Rahasia Rolupat, Lebarkan Sayap Penjualan Batik Tembus Pasar Ekspor
Merdeka.com - Mimpinya sangat mulia. Membawa batik Indonesia mendunia. Inilah cita-cita Henny Christiningsih. Pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) butik batik, Rolupat.
Henny bercerita, kecintaannya akan batik membuatnya menekuni bisnis bidang ini. Dia tumbuh dalam keluarga batik. Bisnis batik diwariskan padanya dari sang orang tua.
Mendirikan Rolupat sejak 2016, Henny kini tidak menjual batik di dalam negeri saja. Penjualannya sudah mencapai Amerika dan Eropa. Menurutnya, kesuksesannya mengekspor batik tak terlepas dari ketekunan mengikuti pameran.
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Siapa pemilik UMKM yang menjual batik tulis? Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran.
-
Bagaimana perajin batik Giriloyo memasarkan produknya? Ninik tak mau pasrah dengan keadaan. Ia mencoba memasarkan produknya dengan cara online. Ternyata cara tersebut berhasil. Produk-produk batik yang selama pandemi harus disimpan di rumah satu per satu laku berkat penjualan online.
-
Kenapa batik tulis Kebon Indah makin berkembang? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Gimana cara Shopee bantu UMKM batik ekspor? Para pengrajin batik bisa mendaftarkan diri di Program Ekspor Shopee untuk membawa produk batiknya menuju pasar ekspor di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
"Walaupun hasilnya saat pameran kadang tidak banyak bagi saya yang terpenting karya kita dikenal di dunia," ujarnya saat ditemui di Jakarta, ditulis Sabtu (24/6).
Berkat rajin mengikuti pameran, Henny mengaku Rolupat kini sudah memiliki pelanggan tetap dari luar negeri. Salah satunya dari Korea Selatan. Pelanggan dari Korsel sebulan sekali pasti datang untuk memborong dagangan.
"Mereka kalau beli di sana (Korea) sudah mahal. Jadi langsung ke sini. Lalu ada juga pelanggan dari Jepang," tutur Henny.
Henny menambahkan, usahanya rajin mengikuti pameran dalam dan luar negeri bisa maksimal berkat bantuan Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI menjadi pihak yang memberinya modal.
Selain pinjaman, BRI juga aktif membawa produk Rolupat ke mancanegara sebagai cinderamata. "Kadang produk kita dibeli sama BRI," ucapnya.
Strategi BRI Dorong Produk UMKM Go Global
Bank BRI terus mendorong UMKM Indonesia agar produknya bisa masuk ke pasar global. Oleh karena itu, strategi harus disusun untuk menciptakan produk berdaya saing di pasar ekspor.
Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, ada empat strategi yang diterapkan BRI agar UMKM binaannya bisa bersaing di pasar global. Yaitu, menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan negara tujuan, mempersiapkan produk sesuai dengan perkiraan kebutuhan pasar.
"Apa yang kami perankan di sana, biasanya apakah produk sesuai dengan kebutuhan negara tujuan, kedua pasar sebesar apa agar UMKM mempersiapkan diri," tuturnya.
Dia melanjutkan, strategi berikutnya adalah menentukan kemasan yang menarik bagi konsumen dan strategi menjangkau pasar.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto mengungkapkan, bahwa BRI berkomitmen untuk terus melakukan pemberdayaan kepada UMKM untuk naik kelas, dengan berbagai tahapan. Dimulai dari go modern, go digital, go online dan go global.
"BRI memandang geliat UMKM di Indonesia sebagai sebuah upaya yang harus terus didukung dengan kapasitas BRI sebagai lembaga keuangan yang berorientasi pada masyarakat Indonesia," jelas Amam.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya tak punya kemampuan menjahit, kini hasil karyanya diminati orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga luar negeri.
Baca SelengkapnyaWin's Rajut berhasil membuktikan kreativitasnya dengan mengolah gulma menjadi produk estetik.
Baca SelengkapnyaMelalui Program Ekspor Shopee, produsen batik lokal bisa ekspor ke berbagai negara.
Baca SelengkapnyaShopee bersama Didiet Maulana bagikan Cerita Batik Masa Kini dan ajak masyarakat lestarikan batik.
Baca SelengkapnyaSalah satu produsen batik dan fashion lokal yang cukup dikenal di Pekalongan adalah Zialova Batik.
Baca SelengkapnyaBatik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaDunia entertainment yang tidak stabil membuat 11 artis ini berinisiatif membuka berbagai macam bisnis, mulai dari kuliner, aksesoris dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaUsaha rotinya terus berkembang dari yang mulanya coba-coba resep dari internet. Kini salah satu pelanggan tetapnya ada para menteri di Jakarta.
Baca SelengkapnyaCerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaSejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaUntuk membidik Milenial dan Gen Z, Hadinata Batik menghadirkan motif batik kekinian.
Baca Selengkapnya