Densus 88 Dalami Struktur JAD di Wilayah Sulsel
Merdeka.com - Densus 88 Anti Teror Polri belum mengungkap secara gamblang struktur JAD di wilayah Sulsel. Meski telah menangkap Ustaz Basri, pimpinan pondok pesantren Ar-Ridho, Makassar, kelompok JAD yang berafiliasi dengan ISIS serta jaringannya secara serentak di Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Enrekang pada Rabu (6/1).
"Yang berhubungan dengan penangkapan di sini, kita juga tangkap 1 orang terduga teroris di Jakarta. Jika ditanya strukturnya, menunggu hasil penyidikan untuk dapatkan struktur jaringan JAD di Sulsel. Nanti kita sampaikan ke Kapolda dan rekan-rekan sekalian," kata Analis Bidang Intelejen Densus 88, Brigjen Pol Ibnu Suhendra di Polda Sulsel, Kamis (7/1).
Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Merdysam menambahkan, 20 orang kelompok Ustaz Basri yang merupakan jaringan JAD telah diintai oleh Densus 88 sejak tahun 2015. Kelompok mereka memenuhi empat aspek berkaitan dengan terorisme.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Pertama, dari aspek jaringan. Mereka ini berafiliasi dengan kelompok teror dan ISIS. Kedua, aspek pergerakan, mereka telah melakukan persiapan fisik dan kemampuan dengan melakukan Iddat.
"Ketiga, dari aspek tindakan bahwa mereka telah lakukan tindak terorisme terkait kasus pengeboman. Dan keempat, dari aspek ideologi. Bahwa ditemukan doktrin mengarah ke khilafah," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca Selengkapnya