Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengelola Booming Aktivitas Olahraga

Mengelola Booming Aktivitas Olahraga CFD tetap ditiadakan selama masa PSBB transisi. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Pandemi membuat perut orang ramai membuncit. Penyebabnya badan jarang bergerak. Waktu lebih banyak habis di resbang maupun ranjang.

Survei membuktikan: hampir sepertiga (31%) populasi global berat badannya bertambah saat pandemi covid-19. Rata-rata kenaikan mencapai 6,1 kilogram. Survei itu digelar Ipsos atas 22.008 orang di 30 negara seluruh dunia pada akhir 2020.

Perusahaan produsen denim Levi Strauss menangguk untung dari fenomena ini. "Jumlah orang yang punya ukuran pinggang baru sangat mengagetkan," kata CEO Levi Strauss, Chip Bergh dalam wawancara dengan Associated Press. Pendapatan Levi Strauss di kuartal kedua tahun ini meroket 156% dibandingkan periode sama tahu lalu. Dalam setahun, harga saham ikut terangkat 43%. Kenaikan keuntungan serupa juga dirasakan produsen denim lain karena banyak orang berganti kemeja atau celana.

Orang lain juga bertanya?

Masih dari survei Ipsos, secara global 45% responden tegas mengaku ingin mengurangi berat badan. Satu-satunya cara menurunkan bobot tubuh tentu lewat olahraga.

Pada sisi lain, pandemi juga menebalkan niat orang untuk selalu sehat sepanjang waktu. Badan sehat memberi kekuatan perlawanan terhadap virus. Agar sehat bisa dicapai dengan rajin olahraga.

Motif itu yang menjelaskan mengapa dunia mengalami ledakan dalam kegiatan olahraga sepanjang tahun lalu hingga 2021 ini.

Lonjakan kegemaran olahraga bisa dilacak dari data platform sosial Strava yang digunakan lebih dari 73 juta orang di 195 negara.

Pada akhir 2020, Strava mengeluarkan laporan tahunan dimana lebih dari 1,1 miliar aktivitas olahraga diunggah di platform mereka sepanjang 12 bulan tahun pandemi itu. Angka itu naik 33% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 800 juta aktivitas. Komunitas aplikasi itu juga mencatat pertumbuhan 2 juta orang setiap bulan.

Bersepeda menjadi olahraga paling banyak ditekuni sepanjang 2020. Selain menjadi alternatif transportasi, olahraga sepeda sekaligus bisa menjaga jarak. Unggahan perjalanan sepeda di Strava naik 40% dibanding 2019.

Booming sepeda melanda kota maupun desa. Antrean mengular di semua toko sepeda. Sepeda jenis tertentu langka di pasaran. Harga sepeda melejit. Istilah-istilah yang dulunya cuma dipahami penghobi kian diakrabi masyarakat umum seperti groupset, peloton, grand fondo, atau audax.

Mengikuti sepeda, lari menjadi keaktifan kedua terbanyak diikuti jalan kaki. Sama-sama meninggi dibanding tahun sebelumnya. Orang juga kian mengenal apa itu lari 5K, 10K, half marathon, atau marathon.

Di Indonesia sampai muncul istilah budak Strava, sebutan mereka yang ketagihan memamerkan latihan jasmani di media sosial.

Lonjakan angka penghobi olahraga itu belum menghitung bukan pengguna Strava tetapi perangkat wearable seperti FitBit, Garmin, atau Apple Watch. Jumlahnya diyakini juga melambung.

Fenomena penekun olahraga dadakan ini tentu tidak bisa dibiarkan. Sejak dulu, menggerakkan berlipat-lipat orang tiba-tiba suka olahraga bukan perkara gampang.

Ingat bagaimana Bung Karno mendorong seluruh rakyat agar menggemari olahraga sebagai alat membentuk mental dan karakter bangsa. Di mata Bung Karno, tahap kedua revolusi setelah kemerdekaan adalah pembangunan dan pengembangan karakter bangsa. Olahraga mendapat peran penting.

