Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 WN China ditangkap di Semarang diduga korban human trafficking

5 WN China ditangkap di Semarang diduga korban human trafficking WN China diringkus di Semarang. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Lima Warga Negara (WN) China pelaku penipuan yang diamankan Polrestabes Semarang di rumah mewah Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, merupakan korban human trafficking. Korban penipuan kelima pelaku merupakan warga negara China yang bertempat tinggal di China.

"Satu sisi sebagai korban human trafficking, jual beli manusia. Tapi di sisi lain mereka bisa dikatakan sebagai sindikat pelaku atau tersangka (penipuan). Sekalipun korbannya tidak ada di negara kita," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/7) malam.

Ke lima WN China ini diamankan usai petugas polisi menggerebek rumah di Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Rumah milik Suryo yang dikontrakan ke orang bernama Andre ini digrebek polisi usai satpam rumah sebelah mencurigai ada dua orang WN China melompat di dua rumah dengan membawa tas koper Senin (23/7) malam.

"Kalau yang loncat itu kata mereka merasa disekap di situ. Itu kan kata mereka. Yang lima tadi kan. Tapi benar dan tidaknya harus kita buktikan. Dengan loncat itu, diketahui warga, dicurigai oleh warga. Jadi selama ini kegiatan itu warga tidak tahu," ujar pria yang akrab disapa Abi ini.

Abi membeberkan, ke lima WN China datang ke Kota Semarang sebelumnya saat di negaranya China dijanjikan oleh seseorang untuk bekerja di Bali. Lantas ke limanya datang ke Semarang pada 27 atau 29 Juni.

"Yang mengundang sampai sekarang ini masih dalam pencarian. Kemudian begitu tiba di Semarang, katanya awalnya mereka ditawarkan untuk bekerja di Bali sebagai tukang masak, koki, sopir dan lain-lain lah. Itu di Bali," beber Abi.

Namun, Abi mengungkapkan, begitu sampai di Kota Semarang, dokumen yang

mereka bawa seperti kartu identitas pribadi, paspor dan visa mereka ditahan oleh seseorang yang mengaku atasannya.

"Tapi ternyata begitu sampai di Semarang dokumen-dokumen yang mereka miliki berupa paspor, dokumen wisata langsung diambil oleh salah seorang yang ada di Semarang saat itu. Setelah itu ke lima tadi dipaksa untuk menghafalkan beberapa kalimat di kertas, tujuanya adalah mereka untuk melakukan penipuan dengan sasaran korbanya juga adalah warga negara China yang posisinya juga berada di negara China," ungkap Abi.

Abi menambahkan dan mengakui jika sampai saat ini belum bisa membuktikan siapa korban pasti pelaku penipuan ke lima WN China tersebut. Namun, pihaknya dengan di back-up oleh Dirkrimsus dan Ditkrium Polda Jateng akan terus mengembangkan kasusnya terutama tindak pidana human trafickingnya.

"Memang sampai saat ini belum bisa dibuktikan siapa yang menjadi korbannya. Tapi Polrestabes Semarang sudah diberikan back-up dari Polda Jawa Tengah, kasus ini sedang di dalami kembali. Dari Krimum, Krimsus termasuk Direktorat Jendral (Imigrasi) kami juga sudah melakukan koordinasi dan ini akan didalami terlebih dahulu tentang human trafickingnya," tukasnya.

Telusuri keterkaitan mafia penipuan WN China di Semarang

Polrestabes Semarang telah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan selama 2 X 24 jam terhadap 5 Warga Negara (WN) China yang diamankan dari rumah mewah di Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya telah mendapatkan informasi jika ada sindikat dan kelompok yang beraksi yang pelakunya WN China dan beroperasi di beberapa tempat di Indonesia.

"Kami sudah dapatkan informasi ada beberapa kota di Indonesia ini selain di Kota Semarang itu sendiri. Ada kelompok-kelompok yang diduga merupakan jaringan mereka atau kelompok lain yang dengan menggunakan modus yang sama juga melakukan kegiatan penipuan di negara China," kata Abi.

