Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terminal Kampung Melayu peninggalan Belanda

Terminal Kampung Melayu peninggalan Belanda Terminal Kampung Melayu kini. ©2015 Merdeka.com/Laurel Benny Saron Silalahi

Merdeka.com - Asap hitam tebal menyembur dari knalpot puluhan bus berumur uzur. Teriakan kernet, suara pengamen dan pedagang asongan bersahutan di tengah panasnya udara kala terik matahari menyinari kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Aktivitas dan hilir mudik setiap orang terekam sibuk mulai dari pukul lima pagi hingga sepuluh malam.

Potret seperti ini tidak berbeda jauh dibandingkan satu dasawarsa silam saat kehadiran Bus Transjakarta berwarna oranye belum masuk ibu kota. Sejak zaman Belanda memang banyak orang yang menggantungkan nasib di atas tanah yang didiami orang-orang Melayu tersebut.

"Dari dulu ini emang tempat pemberhentian bus. Tapi dulu belum disebut sebagai Terminal Kampung Melayu. Dulu belum ada nama, tapi itu bus-bus dari Pulau Jawa berhentinya dimari," ujar Sholeh (62), warga Betawi yang sudah merasakan banyak perubahan di Terminal Kampung Melayu, saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin sore.

Pria berbadan kecil yang biasa disapa Habib ini menceritakan, semasa kecil dulu moda transportasi di ibu kota tak jauh berbeda dengan yang ada di Belanda. Dia melanjutkan, pada tahun 1950-an Jakarta memiliki kendaraan umum Trem kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota.

"Kita dulu udah ada itu yang namanya trem. Yah namanya dulu kan beda sama sekarang, apalagi zaman sekarang kan modern. Terminal ini pokoknya tempat ngumpul banyak orang dari Jawa," ujarnya berkisah.

Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut mulai perlahan berubah. Transportasi umum seperti Kopaja, Metromini dan Mikrolet pun mulai menggusur keberadaan Trem pada 1970-an. Aktivitas perdagangan yang didominasi bangsa Melayu dan Arab perlahan mulai tersingkirkan dengan adanya pendatang dari pulau seberang.

"Saya lupa-lupa inget nih. Yang jelas semua berubah pas zaman orde baru. Udah mulai dah tuh bangunan-bangunan berdiri. Terminal udah mulai dimasukin Metromini dan Mikrolet," seloroh Sholeh dengan logat Betawi kental.

Kondisi Terminal Kampung Melayu kini sudah didominasi oleh angkutan transportasi Transjakarta Koridor 5 yang menghubungkan ke beberapa wilayah Jakarta. Beberapa Metromini yang trayeknya diambil alih oleh Bus Transjakarta tersebut kini sudah lagi tidak beroperasi di sana.

"Dulukan juga gitu, oplet digusur sama angkot. Sekarang gentian mereka digusur sama Busway (Transjakarta)," ucapnya.

Dia berharap Terminal Kampung Melayu bisa terus dilestarikan keberadaannya. Menurut dia sejak zaman penjajahan dulu sudah banyak warga pribumi yang mengadu nasib di kawasan terminal tersebut.

"Meski bentuknya udah berubah banyak, tapi bisa dibilang ini saksi sejarah. Kita enggak bohong. Dulu itu Kampung Melayu ramai banget. Semua suku pada dateng kemari. Kalau bisa jangan dipindah atau dihilangin nih terminal, gua enggak ridho," ujarnya menegaskan. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampakan Stasiun Kereta Api Barang Terbesar Nusantara  Dibangun Zaman Belanda, Kini Jadi Bangunan Terbengkalai
Penampakan Stasiun Kereta Api Barang Terbesar Nusantara Dibangun Zaman Belanda, Kini Jadi Bangunan Terbengkalai

Pernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Melacak Jejak Bekas Bandara Pertama di Kota Semarang, Kini Nyaris Hilang Tergerus Zaman
Melacak Jejak Bekas Bandara Pertama di Kota Semarang, Kini Nyaris Hilang Tergerus Zaman

Bekas landasan pacu bandara kini telah padat oleh rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya.

Baca Selengkapnya
Menilik Stasiun Kereta Api Binjai, Bukti Peninggalan Zaman Kolonial Belanda di Sumatra Utara
Menilik Stasiun Kereta Api Binjai, Bukti Peninggalan Zaman Kolonial Belanda di Sumatra Utara

Stasiun Binjai, salah satu peninggalan zaman Belanda yang masih kokoh dan berfungsi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Melihat Bangunan Tua di Kampung Melayu Semarang, Dulu Jadi Pusat Perniagaan
Melihat Bangunan Tua di Kampung Melayu Semarang, Dulu Jadi Pusat Perniagaan

Kampung Melayu merupakan salah satu kawasan tertua di Semarang. Di sana banyak terdapat peninggalan kolonial

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun
Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun

Bangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia, Kini Hilang Tenggelam
Menguak Jejak Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia, Kini Hilang Tenggelam

Banyak peninggalan stasiun yang kini sudah jadi satu dengan perkampungan penduduk

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Stasiun Kereta Api yang Hilang di Magelang, Kini Jadi Kandang Ayam
Menguak Jejak Stasiun Kereta Api yang Hilang di Magelang, Kini Jadi Kandang Ayam

Dulunya, stasiun itu menjadi tempat transit penumpang kereta api Ambarawa-Magelang PP

Baca Selengkapnya
Kisah Terminal Bus Salatiga, Pernah Jadi yang Terindah di Indonesia Namun Kini Tak Tersisa
Kisah Terminal Bus Salatiga, Pernah Jadi yang Terindah di Indonesia Namun Kini Tak Tersisa

Setidaknya terminal ini pernah jadi saksi majunya Kota Salatiga di masa silam.

Baca Selengkapnya
Sri Sultan HB X Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke DIY
Sri Sultan HB X Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke DIY

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Melihat Rumah-Rumah Kolonial Tua di Tengah Hutan Jati Grobogan, Kental Nuansa Klasik
Melihat Rumah-Rumah Kolonial Tua di Tengah Hutan Jati Grobogan, Kental Nuansa Klasik

Salah satu bangunan pernah digunakan sebagai tempat penyekapan oleh tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Sempat Ada Wacana Dipindah ke Jogja, Begini Kondisi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar
Sempat Ada Wacana Dipindah ke Jogja, Begini Kondisi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar

Makam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.

Baca Selengkapnya