Asrama mahasiswa Bulukumba diserang, 2 orang terluka
Merdeka.com - Asrama mahasiswa Kabupaten Bulukumba yang terletak di Jalan Faisal XVI No 99, Kecamatan Rappocini, diserang oleh puluhan orang tak dikenal, Senin (1/4) sekitar pukul 18.30 Wita. Para penyerang menggunakan batu, busur, senjata tajam, dan senjata api rakitan jenis papporo.
Akibatnya, dua mahasiswa luka terkena peluru papporo. Mereka adalah Sapriadi (21) luka pada mata kaki dan Rahmat (21) luka di bagian punggung. Selain itu, kaca jendela asrama pecah terkena lemparan batu. Dua unit sepeda motor yang terparkir di halaman asrama juga dirusaki oleh pelaku.
Kejadian itu berawal saat sejumlah mahasiswa Bulukumba sedang duduk di ruang tamu. Tiba-tiba, puluhan pelaku menyerang dengan brutal. "Ada sekitar 20 orang yang datang. Mereka menyerang menggunakan batu, busur dan papporo (senjata penabur). Pelaku juga masuk ke dalam asrama," kata Sapriadi.
-
Bagaimana batu peluru itu dibentuk? “Batu-batu tersebut dihaluskan, dengan bentuk aerodinamis bikonik spesifik, memungkinkan proyeksi yang tepat dan efektif,“ jelas para arkeolog.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Ironisnya, para pelaku juga menjarah asrama dengan mengambil satu unit handphone Blackberry milik Rahmat, mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) dan sebuah gitar.
Setelah menyerang para pelaku kabur dengan menggendarai sepeda motor. Tak berselang lama, petugas kepolisian dari Polsek Rappocini tiba di lokasi kejadian. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku penyerangan diduga merupakan mahasiswa asal Kota Palopo yang tinggal di asrama di Jalan Faisal XI. Dari laporan itu, polisi langsung bergerak dan melakukan penyisiran.
Alhasil, polisi menemukan dua buah papporo, lima anak busur, dan satu parang."Kasus ini masih kami selidiki. Pelaku penyerangan masih kami identifikasi dan kejar," kata Kanit Reskrim Polsek Rappocini, Iptu Andi Aris.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaTawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca Selengkapnya