Cerita Getir Perjuangan Mahasiswa UNY Demi Bisa Bayar Uang Kuliah
Merdeka.com - Cerita getir tentang seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bernama Nur Riska Fitri yang harus berjuang keras demi membayar uang kuliah tunggal (UKT) hingga meninggal dunia, sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.
Usai viralnya cerita Nur Riska ini, sejumlah mahasiswa UNY lainnya pun angkat bicara tentang UKT. Puluhan mahasiswa UNY yang hadir dalam diskusi bertajuk 'Ada Apa dengan UNY' yang digelar di sebuah warung kopi di Sleman, Senin (16/1) malam, menuangkan keluh kesahnya tentang UKT.
Dalam diskusi ini, sejumlah mahasiswa curhat tentang mahalnya biaya kuliah di UNY usai adanya UKT. Para mahasiswa ini menceritakan kisah perjuangannya demi bisa merampungkan studi di UNY.
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kapan mahasiswi Undip ditemukan meninggal di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
Seorang mahasiswa yang tak ingin disebutkan identitasnya menceritakan dirinya diterima di UNY dua tahun silam. Mahasiswa itu harus bekerja sebagai pelayan restoran untuk membantu orang tua membayar UKT. Kebetulan sang ayah harus di-PHK imbas dari pandemi Covid-19.
Mahasiswa ini juga terpaksa harus cuti kuliah karena orang tuanya masih membiayai dua adiknya yang masih duduk di bangku SMP dan SMK. Untuk biaya sekolah ini, orang tua mahasiswa itu terpaksa harus menjual sepeda motor satu-satunya.
"Ayah saya di-PHK saat pandemi tanpa pesangon. Besaran UKT saya Rp3,6 juta. Sempat dapat beasiswa dari kampus untuk semester dua dan tiga. Setelah semester tiga berjalan permohonan keringanan saya tidak dikabulkan oleh UNY. Akhirnya saya putuskan cuti dan bekerja di restoran," kata mahasiswa tersebut.
Seorang mahasiswa lainnya juga sempat membagikan cerita tentang beratnya biaya UKT di UNY. Mahasiswa angkatan 2020 ini mengatakan jika ayahnya hanya bekerja serabutan, sementara ibunya menjadi buruh pabrik dan mengaku kesulitan membayar UKT.
"Ayah saya kerja serabutan sambil jual angkringan. Waktu pandemi penghasilan menurun. Ibu kerja jadi buruh pabrik. Biaya UKT saya kena Rp4,2 juta. Padahal penghasilan orang tua saya tidak sampai sebesar itu," ungkap mahasiswa itu.
Untuk membayar UKT ini, mahasiswa itu menceritakan jika dirinya ikut bekerja untuk meringankan beban orang tuanya. Selain itu beberapa aset seperti sapi juga terpaksa dijual untuk biaya kuliah.
"Saya ikut kerja biar tidak membebani orang tua saya. Untuk bayar UKT aset sapi yang harusnya buat simpanan adik besok sekolah terpaksa dijual. Ini biaya kuliah juga harus hutang di bank," terangnya.
Cerita lain juga muncul dari seorang mahasiswa UNY angkatan 2020 lainnya. Mahasiswa asal Jakarta ini terpaksa pindah kampus lain demi biaya yang lebih terjangkau.
"UKT saya Rp3,6 juta. Orang tua merasa berat. Orang tua masih harus menanggung biaya kos dan biaya hidup saya di Yogya. Pernah mengajukan keringanan UKT tapi tidak tembus. Pernah mengajukan beasiswa juga tidak lolos. Akhirnya saya pilih pindah ke kampus lain yang lebih murah biaya," keluhnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaPermintaan uang di luar biaya pendidikan resmi tersebut berlangsung sejak dokter Aulia masih di semester pertama PPDS atau sekitar Juli hingga November 2022
Baca SelengkapnyaJulianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan seorang wanita dari kecil berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hingga kini telah sukses memiliki toko sendiri.
Baca SelengkapnyaAditya menambahkan kasus kecelakaan ini sudah ditangani oleh Unit Laka Lantas.
Baca SelengkapnyaYuliana (23) salah satu mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang baru saja lulus kuliah.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dokter muda FK Undip ini bunuh diri karena dibully senior.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratifnya membuktikan bahwa impian besar dapat terwujud melalui ketekunan, keberanian, dan memanfaatkan peluang yang ada.
Baca SelengkapnyaUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembalikan biaya kuliah Roy Inzaqhi Saputra, mahasiswa berprestasi yang meninggal dunia sebelum diwisuda.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengungkapkan awal mula dr Aulia depresi hingga diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah mewakili wisuda sang anak yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaSelain dugaan perundungan, dr Aulia Risma juga pernah melaporkan beban kerja ke Undip namun tak direspons.
Baca Selengkapnya