ABG Disiram Ibu dengan Air Panas di Depok Masih Trauma, Menolak Dipulangkan ke Rumah
Merdeka.com - RV (14), anak baru gede (ABG) yang diduga disiram air panas oleh ibu kandungnya masih trauma dan ketakutan. Remaja perempuan itu menolak dipulangkan ke rumahnya.
Ketika dimintai keterangan oleh penyidik, RV kerap mengalihkan jawaban. Dia pun menutup diri jika ada orang lain yang bertanya di mana rumah ibu kandungnya.
"Iya keterangan dari RT (yang menemukan RV) sempat menyampaikan hal itu bahwa tidak mau pulang," kata Wakil Kapolres Metro Depok AKBP Eko Wahyu Fredian, Rabu (8/2).
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Kenapa anak perempuan itu merasa gemas? Usai berfoto, Jenderal Maruli lantas tak segan untuk mengajak tos hingga merangkul gadis cilik berbaju biru itu. Aksinya bersambut. Sang gadis cilik langsung ikut berbalas tos. Ekspresinya Gemas
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
Untuk pemulihan kejiwaan lebih cepat, polisi membatasi orang yang akan mengunjungi RV. Apalagi remaja itu masih sulit diajak berkomunikasi. Penjagaan dilakukan agar trauma yang dialami RV tidak berkepanjangan.
"Jadi jangan sampai si anak ini yang trauma karena kekerasan lepas dari pengawasan kita, yang sedang kita tangani kasusnya mendapatkan trauma yang berulang," ujar Eko.
Dijaga 24 Jam
Penjagaan dilakukan agar tidak sembarang orang bisa mendatangi RV sehingga tidak memberikan dampak lebih buruk. Penjagaan dilakukan selama 24 jam dari polres dan polsek.
"Terutama polwan (yang menjaga). Kita tidak tahu dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan (sehingga RV) mendapat ancaman dan sebagainya. Kita antisipasi itu dengan menempatkan personel di situ (RS)," tegas Eko.
Saat ini RV belum mau berbicara banyak. Dia hanya terdiam jika ditanya. "Tidak mau bicara, agak takut kalau bertemu orang, apalagi ketemu orang banyak dia nggak mau bangun lah," tandasnya.
Mulanya, RV masih mau diajak bicara dengan kerabat dari almarhum ayahnya. Namun saat ini RV sudah lebih banyak diam jika ditanya. "Sempat menyampaikan di awal-awal sebelum dia (RV) dioperasi. Namun setelah proses operasi dan pasca itu masih belum mau menyampaikan banyak hal," jelas Eko.
Polisi terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok mengenai masa depan RV. Mereka juga akan membahas hak asuh RV setelah sembuh. "Ini yang sedang akan kami koordinasikan atas petunjuk Bapak Kapolres dengan Dinas Sosial. Karena harapan kami setelah anak ini keluar, bisa betul-betul mendapatkan fasilitas atau pendampingan psikologis dulu. Jangan sampai nanti diserahkan kepada pihak yang tidak kredibel, nanti malah tambah parah," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RE (4), mengalami luka di sekujur tubuh dan mengalami pendarahan karena dianiaya ibu sambungnya RY (37). Saat ini kondisi korban sudah membaik.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa lima orang saksi dalam kasus tersebut. Meski belum sampai pada tahap penetapan tersangka.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaKondisi anak perempuan berinisial N (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya seringkali terlihat murung.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya itu, RY saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaIbu muda itu mengaku anaknya diambil paksa mantan suami pada 7 September 2022 silam.
Baca Selengkapnya