Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantuan jamban untuk Mbah Ngati nyaris diambil orang

Bantuan jamban untuk Mbah Ngati nyaris diambil orang Mbah Ngati. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Purwosari RT 03 RW 04 Noborejo, Argomulyo, Salatiga meradang. Pasalnya, bantuan jamban, tiga sak semen, serta batako untuk Ngati, janda berusia 85 tahun akan diambil oleh pihak yang tak jelas identitasnya.

Ngati selama ini hidup seorang diri setelah suaminya, Kadam meninggal sekitar 22 tahun lalu. Dia memiliki seorang anak yang tinggal di daerah Ampel, Kabupaten Boyolali.

"Putu anak seminggu pisan maringi arto ting mriki kangge masak (cucu dan anak rutin ke rumah, seminggu sekali memberi uang untuk masak)" ujarnya, Rabu (1/11). Dia lebih senang memasak dengan kayu bakar. Alasannya, bisa jalan-jalan di kebun sembari mencari kayu agar tak bosan.

mbah ngati

Menurut Ketua RW setempat, Hadi Suroso, bantuan jamban tersebut diperoleh setelah Ngati disurvei.

"Survei dilakukan sudah lama, saat itu dilakukan petugas didampingi Babinsa," ucapnya.

Bantuan tersebut akan diminta oleh pihak pada Rabu siang, sekira pukul 11.00. Warga yang mengetahui tindakan tersebut, langsung mencegah dan meminta orang tersebut untuk menunjukkan surat perintah.

"Orang tersebut tidak bisa menunjukkan surat. Selain itu, omongannya juga tidak jelas. Pertama bilangnya disuruh mengambil oleh aparat, tapi kemudian disuruh oleh toko yang mengirim. Warga pun sepakat agar bantuan tetap di rumah Mbah Ngati," papar Hadi.

mbah ngati

Sikap warga tersebut, lanjutnya, didasari rasa empati kepada Mbah Ngati yang memang layak menerima bantuan.

Rumah Ngati yang beralas tanah tersebut dibangun warga secara bergotong royong sekitar lima tahun lalu. Dindingnya terbuat dari gedek atau anyaman bambu. Di beberapa sudut, gedek tersebut hampir roboh. Hanya ada dua ruang di dalam rumah. Satu ruang di bagian belakang berfungsi sebagai dapur, sementara di depan menjadi ruang tidur sekaligus tempat menerima tamu. Di ruang ini terdapat tempat tidur dan lima kursi plastik.

Selama ini, untuk buang air besar Mbah Ngati melakukannya di bagian belakang rumah dengan kaki bertumpu pada deretan bambu yang sudah lapuk.

Hadi menegaskan bahwa Mbah Ngati sangat layak menerima bantuan. "Jika alasan bantuan diminta karena tanah tidak memiliki sertifikat, kenapa jamban dikirim setelah disurvei?" herannya.

Dia berharap agar bantuan jamban tersebut tidak diminta dan tetap menjadi milik Mbah Ngati.

"Kulo mpun tuo, mboten seneng rame. Ne diparingi nggih ditompo, sing penting sehat (saya sudah tua, tidak senang ramai. Kalau diberi ya diterima, yang penting sehat)" kata mbah Nganti.

Bantuan yang diterimanya, saat ini ditaruh di kasur tempatnya tidur agar tak ada yang mengambil. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan

Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.

Baca Selengkapnya
Rumah Baghi, Tempat Tinggal Masyarakat Suku Besemah yang Penuh Makna hingga Tahan Gempa
Rumah Baghi, Tempat Tinggal Masyarakat Suku Besemah yang Penuh Makna hingga Tahan Gempa

Selain kuat dan tahan gempa, konsep konstruksi rumah baghi ini juga unik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keprihatinan Ngadenin, Pria 63 Tahun Tinggal Dikepung Tembok Setinggi Belasan Meter di Jatiwaringin
FOTO: Keprihatinan Ngadenin, Pria 63 Tahun Tinggal Dikepung Tembok Setinggi Belasan Meter di Jatiwaringin

Setiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan sempit yang menjadi akses satu-satu jalan ke rumahnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir Musiman, Warga Pejaten Timur Dirikan Tenda Darurat di Atas Rumah
FOTO: Antisipasi Banjir Musiman, Warga Pejaten Timur Dirikan Tenda Darurat di Atas Rumah

Mereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.

Baca Selengkapnya
Kisah Yadi Anak yang Rawat Sang Ibu Lansia di Sukabumi, Tinggal di Rumah Tua Nyaris Ambruk
Kisah Yadi Anak yang Rawat Sang Ibu Lansia di Sukabumi, Tinggal di Rumah Tua Nyaris Ambruk

Yadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga

Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.

Baca Selengkapnya
Melihat Uniknya Rumah Warga Baduy, Tidak Ada Kursi sampai Ranjang
Melihat Uniknya Rumah Warga Baduy, Tidak Ada Kursi sampai Ranjang

Rumah milik warga Baduy ini unik dan beda dari yang lain.

Baca Selengkapnya
Dimakan Usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta Nyaris Roboh
Dimakan Usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta Nyaris Roboh

Dimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh

Baca Selengkapnya
Kesaksian Penghuni Dengar Suara Gemuruh Sebelum Atap Rusun Marunda Roboh
Kesaksian Penghuni Dengar Suara Gemuruh Sebelum Atap Rusun Marunda Roboh

Penuturan warga, fondasi Rusun Marunda sudah tidak layak

Baca Selengkapnya
Mengenal Rumah Adat Suku Osing di Banyuwangi yang Menerapkan Konsep Bongkar Pasang
Mengenal Rumah Adat Suku Osing di Banyuwangi yang Menerapkan Konsep Bongkar Pasang

Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Dikira Tak Berpenghuni Ternyata Sempat Dapat Bantuan Bedah Rumah, Begini Penampakannya
Viral Rumah Dikira Tak Berpenghuni Ternyata Sempat Dapat Bantuan Bedah Rumah, Begini Penampakannya

Penampakan rumah dikira tak berpenghuni viral di media sosial. Ternyata sempat dapat bantuan bedah rumah

Baca Selengkapnya