Anak Muda Desa Banyuwangi Raup Puluhan Juta dari Produksi Replika Samurai
Merdeka.com - Geliat ekonomi kreatif terus tumbuh di Banyuwangi. Banyak anak-anak muda di desa-desa Banyuwangi yang merintus usaha kreatif dan berhasil meraup omset puluhan juta.
Seperti Muhammad Rijal Said, anak muda asal Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Usianya masih muda, 26 tahun. Dari tangan kreatifnya kini dia berhasil meraup omset Rp 40 juta per bulan dari pembuatan replika pedang samurai.
Berawal dari kegemarannya pada anime (karya animasi khas Jepang), Rijal memanfaatkan limbah kayu jati menjadi replika pedang samurai yang dia pasarkan melalui marketplace, dan ternyata banyak diminati. Produknya dibeli penggemar anime Jepang dari berbagai kota di Indonesia, mulai Surabaya, Jakarta, Bandung, hingga kota-kota lainnya.
-
Apa yang dibahas dalam Rembug Anak Banyuwangi? Ada 5 kluster yang dibahas. Mulai dari hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen.
-
Apa saja yang dibangun di Banyuwangi? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Prestasi apa yang diraih oleh Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha. Penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo satu kali seumur hidup itu diberikan atas hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, yang juga mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja Tertinggi.
-
Kenapa Rembug Anak Banyuwangi digelar? 'Jaman sudah berubah sebegitu cepatnya, pemikiran anak-anak kita juga sudah berkembang dibanding jaman kita. Jadi, kita harus mulai menyelami apa yang menjadi kebutuhan mereka di era saat ini. Rembug anak ini dibuat untuk kebutuhan ini,' kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (4/5).
-
Apa yang diproduksi oleh Giriwangi? Keduanya merupakan perajin minyak esensial dari beberapa jenis tumbuhan. Hasil penyulingannya dibuat menjadi berbagai macam produk mulai dari minyak terapi, bahan kosmetik, penumbuh rambut, kayu putih sampai pengharum ruangan.
"Saya suka anime. Awalnya modal Rp 50.000, saya buat sendiri pedang samurai dari limbah kayu jati," kata Rijal, saat berbincang dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang datang ke tempat usahanya, akhir pekan lalu.
"Setelah itu saya coba jual online ternyata langsung laku. Dari situ saya memberanikan diri untuk fokus ke usaha ini," tambahnya.
Rijal memulai usahanya pada 2017. Awalnya semua dia kerjakan sendiri. Satu replika pedang samurai buatannya dibanderol Rp 200.000 hingga Rp250.000 melalui "Cacaek Shop Handmade” di marketplace seperti Shopee.
Hingga sekarang bahan baku membuat miniatur pedang tersebut masih dari limbah kayu jati yang dia dapat dari pengusaha mebel sekitar desanya.
"Karena pesanan mulai banyak, saya merekrut teman-teman saya, sampai sekarang punya 6 pegawai," jelasnya.
©2021 Merdeka.comMenurut Rijal, biasanya orang membeli produk buatannya untuk untuk properti cosplay, hiasan, atau mainan anak-anak.
Selain mengunjungi produksi replika pedang samurai, di Desa Barurejo, Bupati Ipuk juga mengunjungi produksi konveksi pakaian kekinian yang diproduksi anak-anak lulusan SMK.
"Mulai celana, kemeja, dan lainnya ini dikerjakan oleh lulusan SMK. Kami memiliki 22 penjahit anak-anak muda lulusan SMK di desa ini," kata Fatah Deden Hidayat (32), pemilik konveksi.
Mereka bisa menghasilkan ribuan pakaian, yang telah tersebar ke berbagai daerah. Dia mengaku tiap bulannya bisa menghasilkan omset Rp 50 juta meski di tengah pandemi.
Usaha yang dijalankan sejak 2012 lalu telah memberdayakan pemuda sekitar untuk mengurangi pengangguran.
"Banyak anak muda di desa ini yang di-PHK dari tempat kerjanya karena pandemi. Mereka Kami rekrut dan kami latih untuk bekerja di tempat ini," kata Fatah.
©2021 Merdeka.comBupati Ipuk mengatakan, saat ini di Banyuwangi terus bermunculan anak-anak muda kreatif yang mengembangkan berbagai jenis ekonomi kreatif di desa-desa.
"Anak-anak muda sekarang memiliki citra rasa tersendiri. Dalam setiap hal mereka ingin sesuatu yang berbeda, termasuk mengembangkan usaha," kata Ipuk.
"Seperti yang dilakukan anak-anak desa Barurejo ini, sangat menginspirasi anak muda lain agar dapat memanfaatkan peluang yang berawal dari hobinya," tambah Ipuk.
Itulah menurut Ipuk yang membuat Banyuwangi terus membuat agenda yang mendorong peningkatan kreativitas anak-anak muda. Seperti beberapa waktu lalu, Banyuwangi menggelar Moeslem Fashion Festival untuk mendorong desainer muda meningkatkan kreativitasnya.
"Kami juga memiliki program Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, dan Jagoan Digital yang menginkubasi anak-anak muda untuk mengembangkan sektor kreatif usaha bisnis dan pertanian. Serta banyak program-program Banyuwangi yang melibatkan anak-anak muda," tambah Ipuk. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menjalankan program memfasilitasi anak-anak muda lulusan SMK untuk berwirausaha dengan memberi bantuan alat usaha.
Baca SelengkapnyaBentuknya lucu dan mirip domba asli dengan hiasan bulu serta tanduk yang meliuk di atas kepalanya.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaPembeli gazebo buatan Suherman dan para pekerjanya tidak hanya diminati di pasar Indonesia, tetapi juga menarik minat pembeli luar negeri.
Baca SelengkapnyaUsaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman
Baca SelengkapnyaPara pandai besi di desa ini juga bisa membuat aneka senjata untuk kebutuhan seni, seperti pedang atau golok.
Baca SelengkapnyaRatusan warga terlibat dalam usaha budi daya jamur ini.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Baca Selengkapnya