21 Orang Resmi Buron Kasus Pembakaran Polsek Tambelangan
Merdeka.com - Polda Jawa Timur terus mengembangkan kasus pembakaran Polsek Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura pada 22 Mei 2019 lalu dan menetapkan 21 orang sebagai DPO alias buron.
Kapolda Jawa Timur, Luki Hermawan menyebut, bahwa status DPO terhadap 21 orang tersebut ditetapkan oleh penyidik, yaitu setelah enam tersangka yang kini dijebloskan dalam tahanan menyebut nama mereka.
"Dari tersangka-tersangka yang sudah kami BAP, oleh tim, ini sudah menyebutkan nama-nama, yaitu ada 21 orang. Hari ini akan kami buat DPO," kata Luki di Mapolda Jawa Timur, Jumat (31/5).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
Diantara 21 orang burun itu ada habib dan kiai. Beberapa inisial tersangka yang masuk DPO itu diantaranya adalah MA alias habib M, AA alias habib A, dan kiai A.
21 DPO ini terlibat pembuatan molotov, ikut mengerahkan massa, dan terlibat langsung dalam aksi pelemparan serta pengerusakan Polsek Tambelangan.
"Kami berharap dari 21 DPO ini untuk bisa menyerahkan diri, sehingga bisa diproses secara langsung," harap jenderal polisi dua bintang tersebut.
Sebelumnya, Rabu malam tanggal 22 Mei 2019, Polsek Tambelangan diserang dan dibakar massa. Aksi ini dipicu oleh peredaran berita hoaks penangkapan seorang tokoh Madura dalam aksi people power di Jakarta.
Pasca-kejadian, Polda Jawa Timur menangkap enam orang yang lima diantaranya ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan dalam tahanan. Sedangkan satu orang lainnya, masih dalam pemeriksaan atau masih berstatus saksi.
Tak hanya itu, untuk memburu tersangka lainnya, pihak Polda Jawa Timur juga berkonsultasi dan meminta bantuan sejumlah ulama dan habaib dari Madura.
Selanjutnya, Jumat (31/5) pagi ini, empat orang berhasil ditangkap dan satu orang ditetapkan sebagai tersangka. Tiga lainnya hanya sebagai saksi karena hanya supir kendaraan pengangkut massa dan pemilik kendaraan.
Dengan penangkapan empat orang ini, maka total yang ditangkap Polda Jawa Timur hingga saat ini ada 10 orang. Rinciannya, enam orang (5 orang penangkapan tahan pertama dan 1 orang penangkapan tahap dua) menjadi tersangka, serta empat orang sebagai saksi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekonstruksi dilakukan guna mencocokkan keterangan sebelum proses tahap pelimpahan berkas tersangka ke oditur militer pekan ini.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa tersebut juga terancam Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi ada yang merupakan warga Jambi dan Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca Selengkapnya