Brigadir dua taruna Mohammad Adam tewas, diduga dianiaya 12 senior
Merdeka.com - Brigadir dua taruna (Brigdatar) Mohammad Adam, taruna angkatan dua Akademi Kepolisian (Akpol) warga Jalan Penghulu, Gang Murtado 21 RT 1 RW 1, Kebayoran Lama, Jakarta Kamis (18/5) meninggal dunia pagi tadi.
Korban Mohammad Adam tewas diduga karena dipukuli oleh beberapa seniornya taruna Akpol saat acara kumpul.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarot Padacova saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan kejadian tersebut. Korban diketahui meninggal sekira pukul 02.00 WIB.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
"Benar anak taruna Akpol tingkat II meninggal dunia, diketahui tadi pagi sekitar jam 02.00 pagi," kata Djarod lewat pesan singkat, Kamis (18/5).
Dari informasi yang dihimpun, korban diduga dipukuli 12 taruna tingkat III Brigadir Satu Taruna (Brigtutar) saat kegiatan kor daerah dini hari tadi.
Djarod menjelaskan jika saat ini penyidik Polda Jateng masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan penyelidikan terkait insiden meninggalnya korban.
"Saat ini penyidik Polda sedang melakukan olah TKP dan lidik di sana (Akpol)," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI yang menjadi tersangka penganiayaan yang menewaskan junior di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya bertambah menjadi enam orang.
Baca SelengkapnyaDua orang yang diduga pelaku penganiayaan Prada MZR, Pratu W dan Pratu D sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaKeenam pelaku terancam hukuman penjara diatas lima tahun serta sanksi pemecatan dari TNI
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat seluruhnya sudah diperiksa dan diproses hukum oleh Pomdam I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaDua polisi gugur akibat dianiaya sekelompok orang tak dikenal tersebut.
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca SelengkapnyaMotif kedua personel menganiaya tahanan BA karena yang bersangkutan bikin jengkel.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca Selengkapnya