27 Warga Yogyakarta terkena DBD, 2 pasien masih kritis
Merdeka.com - Selama bulan Februari ini RSUP dr Sardjito menerima 27 pasien demam berdarah yang dirujuk dari rumah sakit dan puskesmas di Yogyakarta. Jumlah tersebut meningkat dari bulan Januari yang hanya menangani 25 pasien.
Kepala Humas RSUP dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho menjelaskan pada bulan Januari dari 25 pasien ada satu pasien meninggal dunia. Sedangkan dari 27 pasien pada bulan Februari, 19 pasien sudah pulang dan 8 masih dirawat.
"Dari delapan itu lima orang anak-anak. Dari lima anak-anak, ada dua orang kritis di ICU," katanya pada wartawan, Selasa (16/2).
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), salah satu solusi yang dapat diandalkan adalah vaksinasi. Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh anggota keluarga, asalkan dosis yang diberikan mengikuti anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
-
Bagaimana mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
-
Kenapa Demam Berdarah bisa terjadi lagi? Menurut dokter spesialis anak konsultan, Mulya Rahma Karyanti, seseorang yang baru sembuh dari DBD masih memiliki kemungkinan untuk terkena kembali dalam rentang waktu tiga hingga enam bulan setelah sembuh.
-
Bagaimana cara mencegah penularan demam berdarah? 3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
-
Gimana cara orang menghindari musibah di Rebo Wekasan? Dalam pelaksanaannya, setiap daerah memiliki cara atau tradisi yang berbeda-beda.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
Namun, jika dibanding dengan tahun 2015, diawal tahun 2016 terlihat ada penurunan drastis. Pada bulan Januari 2015 ada 9 pasien meninggal akibat demam berdarah.
"Kami berharap tidak ada yang meninggal lagi pada bulan ini dan selanjutnya," tambahnya.
Heru mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap demam berdarah. Jika ada keluarga yang mengalami demam selama tiga hari, lebih baik langsung dibawa ke rumah sakit.
"Bawa ke rumah sakit kalau demamnya tidak turun, karena perlu penanganan cepat, jangan sampai terlambat," ujarnya.
Dia mencontohkan, salah satu korban meninggal pada bulan Januari 2016 menghembuskan napas terakhir di UGD. Itu artinya ada keterlambatan dibawa ke rumah sakit.
"Itu sudah demam hari keempat baru dibawa ke rumah sakit. Ada keterlambatan. Karena demam berdarah ini sangat singkat prosesnya, hitungan 72 jam bisa meninggal," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca Selengkapnya