Kemudian pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto mengampanyekan gerakan 'Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat' demi menaikkan partisipasi warga negara. Sebuah jargon yang kuat bertahan dalam memori sampai sekarang.

Pada masa Presiden Joko Widodo, keluar Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan melibatkan seluruh komponen bangsa untuk hidup sehat, aktif dan produktif dengan berolahraga rutin dan teratur apapun jenis olahraganya.

Kini, pandemi membuat kesadaran berolahraga tumbuh dengan sendirinya. Ini bagaikan berkah bagi kampanye pemassalan olahraga. Tak perlu seremonial dan tak butuh keluar anggaran.

Semangat besar ini perlu dikelola supaya tidak sekadar gejolak musiman. Kenapa mengelola booming olahraga ini menjadi penting?

Olahraga dan aktivitas fisik tinggi dapat berkontribusi pada kebahagiaan. Mengurangi tekanan dan stres. Olahraga juga meningkatkan interaksi sosial yang dapat mengarah pada kepuasan hidup lebih besar.

Olahraga membuat badan sehat dan jiwa kuat. Produktivitas meningkat. Kalau badan terus sehat, anggaran berobat juga akan berkurang.

Lalu bagaimana cara mengelolanya. Pertama yang paling penting pemerintah menyediakan infrastruktur layak. Kalau banyak yang suka sepeda, dibuatkan jalur sepeda hingga meruah. Bikin pula lintasan lari hingga berjibun. Tambah terus lapangan sepakbola, tenis, atau bulutangkis. Pembangunan sarana dan prasarana jangan dijadikan polemik, seperti misalnya jalur sepeda di Jakarta.

Pelajaran penting pasca wabah flu Spanyol 1918 di Amerika Serikat, tiba-tiba di mana-mana stadion dan arena olahraga baru yang megah bermunculan. Semua dibangun selain agar arena bermain makin melimpah, juga memenuhi pelampiasan fans yang lama tidak bisa menyaksikan pujaannya beraksi.

Tidak kalah penting, bicara olahraga tentu muaranya prestasi. Barangkali muncul pertanyaan, bukankah booming ini mereka yang melakukan olahraga sebagai rekreasi dibanding taraf kompetitif? Bukankah lebih banyak yang "cari keringat" daripada beradu dalam perlombaan atau bertarung dalam pertandingan?

Terhadap persoalan ini penting dipahami bahwa olahraga bukan hanya mutlak milik atlet. Olahraga adalah hak seluruh warga tanpa kecuali. Perlu digarisbawahi, partisipasi dalam olahraga adalah dasar lahirnya prestasi.

Dari partisipasi, hubungan interpersonal bisa menularkan aktivitas olahraga kepada generasi lebih muda. Semakin banyak anak muda menekuni olahraga semakin berlimpah kolam talenta atlet. Berikutnya peran induk olahraga untuk mencari benih-benih terbaik dari kolam talenta yang tersebar di seantero negeri.

Jangan pernah meremehkan olahraga rekreasi macam sepeda, lari, atau jalan kaki. Coba tebak satu kesamaan yang dimiliki sebagian besar atlet elit dunia? Satu hal biasa dari atlet top dunia: tidak ada yang datang tiba-tiba karena menekuni satu olahraga kemudian menjadi hebat. Sebagian besar atlet top dunia mengawali dengan menekuni beragam jenis olahraga pada usia dini.

Luis Enrique juga atlet marathon. Paolo Maldini ternyata pemain tenis profesional. Michael Jordan mengawali dari bisbol. Muhammad Ahsan dulu menekuni sepakbola. Dan masih berderet yang lain.

