Bitung dikepung banjir dan longsor, ribuan warga mengungsi
Merdeka.com - Curah hujan tinggi dari Minggu (12/2) lalu sejak pukul 02.00 hingga pukul 21.30 WITA menyebabkan kota Bitung, Sulawesi Utara, dikepung bencana. Saat itu, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan gelombang pasang melanda hampir seluruh wilayah kota. Dampaknya cukup memilukan.
"Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda lima kecamatan dan 19 kelurahan telah mengakibatkan 1.256 rumah warga terkena dampak terdiri dari 1.200 rumah rusak ringan hingga sedang, dan 56 rumah rusak berat. Sebanyak 5.233 jiwa harus mengungsi di rumah keluarga terdekat dan kerabat, ke rumah-rumah ibadah dan posko darurat bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung Frangky Roynar Ladi dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Senin (13/2).
Bencana Banjir dan tanah longsor terparah di Kelurahan Tandurusa. Tercatat, dua orang mengalami luka berat telah dievakuasi menggunakan perahu cepat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tiga orang mengalami luka ringan mendapatkan perawatan dari Dinas Kesehatan.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban banjir di Kelurahan Aertembaga Dua telah dievakuasi ke Gedung Gereja Efata Aertembaga Dua. Banjir semakin diperparah karena intensitas hujan yang sangat tinggi sampai dengan Minggu malam, menyebabkan satu orang hilang di Kelurahan Kasuari, Kecamatan Aertembaga, atas nama Efraim Goha berumur 50 Tahun dan belum ditemukan," lanjut Frangky.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Daerah dalam menangani keadaan darurat bencana dengan menginstruksikan BPBD Kota untuk melakukan kaji cepat, dan melaksanakan himbauan kepada masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana banjir dan tanah longsor untuk segera mengungsi ke tempat lebih aman.
Selain itu, terbit Keputusan Wali Kota tentang Pernyataan Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Gelombang Pasang di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara selama 14. Keputusan ini terhitung mulai tanggal 12 Februari 2017 sampai dengan 26 Februari 2017.
Segenap instansi terkait seperti BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman, Satuan Polisi Pamong Praja, RAPI, Palang Merah Indonesia Cabang Bitung, BAGUNA Bitung, Unsur TNI/POLRI Bitung, diinstruksikan untuk berkerja sama secara gotong royong melakukan upaya darurat.
Upaya tersebut untuk mengurangi dampak banjir dengan membuka saluran-saluran air yang tersumbat sampah, potongan kayu, sisa material proyek agar air dapat mengalir dengan lancar dengan menggunakan alkon untuk menyedot air di rumah-rumah penduduk yang tergenang air.
Selain itu, Pemkot Bitung bekerja sama dengan Basarnas Provinsi Sulut terus melakukan upaya pencarian korban hilang terseret arus banjir. Kegiatan lainnya adalah membuka akses jalan yang tertutup material longsoran, distribusi makanan kepada para pengungsi, mendirikan pos kesehatan, dan bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Sulut.
"Dengan upaya-upaya darurat yang telah dilakukan di atas, maka kondisi Kota Bitung sampai dengan pukul 22.30 WITA sudah terlihat kondusif, aktivitas masyarakat pada umumnya sudah kembali normal," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir juga dipicu peningkatan debit air di sepanjang aliran sungai atau Tukad Mati di wilayah Kelurahan Legian dan Kuta.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca Selengkapnya