Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rencana dahsyat Pangeran Diponegoro di Bukit Selarong

Rencana dahsyat Pangeran Diponegoro di Bukit Selarong Patung Pangeran Diponegoro di Monas. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang nama Pangeran Diponegoro? Pejuang di zaman Belanda ini adalah putra dari Sultan Hamengkubuwana III. Dia juga adalah orang yang memperjuangkan hak-hak rakyat yang menderita di bawah kekuasaan Belanda. Akhirnya pangeran ini memutuskan untuk melakukan perlawanan dengan cara berperang dan perang inilah yang dinamakan Perang Diponegoro. Di tanggal 20 Juli 1825, beliau mengalami kekalahan dalam perangnya sehingga memilih menyingkir ke Bukit Selarong.

Disana, Pangeran Diponegoro menyusun sebuah strategi perang. Sudah dipersiapkan beberapa tempat yang akan digunakan untuk markas komando cadangan. Lalu, Pangeran Diponegoro ini menyusun langkah-langkah berperang seperti:

  1. Merencanakan serangan ke daerah keraton Yogyakarta dengan cara mengisolasi pasukan Belanda dan mencegah masuknya bantuan dari pihak luar untuk membantu Belanda.
  2. Mengirim orang kepada para bupati atau ulama supaya bisa mempersiapkan perang melawan Belanda.
  3. Menyusun nama bangsawan yang bisa membantu dan siapa yang bisa menjadi musuhnya.
  4. Membagi daerah Kesultanan Yogyakarta menjadi beberapa wilayah perang dan mengangkat pemimpin di masing-masing daerah.

Pangeran Diponegoro juga sudah membagi 16 wilayah perang seperti Yogyakarta dan sekitarnya dipimpin oleh Pangeran Adinegoro sang adik dan diangkat sebagai patih dengan gelar Suryenglogo. Wilayah Bagelen diserahkan kepada Pangeran Suryokusumo dan Tumenggung Reksoprojo. Masing ada 15 wilayah lagi yang dipimpin oleh berbagai macam lawan Pangeran Diponegoro.

Pembagian wilayah yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro ini menunjukkan bahwa dia benar-benar menginginkan rakyat mendapatkan kemerdekaannya secara utuh, bukan lagi seorang budak milik Belanda. Semangat berjuang dan nasionalisme yang ditunjukkan olehnya membuat kita sadar bahwa memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme sangat penting untuk kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. (mdk/iwe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik Kerto Pengalasan, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Kecanduan Opium
Kisah Heroik Kerto Pengalasan, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Kecanduan Opium

Setelah masa Perang Jawa, ia menikmati masa pensiun dengan kehidupan yang damai di Semarang hingga wafat pada tahun 1856.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kerto Pengalasan Panglima Perang Diponegoro, Kecanduan Opium hingga Bisa Menunaikan Ibadah Haji
Sisi Lain Kerto Pengalasan Panglima Perang Diponegoro, Kecanduan Opium hingga Bisa Menunaikan Ibadah Haji

Selain di Jawa, namanya muncil dalam catatan buku harian seorang syekh di Pulau Pinang

Baca Selengkapnya
Kisah Ki Bagus Rangin, Pejuang Rakyat dari Cirebon di Zaman Penjajah Belanda
Kisah Ki Bagus Rangin, Pejuang Rakyat dari Cirebon di Zaman Penjajah Belanda

Pemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa

Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Kabupaten Situbondo yang Kini Berusia 206 Tahun, Ada Pangeran Ditolak Orang Tua Pujaan Hatinya
Kisah di Balik Kabupaten Situbondo yang Kini Berusia 206 Tahun, Ada Pangeran Ditolak Orang Tua Pujaan Hatinya

Kabupaten Situbondo resmi berusia 206 tahun. Sejarah kabupaten ini lekat dengan kisah penolakan cinta.

Baca Selengkapnya
Saat Sukarno Kesal Karena Diculik Para Pemuda ke Rengasdengklok
Saat Sukarno Kesal Karena Diculik Para Pemuda ke Rengasdengklok

Apa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?

Baca Selengkapnya
Wafatnya Pangeran Antasari 11 Oktober 1862, Pahlawan Nasional yang Pemberani
Wafatnya Pangeran Antasari 11 Oktober 1862, Pahlawan Nasional yang Pemberani

Pangeran Antasari adalah salah seorang Pahlawan Nasional yang memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu

Kolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang yang Penuh Kisah Heroik hingga Tragis
Peristiwa Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang yang Penuh Kisah Heroik hingga Tragis

Perjalanan ini dipenuhi pertumpahan darah dan tangisan air mata.

Baca Selengkapnya
Potret Kehidupan di Probolinggo pada Zaman Kerajaan, Perbatasan Dua Kerajaan Besar yang Jadi Lokasi Perang Saudara
Potret Kehidupan di Probolinggo pada Zaman Kerajaan, Perbatasan Dua Kerajaan Besar yang Jadi Lokasi Perang Saudara

Seiring perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger mengalami perubahan.

Baca Selengkapnya