10 Warga Positif Difteri, Dinkes Garut Mulai Gelar Vaksinasi
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mulai melakukan vaksinasi difteri terhadap anak usia 2 tahun sampai 15 tahun di Kecamatan Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Senin (27/2). Dalam prosesnya masih ada warga yang harus dibujuk agar mau divaksinasi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan bahwa untuk tahap pertama ini pihaknya fokus melakukan vaksinasi terhadap anak usia 2 tahun sampai 15 tahun di Kecamatan Pangatikan.
"Target kita berdasarkan data kami ada sekitar 11.600 orang anak usia tersebut di Kecamatan Pangatikan," katanya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin DBD penting untuk Sumut? Vaksin DBD, bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
Di hari pertama vaksinasi, menurut Leli, diperkirakan jumlah warga yang sudah divaksinasi difteri sudah mencapai 50 persen. Proses itu akan terus dilaksanakan hingga 10 hari ke depan sampai semua target divaksinasi.
"Jadi dalam kurun waktu 7 hari kami akan melaksanakan proses vaksinasi dilaksanakan oleh para tenaga kesehatan. Untuk tiga hari setelahnya, kami akan melakukan sweeping terhadap anak-anak yang memang tidak datang ke pos-pos tempat vaksinasi yang ada untuk divaksinasi," jelasnya.
Leli memaparkan, warga cukup antusias mengikuti kegiatan vaksinasi difteri pada hari pertama. Namun dia mengakui masih saja ada warga yang harus dibujuk agar mau menjalani vaksinasi difteri.
"Memang ada yang harus dibujuk, dijelaskan dulu apa manfaat dan sebagainya. Alhamdulillah dengan pendekatan para petugas di lapangan, akhirnya mereka mau," ungkapnya.
Sampai saat ini, disebut Leli, jumlah warga Garut yang terkonfirmasi positif difteri berjumlah 10 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 9 warga Kecamatan Pangatikan dan 1 berasal dari Kecamatan Tarogong Kaler.
"Ada juga penambahan suspek tiga orang di Kecamatan Pangatikan, sudah dites tapi belum keluar hasilnya. Untuk warga yang positif dan mendapatkan perawatan kondisinya terus membaik," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaCara mencegah penyakit difteri yang paling efektif dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup bersih juga dapat mencegahnya.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya