Budaya Patriarki di Kupang hambat keterpilihan caleg perempuan
Merdeka.com - Budaya patriarki atau pandangan bahwa laki-laki lebih baik dari perempuan masih menjadi salah satu faktor penghambat tingkat keterpilihan calon lelgilatif perempuan dalam Pemilu legislatif 9 April 2014. "Budaya ini sudah menjadi stigmatisasi menyulitkan meraih simpati masyarakat untuk memilih perempuan sebagai anggota legislatif," kata Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Nusa Tenggara Timur, Lucia Adinda Lebu Raya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/5).
Isteri Gubernur Frans Lebu Raya ini mengatakan Stigmatisasi subordinasi relasi gender yang dialami perempuan itu harus diakui terutama di NTT sebagai penyebabnya bagi perempuan untuk meraih simpati masyarakat dalam pemilu.
Sehingga dari waktu ke waktu tingkat keterwakilan perempuan masih berada di bawah ambang batas yang diharapkan bersama.
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024? Tahapan sendiri dimulai dari Perencanaan Program dan Anggaran telah dilaksanakan sejak Januari 2024 lalu. Tahapan Lengkap Pilkada 2024 Tahapan Pilkada 2024 secara rinci terbagi menjadi dua, yaitu tahapan persiapan dan tahapan penyelenggaraan pemilihan.
-
Siapa yang dapat memberikan dukungan untuk perempuan? Organisasi non-pemerintah juga dapat berperan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada wanita, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu emansipasi wanita, serta memberikan layanan dan dukungan kepada korban kekerasan atau diskriminasi.
-
Apa saja tahapan pemilu 2024? Tahapan pemilu adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat melalui pemungutan suara. Dilansir dari kendalkab.go.id, tahapan pemilu 2024 sendiri terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
-
Bagaimana cara mencapai emansipasi perempuan secara komprehensif? Dalam rangka mencapai emansipasi wanita yang komprehensif, penting untuk melibatkan semua stakeholder dalam masyarakat, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Untuk daerah pemilihan NTT caleg perempuan untuk provinsi hanya diraih lima orang perempuan atau hanya hanya 10,83 persen, sementara untuk kursi ke Senayan nol persen atau tidak ada perempuan yang terpilih," katanya.
Ketua Gerakan Perempuan Sarinah NTT itu mengatakan subordinasi relasi gender terjadi akibat pemahaman yang salah masyarakat tentang hubungan sosial dan personal antara kaum laki-laki dan perempuan.
"Masyarakat terjebak dalam pemahaman yang salah dengan menganggap kaum laki-laki selalu lebih baik dari kaum perempuan sehingga menyulitkan perempuan untuk bergerak termasuk dalam pentas politik lima tahunan itu.
Padahal stigma atau anggapan itu tidak selalu benar adanya, bahkan cenderung diskriminatif dan melanggar hak-hak perempuan untuk didukung dan dipilih dalam dunia politik sebagai hak asasi warga negara.
Pemahaman tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan tersebut, dipandang masyarakat sebagai produk konstruksi sosial budaya yang berhubungan dengan peran, kedudukan dan kebutuhan.
"Konstruksi budaya membuat terjadinya perspektif yang kurang tepat dalam memandang peran perempuan dan laki-laki, sehingga terbangun budaya "patriarki," katanya.
Selain budaya dan stigmatisasi itu, beberapa studi yang dilakukan berbagai lembaga menemukan, bahwa hambatan perempuan untuk terpilih sangat besar seperti kendala kultural/ideologis, pemisahan antara wilayah privat dengan publik dan yang terkait dengan sosial ekonomi.
"Caleg perempuan sulit bisa jadi pemimpin karena keyakinan pemilih terhadap mereka rendah. Di sisi lain akses ke sumber daya ekonomi terbatas, sementara biaya politik tinggi," katanya.
Menurut dia, caleg perempuan juga mempunyai hambatan dalam akses jaringan, sosial, politik dan informasi serta media juga public exposure yang rencah, kemudian hambatan psikologis dan personal.
"Konstruksi kultural bahwa perempuan tempatnya di rumah menyebabkan kepercayaan diri mereka rendah.
Hambatan lainnya katanya adalah regulasi dari kelembagaan pemilu yakni sistem kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon tetap (DCT) dan sistem proporsional dengan daftar terbuka yang menguntungkan caleg laki-laki.
"Beranjak dari asumsi yang keliru yakni persamaan sumber daya dan kesempatan laki-laki dengan perempuan, tapi faktanya tidak demikian, karena sistem proporsional dengan daftar terbuka menguntungkan caleg laki-laki karena ada di nomor urut awal," katanya.
Sehingga ke depan perlunya upaya untuk memperbesar peluang caleg perempuan seperti revisi undang-undang kaitannya kuota keterwakilan caleg perempuan, serta partai diwajibkan menempatkan perempuan pada nomor urut 1 dan 2 di setiap daerah pemilihan (dapil). (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaTiti Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.
Baca SelengkapnyaPimpinan KPU sudah berada di Jakarta namun tidak hadir dalam sidang karena kesibukan.
Baca SelengkapnyaRintangan yang masih kerap ia temui yaitu suami atau orang tua yang tidak mengizinkan perempuan itu untuk melangkah lebih jauh
Baca SelengkapnyaPerempuan tidak boleh lagi sekadar ditempatkan sebagai vote getter
Baca SelengkapnyaAngka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR
Baca SelengkapnyaSeakan ingin menyerang rivalnya calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Dimyati justru dinilai merendahkan kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaPelaporan dilakukan kuasa hukum Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan ke DKPP pada Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaIndonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaPAN menilai perempuan punya kompetensi besar untuk mengabdi pada rakyat.
Baca SelengkapnyaDaftar DCT anggota DPR yang ditetapkan dinilai tidak memenuhi keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.
Baca SelengkapnyaKeempat parpol yang dimaksud PKS adalah PKB, Gerindra, NasDem dan Demokrat.
Baca Selengkapnya