Cerita Mulyadi Empang digerebek polisi diduga penikam anggota Brimob
Merdeka.com - Mulyadi alias Mulyadi Empang, pria berusia 40 tahun, warga Kampung Leuweng, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi sempat diduga menjadi pelaku penikaman dua anggota Brimob di Mabes Polri. Rumahnya bahkan sempat digerebek polisi.
"Sebenarnya saya sudah tahu, kalau polisi nyari rumah Mulyadi, tapi kan bukan saya," kata Mulyadi kepada merdeka.com, Sabtu (1/7).
Di rumahnya, malam kemarin hanya ada istri dan anaknya. Tiba-tiba polisi diduga dari Polres Metro Bekasi datang kemudian mematikan jaringan listrik di rumahnya. Istrinya kemudian mengontaknya sedang berada di empang.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Saya kemudian ke rumahnya, enggak sampai lima menit nyampe," kata dia.
Mulyadi kemudian menjelaskan dan menunjukkan identitas aslinya. Bahwa identitas tersebut tak sama dengan milik pelaku penikaman di Mabes Polri.
"KTP saya lahirnya di Bekasi, kalau Mulyadi itu kan lahirnya di Lasi, Lampung," kata Mulyadi.
Dia menyayangkan sikap kepolisian datang ke rumahnya kemudian ujug-ujug mematikan jaringan listrik. Harusnya, kata dia, datang baik-baik bersama dengan RT, sebab di rumah hanya ada istri dan anak, sehingga syok.
"Dia kan orang awam, enggak tahu apa-apa, kemudian didatangi polisi, lalu lampunya dimatikan," ujarnya.
Berdasarkan data dikumpulkan merdeka.com, sampai saat ini polisi di Kabupaten Bekasi, belum mendapati kediaman Mulyadi, pelaku penusukkan Brimob, meskipun alamatnya tertera jelas di KTP.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaWarga Jalan Baji Minasa, Kota Makassar digegerkan penemuan mayat pria di sebuah lahan bekas gudang milik PT Berdikari pada Senin malam (20/11).
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Ari Rinaldo mengatakan, aksi E dilakukan terhadap korban di sebuah rumah kosong.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa jumlah peluru yang menyasar ke tubuh korban.
Baca Selengkapnya