BNPB sentil petani yang kerap bakar hutan
Merdeka.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran hutan yang terus terjadi akibat perilaku masyarakat yang kerap melakukan pembakaran lahan. Terutama para petani yang hendak menanami lahan kembali.
"Ini terkait dengan perilaku masyarakat yang melakukan pembakaran. Di level petani itu sekam atau pembakaran sisa panen tanaman," kata Sutopo saat jumpa pers soal penanganan kebakaran hutan dan lahan di kantor BNPB Jakarta, Senin (29/8).
Namun, kata dia, pihaknya terus berusaha mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar khususnya petani.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Apa tujuan Hari Pemadam Kebakaran? Tujuan Hari Pemadam Kebakaran Sedunia adalah untuk menghormati dan mengapresiasi peran dan kontribusi yang diberikan oleh para pemadam kebakaran dalam melindungi masyarakat dari ancaman kebakaran.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
"Kita beri pemahaman kepada mereka. Kalau ada titik api sekecil apapun langsung kita antisipasi," tuturnya.
Selain itu, Sutopo menambahkan, ada 6 provinsi sudah dinyatakan siaga kebakaran hutan, yakni di Riau dari 1 Maret - 30 November 2016, Jambi 27 Juli - 14 Oktober 2016.
Kalimantan Barat dari 1 Juni - 1 September 2016, Kalimantan Tengah dari 11 Juli - 14 Oktober 2016, Kalimantan Selatan dari 15 Agustus - 15 November 2016.
Lebih jauh, Sutopo memaparkan, pada September 2017 diprediksi bakal turun hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah yang sering terjadi kebakaran hutan.
"Dampaknya sampai akhir 2017. Jadi kita perkirakan kebakaran hutan tidak seperti tahun sebelumnya," kata dia.
Pihak BNPB juga berharap, semua pihak agar ikut berpartisipasi mencegah pembakaran lahan. Di samping itu, cuaca di beberapa wilayah diprediksi akan mengalami turun hujan dalam beberapa bulan.
"Curah hujan 3 bulanan. Kita lihat di Sumatera, Kalimantan kondisinya masuk penghujan. Sehingga kebakaran hutan akan bisa diatasi," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPolres Sibolga melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaPencegahan ini sekaligus untuk menghindari dampak buruk terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPetugas dibantu MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI (Koramil ) dan Polri (Polsek) bersama-sama berusaha memadamkan api di lokasi.
Baca SelengkapnyaBriptu Tamarani bersama para TNI menyusuri hutan dan lahan demi mencari titik api yang masih menyala.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah padam. Kebakaran itu berdampak pada 661 hektare lahan di sana.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca Selengkapnya