri-sendiri. Kalau tahu cara ngolahnya engga bakalan bau," kata Karim yang mendapat warisan dari orang tuanya dalam berjualan sop kambing ini.
Pria yang sudah memiliki 8 orang anak dan 22 cucu ini pada awalnya ikut berjualan bersama orang tuanya sekitar tahun 1959-1960-an. Ketika itu, Karim bercerita, bersama dengan Ayahnya dia sepulang sekolah ikut berjualan keliling dengan memikul keranjang yang berisikan sop kambing.
"Kalu dulu jualan, di Monas masih lapangan bola. Terus pindah ke Senayan udah pakai gerobak becak. Nah , pas kejadian G30S babeh udah gak jualan. Jualan lagi kira-kira tahun 70an di Lapangan Persija sekarang jadi taman Menteng,"cerita Karim.
Langganan di sop kambing Karim pun beragam, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas seperti anggota DPR. Karim pun mengakui tidak ingin membuka cabang karena 8 orang anaknya tidak ingin meruskannya. Tidak hanya itu, Dia pun tidak ingin pindah lapak jadi sebuah restoran. "Kalau jadi restoran kalangan bawah enggak bisa nyobain sop kambing saya dong," ucap Karim sambil berseloroh.
Pengunjung memilih jerohan sop kambing di Tanah Abang (c) 2016 Merdeka.com
Anjun (38) pelanggan setia Karim pun mengakui seminggu sekali selalu mengkonsumsi sop kambing maupun sate kambing. Menurutnya sop kambing yang diracik dari tangan Karim berbeda dengan pedagang lain di Tanah Abang. "Yang paling enak dan rame ya cuma disini, ada lagi tapi bukan di Tanah Abang, daerah Kemayoran," ungkap Anjun.
Tak seberapa jauh dari lapak sop kambing Karim. Ada warung milik bang Ya'qub yang sudah membuka lapak selama 17 tahun, kemudian diteruskan oleh anaknya Ilyas (40). Kami pun mengunjungi warung bang Ya'qub, penataannya berbeda dari warung sop kambing yang lain. Kaleng minyak samin menjadi andalan pajangan di warung Ilyas.
Ilyas pun langsung cekatan untuk memberikan mangkuk kepada kami. Hanya ada tiga karyawannya yang membantu Ilyas. Dia pun yang meracik sendiri mulai dari garam, gula, kecap, tomat, dan taburan emping.Kami juga tinggal memilih sendiri daging, jeroan, kepala,atau kaki kambing bagian mana yang akan menjadi santapannnya nanti. Bukan hanya daging yang dapat kami pilih, kuah yang akan menjadi pelengkap pun tersedia tiga jenis yaitu kuah susu, kuah santan, dan kuah bening.
"Sesuai selera tapi paling laris ya kuah susu," kata Ilyas.
Warung sop kambing bang Ya'qub tidak hanya menjual kaki dan daging kambing, dia juga menjual jeroan dan kepala kambing. Menurut Ilyas, kuah susu yang menjadi andalan di warungnya. Kami pun memesan paruh kambing, kaki kambing dengan disiram kuah susu. Aromanya pertama yang tercium dari sop kambing bang Ya'qub yaitu minyak samin yang pekat dan masih terasa sedikit aroma kambing dilidah.
Bukan hanya sop kambing yang menjadi andalan Ilyas, sate kambing juga menjadi favorit para pengunjung penggemar kambing. Langganan di sop kambing bang Ya"qub pun beragam, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas seperti anggota DPR dan wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Tidak hanya di sekitar kantor kecamatan Tanah Abang saja Ilyas membuka lapak. Dia juga memiliki tiga cabang lainnya yang tempatnya tak jauh dari Tanah Abang. "Ada tiga, satu didekat Masjid Tanah Abang, satu di Karet, satu di Setiabudi," kata Ilyas.
Baca juga liputan kuliner lain merdeka.com:
Telusuri kekayaan kuliner lokal lewat vlog kocak Ben SumadiwiriaCara Kreatif Kemenpar Promosi Kuliner Nusantara di Luar NegeriJokowi minta budaya & kuliner jadi instrumen tingkatkan citra bangsaDari dapur rumah ke restoran dan hotel mewahJelajah rasa sambal nusantaraHikayat cinta sambal Indonesia (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Baca SelengkapnyaSup daging khas Betawi jadi hidangan yang sayang untuk dilewatkan saat mampir ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaPemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
Baca SelengkapnyaKuliner ayam yang disajikan punya cita rasa gurih dan legit yang khas karena berasal dari daging ayam kampung segar yang langsung diolah.
Baca SelengkapnyaAsinan ini sudah melegenda sejak 1975. Cocok untuk menu takjil di bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
Baca SelengkapnyaPotret warung sate langganan Presiden RI saat berkunjung ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaWarung ini merupakan langganan para pejabat, salah satunya Wali Kota Mojokerto Ning Ita
Baca SelengkapnyaKuliner olahan sapi dengan bumbu rempah yang beragam. Siap manjakan lidah.
Baca SelengkapnyaOmzet hariannya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta rupiah.
Baca SelengkapnyaMakanan bukan hanya tentang menyantap hidangan di meja makan, tetapi juga petualangan yang menyenangkan!
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca Selengkapnya