Diduga diperkosa berulang kali, siswi SMP hamil 2 bulan
Merdeka.com - Nasib malang menimpa MW (16), siswi SMP di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Diduga, dirinya menjadi korban perkosaan lelaki berinisial FP, warga Talise, Kecamatan Likupang Barat. Perbuatan bejat itu dilakukan berulang kali dan mengakibatkan korban hamil 2 bulan.
Orang tua korban baru mengetahui anaknya hamil pekan kemarin. Saat itu keluarga curiga dengan perubahan perilaku korban yang tak biasanya. Kecurigaan tersebut membuat mereka memeriksakan korban ke dokter. Alangkah terkejutnya orang tua saat mendengar hasil pemeriksaan bahwa korban positif hamil dua bulan.
Sambil menangis, MW mengaku bahwa ia telah disetubuhi pelaku. Kejadian tersebut dilakukan pelaku beberapa bulan lalu. Saat itu korban disekap pelaku di dalam kamar rumah milik tante pelaku.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
Korban yang tak berdaya dipaksa meladeni pelaku di bawah ancaman. Hal tersebut membuat korban takut dan enggan menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya. Mendengar pengakuan MW, keluarga akhirnya melaporkan perbuatan pelaku ke Mapolsek Dimembe.
"Hanya saja, kami sudah beberapa kali menanyakan perkembangan kasus ini namun sepertinya belum ada tindak lanjut. Ini sangat disayangkan karena perut anak kami semakin membesar dan pelaku tidak bertanggungjawab. Pelaku memang sudah pernah datang ke rumah tapi dalam keadaan mabuk. Sekarang entah dimana keberadaannya dan dikhawatirkan ia bakal melarikan diri," ujar Habel, paman korban kepada wartawan di Mapolsek Dimembe, Kamis (20/10).
Kapolsek Dimembe AKP Saguh Rianto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Hanya saja dirinya menampik pernyataan keluarga terkait proses hukum kasus ini.
"Bukan Polsek membiarkan laporan tersebut, tapi kasus ini sementara didalami. Saya akan cek langsung kepada penyidik terkait kasus ini," jelas Kapolsek.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di rumah korban di Kecamatan Kertapati, Palembang, Selasa (17/9) siang.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaIbu korban kaget menegtahui anaknya diperkosa sejak duduk di bangku SMP.
Baca SelengkapnyaKorban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku baru dua kali menyetubuhi korban dengan ancaman dan paksaan.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaPerkosaan pertama berawal saat korban main masak-masakan bersama anak tersangka.
Baca Selengkapnya