Bocah Tewas Korban KDRT Ayah di Depok Luka di Sekujur Tubuh, Ibu Kritis Dirawat di RS
Merdeka.com - Polisi masih mengusut kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) diduga dilakukan seorang suami bernama Rizky Noviyanyi Achmad terhadap istrinya Nila Islamia (31) dan anak perempuannya Keke di Jatijajar, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Penganiayaan itu membuat sang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar tewas sementara Nila saat ini dirawat intensif di rumah sakit.
"Ada beberapa luka bacokan dan jari yang terputus, kami masih tunggu hasil visum dari rumah sakit. Istrinya luka di wajah dan badan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno saat dihubungi, Selasa (1/11).
Yogen menjelaskan, kasus ini terungkap bermula dari seorang saksi yang mendengar teriakan dari rumah korban. Teriakan berasal dari lantai dua rumah tersebut.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
"Kemudian saksi turun ke bawah menolong korban. Namun karena pelaku saat itu sedang membabi buta, jadi saksi tidak berani turun. Saat pelaku sudah keluar baru saksi turun membantu korban ke rumah sakit," kata dia.
Yogen mengatakan, polisi menerima laporan korban mengalami kritis dan meninggal dunia. "Diduga pelaku adalah ayah atau suami korban," kata Yogen.
Menurut dia, kondisi anak korban juga mengalami kondisi luka parah seperti ibunya. Anak korban diduga meninggal dunia karena kehabisan darah.
"Diduga meninggal karena kehabisan darah,” ujar dia.
Korban Dibacok Parang
Dia menambahkan, luka diderita kedua korban akibat senjata tajam berupa parang. "Parang, senjata tajam ya," kata Yogen.
Yogen mengatakan, dari informasi yang didapat, pelaku dan korban memang sering cekcok. Namun hal itu juga masih perlu didalami.
"Keterangan memang sering mendengar cekcok. Namun kita pastikan dulu ke saksi. Jadi kami belum bisa pastikan itu,” kata dia.
Pelaku kini sudah diamankan polisi. Penyidik masih mendalami keterangan dari pelaku terkait motif pembantaian sadis itu.
"Sudah diamankan di Polsek Cimanggis, kemudian kami bawa ke Polres Metro Depok untuk kami gali lebih lanjut. Karena sampai saat ini pelaku belum memberikan keterangan terkait motif apa terjadinya pembunuhan sadis ini," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah dianiaya pelaku. Diduga, penganiayaan dipicu pelaku merasa tersinggung.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya dikabarkan tidak ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca Selengkapnya