667 Kasus Demam Berdarah Ditemukan di Kabupaten Bekasi, 1 Orang Meninggal
Merdeka.com - Angka kasus penyakit demam berdarah di Kabupaten Bekasi sejak Januari hingga Juni 2022 tercatat sebanyak 667 kasus. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini cenderung mengalami kenaikan dalam kurun waktu enam bulan.
Berdasarkan data hingga medio 2022, pada Januari terdapat 73 kasus demam berdarah, kemudian Februari 46 kasus, Maret 155 kasus, April 140 kasus, Mei 123 kasus dan Juni 130 kasus.
"Kasusnya naik tahun ini, untuk data bulan Juli belum dilaporkan dari Puskesmas," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh, Kamis (4/8).
-
Kenapa demam berdarah rentan muncul di musim hujan? Salah satu ancaman utama adalah demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan.
-
Apa penyebab Demam Berdarah? Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
-
Apa penyebab utama demam berdarah? 'Tiga faktor lingkungan yang berkontribusi pada semakin meningkatnya penyakit demam berdarah adalah curah hujan, suhu yang panas, dan kelembapan. Tiga hal ini ada di Indonesia dan ini yang mendukung keberadaan vektor dari demam berdarah yaitu nyamuk aedes aegypti,' jelasnya.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Dimana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
-
Apa saja risiko kesehatan di musim kemarau? Risiko gangguan kesehatan ini meliputi dehidrasi, kram panas, kelelahan, dan serangan panas.
Sedangkan, untuk angka meninggal dunia karena penyakit demam berdarah pada tahun ini tercatat ada satu orang yang terjadi pada April.
"Kalau tahun lalu yang meninggal dunia karena demam berdarah ada tujuh orang. Tahun lalu yang meninggal lebih banyak, karena memang ada Covid-19 juga," kata Masrikoh.
Dia mengatakan, potensi penyakit demam berdarah di Kabupaten Bekasi pada musim kemarau saat ini cukup tinggi. Penyebab utamanya karena minimnya perhatian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Masyarakat mestinya paham kalau nyamuk suka dengan barang-barang bekas, di sana ada genangan air maka timbul jentik-jentik, nah mestinya dikuras atau dikubur barang-barang yang tidak dipakai supaya tidak jadi sarang nyamuk, jadi kepekaan masyarakat menurun untuk melakukan jumantik," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya