![Cerita Dirjen Kementan Terancam Dicopot Jabatan Karena Tak Ikuti Aturan Main SYL hingga Akhirnya Dibebankan Urunan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/15/1715787072777-4f6ls.jpeg)
Cerita Dirjen Kementan Terancam Dicopot Jabatan Karena Tak Ikuti Aturan Main SYL hingga Akhirnya Dibebankan Urunan
Alhasil Ditjen Holtikultura terus menerus diteror dengan dibebankan permainan SYL.
Alhasil Ditjen Holtikultura terus menerus diteror dengan dibebankan permainan SYL.
Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengaku sempat terancam dicopot dari jabatannya karena membuat mantan atasannya Syahrul Yasin Limpo (SYL) marah. Alhasil Ditjen Holtikultura terus menerus diteror dengan dibebankan permainan SYL.
Ancaman pencopotan itu terungkap dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Prihasto yang dibaca oleh Jaksa KPK pada sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL dan kawan-kawan di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (15/5).
Prihasto dianggap tidak loyal karena tidak meloloskan proyek RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura).
"Mohon izin Yang Mulia menegaskan kembali BAP saksi Nomor 50. Saksi pernah memberi keterangan sebagai berikut: Bahwa perlu saya sampaikan saya pernah secara tidak langsung adanya penyampaian dari Syahrul Yasin Limpo maupun pihak terdekat yang bersangkutan bahwa jika tidak loyal dengan kepentingan Syahrul Yasin Limpo maka akan dicopot jabatannya, namun terhadap saya hal itu tidak terjadi. Tapi, saya pernah mendengar nama saya pernah diusulkan ke Sekretariat Kabinet (Setkab) untuk diganti oleh Syahrul Yasin Limpo hal itu terjadi karena banyak kebijakan atau petunjuk beliau yang tidak sa ikuti. Di antaranya terkait dng RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura)," kata Jaksa yang membacakan BAP Prihasto.
Prihasto mengatakan, SYL dan Dirjen Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta atau Staff Khusus Imam Mujahidin pernah meloloskan perusahaan yang mengajukan RIPH.
Prihasto menolak perusahaan tersebut dengan alasan tidak memenuhi persyaratan. Penolakan itu membuat SYL murka.
Alhasil, Ditjen Holtikultura dibebankan dengan berbagai permintaan pribadi SYL.
"Karena tidak memenuhi persyaratan saya tolak, dan saya tahu Syahrul Yasin Limpo marah kepada saya dari informasi Muhammad Hatta pasca saya tolak pengurusan rekanan, selanjutnya terkait jumlah nominal iuran dana sharing nonbudgeter Syahrul Yasin Limpo yang dibebankan ke Ditjen Hortikultura yang tidak maksimal diberikan yang membuat Muhammad Hatta sering mempertanyakan dan mendesak kepada Sesdit saya almarhumah Retno untuk penuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo secara maksimal," beber Jaksa.
Dirjen Kementan sampai Geleng-Gelengan Kepala Diperas SYL Sejak 2021, Harus Urunan Karena Tak Punya Anggaran
Baca SelengkapnyaSYL meminta anak buahnya untuk menolak atau mengabaikan jika ada yang meminta sesuatu atas nama dirinya
Baca SelengkapnyaHendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar.
Baca SelengkapnyaArahan untuk menyiapkan sejumlah uang THR itu berasal dari anak buah SYL.
Baca SelengkapnyaPemerasan anak buah itu sebelumnya terungkap dalam persidangan, di mana ada arahan dari SYL melalui staf khususnya menggelontorkan dana hampir Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaSelama empat tahun berlangsung, total urunan di Badan Penyelidik dan Pengembangan SDM Kementan untuk SYL mencapai miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaSYL terbelit kasus pemerasan atau penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca Selengkapnya