Akhir Perseteruan Kapolres Manggarai Barat & Anak Buah, Sepakat Damai hingga Pelukan
Merdeka.com - Perseteruan antara Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto dan anggotanya Bripka Syamsulrizal, berakhir dengan aksi saling memaafkan, Sabtu (28/1). Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto sebelumnya diduga menganiaya anggotanya bernama Bripka Samsul Risal, hingga dilarikan ke rumah sakit setempat, Kamis (26/1).
Dugaan penganiayaan atasan terhadap bawahan itu diduga dipicu persoalan air. Namun keduanya kini telah berdamai.
AKBP Felli Hermanto secara pribadi menyampaikan permintaan maaf kepada Bripka Syamsulrizal, atas tindakan dilakukannya. Sementara Bripka Syamsulrizal kemudian berdiri dan sujud di hadapan Kapolresnya.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa Firli laporkan ancaman ke Kapolri? “Karena itu adalah tanggungjawab kepada Kapolri untuk mengungkap siapa yang menyuruh mengirim bunga, darimana bunga itu dikirim, kapan dibuat, siapa pemesannya. Itu tugasnya Kapolri,“ pungkasnya.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Bagaimana Kapolri disapa oleh anggotanya? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Bripka Syamsulrizal menyampaikan bahwa kejadian itu merupakan kesalahannya, sehingga dia lah yang seharusnya meminta maaf kepada Kapolres sebagai orangtua.
"Kapolres sebagai orangtua kami seluruh anggota, tindakan pimpinan sangat wajar dilakukan kepada saya karena atas kesalahan saya sebagai anggota, lebih baik kami ditegur oleh pimpinan daripada ditegur oleh masyarakat atas kekeliruan anggota," ucap Bripka Syamsulrizal.
Selanjutnya Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto bersama Bripka Syamsulrizal saling berpelukan dan saling memaafkan, atas persoalan internal yang terjadi Kamis (26/1) kemarin.
Ananias PetrusKronologi Perseteruan
Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy mengatakan, tindakan Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto terhadap Bripka Syamsulrizal merupakan bentuk kedisiplinan, kebersihan dan keamanan markas terhadap anggota. Sehingga Bripka Syamsulrizal sebagai kepala jaga pos pelayanan harus peka dan tanggap.
"Sebagai kepala jaga pos pelayanan harus peka dan tanggap dengan keadaan markas, termasuk rumah jabatan Kapolres, jika melaksanakan tugas koordinir anggota untuk selalu siap siaga dalam pelaksanaan tugas di pos pelayanan," kata Ariasandy.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur AKBP Felli Hermanto diduga menganiaya anggotanya bernama Bripka Samsul Risal, hingga dilarikan ke rumah sakit setempat, Kamis (26/1).
Dugaan penganiayaan atasan terhadap bawahan itu diduga dipicu oleh persoalan air. Namun hal ini dibantah oleh Wakapolres Manggarai Barat, Kompol Sepuh Siregar.
Dalam keterangannya, Sepuh Siregar menjelaskan bahwa secara periodik pimpinan selalu melakukan pengecekan kesiapan anggota maupun mako. "Tidak benar masalah air itu. Pembinaan merupakan tanggung jawab pimpinan kepada seluruh anggota, agar menjadi anggota Polri yang lebih baik," tegasnya.
Menurut Sepuh Siregar, setiap anggota Polri harus memiliki kesiapsiagaan yang tinggi terhadap perkembangan situasi, apalagi akan adanya persiapan pengamanan Asean Summit 2023 di Labuan Bajo pada awal bulan Mei mendatang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaBaik Sintong maupun Sulaiman, keduanya tampak sumringah usai bersalaman.
Baca SelengkapnyaReinhard menilai tindakan itu bukanlah pemukulan. Namun bagian dari hukuman terhadap anggotanya lantaran tak profesional ketika bertugas.
Baca SelengkapnyaKedua pejabat Polsek Baito dicopot pertanggal 11 Novemer 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaSadar pemukulan itu sebuah kesalahan, AKBP Reinhard meminta maaf.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaDidik mengaku instansinya akan bersikap profesional dalam penanganan kasus ini.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaSafrizal mengatakan, kedua tim itu kebetulan tinggal di hotel yang sama di Kota Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan dinonaktifkan sementara dari jabatannya buntut dari kasus pemukulan anak buahnya
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca Selengkapnya