Bahaya MERS, jemaah umroh tua diminta tunda ke Mekkah
Merdeka.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Riau mengimbau para calon jemaah umroh yang telah berusia 65 tahun agar menunda keberangkatan demi menghindari merebaknya virus menular dan bisa menyebabkan kematian.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Riau, M Aziz menyatakan imbauan yang dikeluarkan mengenai batas usia tersebut untuk menghindari terjangkitnya penyakit "Middle East Respitatoly Syandrome-Corona Virus/MERS-Cov".
Untuk kelompok orang berusia 65 tahun ke atas sangat rentan terjangkit virus tersebut. "Karena itu, kita mengimbau agar calon jemaah umroh yang telah berusia 65 tahun ke atas untuk sementara waktu tidak dulu berangkat ke tanah suci," katanya.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Siapa yang rentan terkena penyakit menular? Anak-anak lebih mudah tertular penyakit menular karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.
-
Bagaimana cara virus JE ditularkan? Proses Penularan Prof. Mei menjelaskan bahwa penyakit JE disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis yang umumnya terdapat pada babi dan bangau putih yang lazim dijumpai di sawah.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang rentan terkena? Penelitian juga menemukan bahwa sakit kepala cluster dapat bersifat genetik pada 5% orang.
-
Siapa yang lebih mudah terinfeksi? Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes atau yang sedang menjalani pengobatan tertentu, memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi setelah pencabutan gigi. Tubuh mereka lebih sulit melawan bakteri yang masuk.
Imbauan yang sama, lanjutnya, juga diberlakukan kepada calon jemaah umroh yang masih berusia 12 tahun ke bawah, kemudian bagi ibu hamil serta calon jemaah yang menyandang penyakit kronis seperti jantung, ginjal, saluran pernapasan dan diabetes.
Menurut dia, kelompok jemaah seperti itu mudah terjangkit virus yang mematikan tersebut, sehingga akan lebih baik bagi orang yang ingin menunaikan ibadah umroh agar menunda dulu keberangkatan sampai kondisi benar-benar aman.
"Bagi mereka yang saya sebutkan tadi, nanti lah kalau sudah aman di tanah suci. Baru mereka boleh diberangkatkan," jelasnya.
Dia juga meminta kepada calon jemaah umroh yang mau berangkat ke Arab Saudi untuk mewaspadai MERS-Cov dengan tetap menggunakan masker di ruangan terbuka dan menghindari keramaian di tempat umum.
"Jika ada infeksi pernapasan, segera berobat dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang ada," ucapnya.
Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau sebelumnya mengimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga provinsi tersebut, tidak perlu khawatir dengan virus korona penyebab sindrom pernapasan Timur Tengah atau dikenal MERS-Cov.
Pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan para calon jemaah umroh agar dilengkapi masker, kemudian imbauan untuk tidak sering berada di ruangan terbuka, menghindari tempat-tepat padat penduduk, dan sering mencuci tangan.
Lalu makan dengan makanan yang bersih, kemudian selama berada di Tanah Suci tidak lagi membawa para jemaah mengunjungi peternakan unta dan minum susu hewan gurun pasir tersebut karena dikawatirkan bisa terkena virus korona MERS, kata Ketua Asita Riau, Ibnu Mas'ud.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMenjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Baca SelengkapnyaPengawasan diperketat karena 407 jemaah atau 90,6 persen masuk kategori risiko tinggi
Baca SelengkapnyaUntuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Baca SelengkapnyaInti dari pelaksanaan ibadah haji yaitu di Arafah, Muzdalifah dan Mina mulai tanggal 15 Juni mendatang.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan haji.
Baca SelengkapnyaJemaah diminta tidak banyak melakukan aktivitas yang tidak perlu selama pelaksanaan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaPemerintah Saudi hanya memberika kuota sebanyak 55.000 jemaah haji Indonesia
Baca SelengkapnyaMabit atau bermalam yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah.
Baca Selengkapnya"Agar diberikan diskresi untuk diperpendek masa tinggalnya di Tanah Suci menjadi 10 - 15 hari saja," kata Zainut
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca Selengkapnya