Abi membeberkan, selain terjadi di Kota Semarang, daerah lain yang juga telah terjadi tindak pidana cybercrime, dengan modus penipuan secara online dan melalui telepon itu terjadi di Cibubur dan Bogor.

"Informasi yang saya dapatkan ada di Cibubur dan ada di Bogor. Ini yang sedang dikembangkan. Saya belum bisa katakan apakah itu satu jaringan atau berbeda. Modusnya sama, hanya lokasinya berbeda. Tapi kegiatan dan modusnya sama yang dilakukan artinya korbanya sama adalah warga negara China yang ada di China," terangnya.

Abi mngungkapkan jika pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya apakah ada keterkaitan antara kasus tertangkapnya korban trafficking dan pelaku penipuan di Kota Semarang dengan yang terjadi di Cibubur dan Bogor.

"Dengan Polda Metro Jaya dalam hal ini. Beberapa kawan-kawan yang ada di sana. Jadi informasi yang saya dapatkan, sesuai dengan yang disampaikan kawan-kawan di Polda Metro Jaya, ada beberapa lokasi, ada beberapa tempat di wilayah Republik Indonesia ini yang memiliki modus-modus yang sama dengan apa yang terjadi di Semarang," ujar Abi.

Sampai saat ini, Abi menyatakan telah menjalin penyelidikan dan penyidikan bersama dengan penyidik Polda Metro Jaya untuk mendalami kasus trafficking dan penipuan tingkat internasional ini.

"Itu yang akan dikembangkan dan akan kami didalami bersama di Polda Metro," ujarnya.

Penyelidikan dan penyidikan bersama itu dilakukan, Abi menjelaskan untuk memastikan apakah tiga tempat tindak pidana itu diotaki oleh satu jaringan mafia penipuan online kelas Internasional asal negara China atau bukan.

"Apakah mereka memang betul terikat dalam satu kelompok jaringan? Atau mereka adalah kelompok yang berbeda? Itu sampai hari ini belum bisa kami sampaikan secara pasti," kata Abi.

Abi berharap, dengan penyelidikan bersama ini akan memperoleh kepastian hukum terhadap kasus penipuan dan human trafficking yang terjadi di 3 wilayah di Indonesia tersebut.

"Kita tunggu juga hasil perkembangan dari Polda Metro," pungkas Abi.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi
Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi

Rumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.

Baca Selengkapnya
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT

Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali

Pihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.

Baca Selengkapnya
Polisi Sita Mobil Mewah Maserati Granturismo hingga Ferrari dari Otak Penipuan Freelance Like dan Subscribe
Polisi Sita Mobil Mewah Maserati Granturismo hingga Ferrari dari Otak Penipuan Freelance Like dan Subscribe

Aset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.

Baca Selengkapnya
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

Baca Selengkapnya
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal

Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.

Baca Selengkapnya
Kompoltan Penjual Akun WhatsApp ke China Dibongkar, Omzet Rp5 Juta Per Hari
Kompoltan Penjual Akun WhatsApp ke China Dibongkar, Omzet Rp5 Juta Per Hari

Akun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.

Baca Selengkapnya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya

AWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Kasus TPPO Modus Pengantin Pesanan, WNI di Bawah Umur Dinikahkan dengan Warga China
Polisi Bongkar Kasus TPPO Modus Pengantin Pesanan, WNI di Bawah Umur Dinikahkan dengan Warga China

Terduga pelaku mengambil keuntungan melalui pernikahan dengan cara menyediakan pengantin wanita Warga Negara Indonesia (WNI) untuk Warga Negara China.

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Ungkap 28 Kasus TPPO, 40 Korban Tertipu Lowongan Kerja Jadi Pekerja Migran dengan Visa Wisata
Polda Jateng Ungkap 28 Kasus TPPO, 40 Korban Tertipu Lowongan Kerja Jadi Pekerja Migran dengan Visa Wisata

Modus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Wartawan Gadungan Terlibat Perdagangan Orang di Batam
Polisi Tangkap Wartawan Gadungan Terlibat Perdagangan Orang di Batam

Sementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.

Baca Selengkapnya