22 Saksi sudah diperiksa, kasus kematian mantan Wakapolda Sumut masih gelap
Merdeka.com - 22 Orang saksi telah diperiksa terkait tewasnya mantan Wakapolda Sumatera Utara, Kombes (purn) Agus Samad. Hal itu untuk mengetahui penyebab tewasnya Agus yang sampai sekarang masih jadi teka-teki.
"Nah, kita belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan meninggal atau bunuh diri, tetapi ini adalah proses yang berlanjut. Sudah ada 22 saksi yang kita periksa untuk menyangkut kasus ini," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).
Saksi yang diperiksanya itu merupakan keluarga, satpam, tetangga dan ada juga yang dari luar. Sayangnya, dirinya enggan untuk membeberkan hasil dari pada pemeriksaan terhadap 22 orang saksi oleh pihaknya itu.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus Kramat Tunggak? 'Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih,' ujarnya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Dari internal dari keluarga, dari satpam ada tetangga ada, dan dari luar. (Kesimpulan) itu materi penyidikan yaa, tentunya tidak bisa saya sampaikan," ujarnya.
Dirinya pun mengungkapkan, kalau pihaknya telah memberikan satu sampel lagi kepada Inafis usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Nah, masih ada satu sampel yang kirim ke inafis apakah sampel yang kirim identik atau tidak, saya tidak bisa buka itu sampel apa," ungkapnya.
Barung pun menyebut, tewasnya Agus itu diperkirakan sekitar pukul 08.00-18.00 WIB. Perkiraan itu berdasarkan usai dokter melakukan otopsi terhadap jenazah korban. Dalam hal ini juga pihaknya tak ingin terburu-buru untuk mengungkap kematian Agus yang masih menjadi misteri.
"Dokter memperkirakan antara 8 sampai 18 jam, itu hasil dokter forensik, saya gak boleh banyak buka dulu soal hasil dokter forensik dulu ya karena penyidikan, ijinkan kami selidiki dulu," sebutnya.
"(Autopsi) Sudah diungkap waktu itu, sebagaimana saya sampaikan tadi bahwa informasi terbaru, kita masih menunggu hasil lab itu," tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menghubungi di Hotline 08116669007 dan 0895607345098
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca SelengkapnyaKapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar memastikan sampai saat ini proses pengusutan kasus kematian Afif Maulana masih terus berjalan.
Baca SelengkapnyaAfif Maulana, pelajar SMP di Sumbar ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan dari polisi.
Baca Selengkapnya