Dus, betapa sebuah rezeki nomplok ketika tiba-tiba meluber orang suka olahraga. Hebatnya, semua itu datang tanpa harus melalui upacara seorang menteri menggunting pita atau melepas balon sambil berpidato 'ayo olahraga.' (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dokter Spesialis Olahraga Jelaskan Sejumlah Budaya Kebugaran di Indonesia yang Perlu Diubah
Dokter Spesialis Olahraga Jelaskan Sejumlah Budaya Kebugaran di Indonesia yang Perlu Diubah

Sejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya
Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer
Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Baca Selengkapnya
Sandiaga Uno Ungkap Wisata Olahraga Hasilkan Multiplier Effect Luar Biasa
Sandiaga Uno Ungkap Wisata Olahraga Hasilkan Multiplier Effect Luar Biasa

Sandiaga membahas pelaksanaan Riau Bhayangkara Run 2024 sebagai event wisata olahraga.

Baca Selengkapnya
Peran Besar BUMN di Balik Prestasi Olahraga RI Saat Ini
Peran Besar BUMN di Balik Prestasi Olahraga RI Saat Ini

Nigara meyakini BUMN pun siap mendukung cabang olahraga (cabor) lain.

Baca Selengkapnya
Wakili Jokowi, Prabowo Buka HAORNAS 2023: Olahraga Harus Bisa Dukung Ekonomi
Wakili Jokowi, Prabowo Buka HAORNAS 2023: Olahraga Harus Bisa Dukung Ekonomi

Prabowo Subianto mewakili Presiden RI Joko Widodo membuka dan memberikan arahan pada acara Puncak Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS).

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi dan Game di Indonesia Diprediksi akan Terus Tumbuh Pesat
Industri Telekomunikasi dan Game di Indonesia Diprediksi akan Terus Tumbuh Pesat

Industri telekomunikasi dan game di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang luar biasa di Asia.

Baca Selengkapnya
Membangkitkan Potensi Olahraga Layar di Negeri Maritim
Membangkitkan Potensi Olahraga Layar di Negeri Maritim

Erwin menyampaikan komitmen untuk membuat prestasi olahraga layar Indonesia bangkit, baik dalam ajang olahraga nasional maupun internasional.

Baca Selengkapnya
Menpora Harap LPDUK Makin Kredibel dan Terpercaya Mendukung Ekosistem Industri Olahraga
Menpora Harap LPDUK Makin Kredibel dan Terpercaya Mendukung Ekosistem Industri Olahraga

LPDUK telah menunjukkan kinerja yang positif. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gantikan Jokowi Buka HAORNAS 2023, Prabowo Gelorakan Semangat Olahraga Bangun Pertahanan
VIDEO: Gantikan Jokowi Buka HAORNAS 2023, Prabowo Gelorakan Semangat Olahraga Bangun Pertahanan

Dalam sambutannya, Menhan Prabowo mengatakan keterkaitannya olahraga dengan pertahanan.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Ungkap Belanja Turis Asing di Ajang Lari Maraton RI Minimal Rp45 Juta
Sandiaga Ungkap Belanja Turis Asing di Ajang Lari Maraton RI Minimal Rp45 Juta

Menteri Sandiaga bilang ajang lari marathon dinilai lebih banyak menghasilkan devisa negara ketimbang jalur pariwisata biasa.

Baca Selengkapnya
Menpora Dito Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi: Kemenpora jadi Makin Luwes dan Berprestasi
Menpora Dito Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi: Kemenpora jadi Makin Luwes dan Berprestasi

Dukungan dirasakan Dito ini membantu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk bisa terus menampung aspirasi setiap khalayak.

Baca Selengkapnya
Perkasanya Pariwista Indonesia di Tengah Krisis Ekonomi Eropa
Perkasanya Pariwista Indonesia di Tengah Krisis Ekonomi Eropa

Keindahan alam ternyata menjadi satu kekuatan Indonesia di tengah krisis ekonomi. Terbukti di kala resesi mengancam, kunjugan wisatawan meningkat.

Baca Selengkapnya