2 Nelayan Hilang di Antara Pulau Panjang dan Tunda Serang
Merdeka.com - Dua nelayan hilang di antara perairan Pulau Panjang dan Pulau Tunda, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Selasa (2/11). SAR Banten masih melakukan pencarian kedua nelayan tersebut.
Berdasarkan informasi, dua nelayan yakni Supri dan Nanang sebelum dilaporkan hilang, melaut menggunakan perahu mesin dongfeng 8 PK. Keduanya berangkat dari Pantai Habibi Salira menuju sekitaran perairan antara Pulau Panjang dan Pulau Tunda.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Banten Heru Amir membenarkan hal tersebut, keduanya dikabarkan hilang di perairan antara pulau panjang dan pulau tunda.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Di mana nelayan Pantura melaut? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
"Supri dan Nanang berangkat memancing ke perairan antara Pulau Panjang dan Pulau Tunda. Sekira pukul 14.17 WIB, saudara Nanang menelepon saudara Rizki untuk meminta bantuan menarik kapal dikarenakan kapal saudara Nanang mati mesin, dan mengirimkan lokasi menggunakan aplikasi WhatsApp (shareloc)," kata Heru ketika dikonfirmasi, Rabu (3/11).
Kemudian Rizki berangkat menuju lokasi yang sudah dikirim. Namun setibanya di lokasi, kapal Nanang dan Supri sudah tidak ada di lokasi.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Lanal Banten, Polairud Polda Banten, Kantor SAR Banten dan para nelayan sekitar masih melakukan pencarian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca Selengkapnya