Bubur India, menu berbuka ratusan tahun di Masjid Pekojan Semarang
Merdeka.com - Sejak puluhan tahun lalu, Ahmad Ali menjadi juru masak bubur India. Masakan tersebut menjadi menu tradisi berbuka puasa bagi jemaah Masjid Pekojan, Petolongan, Semarang.
"Ini sudah menjadi tradisi selama ratusan tahun. Setiap bulan suci Ramadan di masjid ini selalu dihidangkan bubur India untuk buka puasa. Sudah jadi kuliner wajib saat Ramadan," terangnya saat ditemui, Jumat (18/5).
Ali mengaku untuk membuat bubur India tidaklah sulit. Hanya dibutuhkan waktu tiga jam untuk memasaknya. Selama tiga jam itu, satu jam pertama adukan bubur tidak boleh berhenti. "Satu jam pertama itu waktu untuk mencampur bumbu dan beras. Jadi adukannya tidak boleh berhenti," terang Ali.
-
Kapan tradisi gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman dimulai? Meski demikian, dia menyebut pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
-
Apa saja resep untuk buka puasa di bulan Rajab? Dan jika Anda hendak menjalankannya, berikut merdeka.com beri rekomendasi resep buat buka puasa dan sahur di bulan rajab yang secara khusus dirangkum untuk Anda.
-
Apa yang biasanya orang makan untuk berbuka puasa? Saat berbuka puasa, biasanya umat Islam akan mengonsumsi takjil terlebih dahulu. Sesuai namanya, takjil dalam Bahasa Arab berarti menyegerakan berbuka puasa.
-
Kenapa bubur Asyura menjadi sajian khas? Bubur asyura adalah makanan khas masyarakat Melayu yang biasanya menjadi sajian khas untuk menyambut hari Asyura, yaitu hari kesepuluh bulan Muharram.
-
Apa hidangan spesial di Masjid Gedhe Kauman? Hari Kamis di Bulan Ramadan menjadi hari spesial, karena di hari itu takmir masjid menyajikan menu favorit, gulai kambing.
-
Dimana bisa mendapatkan resep buka puasa? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (8/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Bubur India ©2018 Merdeka.com/Dian Ade Permana
Ali mengaku yang membedakan bubur India dengan bubur kebanyakan adalah bumbunya. Bumbu-bumbu bubur India berasal dari campuran berbagai rempah, seperti bawang merah, bawang putih, serai, manis jangan atau kayu manis, daun salam, wortel, santan cair maupun santan kental.
Menu bubur India tersebut dibawa ke Indonesia oleh nenek moyang Anas Salim. "Ini resep masakan turun-temurun sejak dari kakek saya yang asalnya dari negara bagian Gujarat, India," jelas Anas.
Anas merupakan pewaris bubur India ketiga setelah mendapat resep dari sang kakek, bernama Harus Rofii dan Salim Harun yang tak lain ayahandanya. Keluarga besar Anas menggunakan bumbu kaya rempah sebagai penguat rasa bubur India. "Kakek saya seorang mubalig yang kerap mensyiarkan agama Islam dari perbatasan India-Pakistan. Kemudian lambat-laun memilih berdagang dengan komunitas orang Koja dan masuk Indonesia sejak 1800 silam atau sekitar 120 tahun lalu," terangnya.
Bubur India ©2018 Merdeka.com/Dian Ade Permana
Perjalanan komunitas Koja pun berlanjut sampai ke tepi Pantai Semarang dan tiba di salah satu sudut kawasan Mataram yang kini dikenal dengan Kampung Petolongan. "Di sinilah, awal mula orang-orang Koja berdagang sarung, tasbih sampai ragam rempah-rempah yang dibawa langsung dari tanah kelahirannya. Lalu karena punya resep bubur India yang sangat khas itu, maka dikenalkan kepada penduduk pribumi lokal," lanjutnya.
Dari semula hanya ada 10-15 orang, kini jumlah orang Koja yang mendiami kampung tersebut mencapai ratusan jiwa. Rumah-rumahnya bercorak khas campuran Pakistan-Melayu dengan dinding berwarna hijau muda. "Sekarang tiap Ramadan disediakan 200 sampai 300 porsi bubur India. Sebagai variasinya juga ada campuran kuah gulai, sambel goreng, ungkep dan terik," tuturnya.
Bubur ini dihidangkan dalam mangkuk, dan dilengkapi susu atau teh ditambah beberapa bungkus kurma. "Dulunya ada tambahan zam-zam. Tapi karena pasokannya disetop sama Pemerintah Arab Saudi maka diganti susu," akunya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik keunikannya, penyajian makanan ini menyimpan makna filosofis
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian hidangan yang sudah menjadi tradisi ketika Ramadan ini dibuat dengan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah dan pastinya menggugah selera.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
Baca SelengkapnyaBubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca SelengkapnyaMasjid yang konon sudah berusia lebih dari satu abad ini memiliki nuansa Melayu yang begitu kental serta tradisi unik.
Baca SelengkapnyaHidangan bubur ini memiliki tujuh varian rasa yang berbeda
Baca SelengkapnyaMegibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali
Baca SelengkapnyaWarung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca SelengkapnyaSejak pukul 16.00 WIB, warga hilir mudik memadati 'pasar' yang hanya tersedia selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPasar Benhil selalu jadi daya tarik para pemburu takjil. Menu yang ditawarkan juga lengkap. Kisahnya dimulai pada tahun 1970-an.
Baca SelengkapnyaBubur Asyura tidak hanya bagian dari tradisi menyambut Tahun Baru Islam, tapi juga memiliki makna mendalam sebagai bentuk rasa syukur atas keselamatan & berkah.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia selalu memiliki banyak tradisi berbeda di setiap kota. Banyak kegiatan dilakukan untuk mendapat berkah.
Baca Selengkapnya