Diduga Mengidap Hepatitis Akut, Anak 8 Tahun di Samarinda Meninggal Dunia
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan RI melalui juru bicara dr Siti Nadia Tarmizi, Kamis (12/5) mengumumkan dua anak di Indonesia meninggal diduga menderita hepatitis akut misterius. Salah satunya di Kalimantan Timur. Anak itu meninggal sehari setelah lebaran Idulfitri.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah membenarkan pasien anak itu berdomisili di Samarinda yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Benar ada (anak meninggal diduga hepatitis akut misterius), meninggal sehari setelah lebaran. Tapi itu masih dugaan. Meninggalnya di RSUD AW Sjahranie," kata Masitah dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (13/5).
-
Apa penyebab liver pada anak? Penyebab liver pada anak dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Liver adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam proses pemrosesan nutrisi, penyaringan racun, dan produksi zat-zat yang penting untuk tubuh.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Apa saja gejala kanker anak? 'Sering kali, orang tua tidak menganggap serius gejala awal yang muncul pada anak-anak mereka. Padahal, gejala seperti demam yang berkepanjangan atau penurunan berat badan yang drastis bisa menjadi tanda awal kanker,' kata Dr. Yaulia.
-
Apa saja penyebab gangguan liver pada anak rantau? Padahal, kalau waktu istirahat tak dipenuhi dengan cukup, kesehatan lambung serta liver bisa saja terganggu, lho. Itulah mengapa, sesibuk-sibuknya kamu dalam menjalani hari sebagai anak rantau, tetaplah ingat untuk menyisihkan waktu 7-8 jam buat beristirahat setiap hari.
-
Bagaimana mengatasi liver pada anak? Penyakit liver atau hati pada anak merupakan kondisi yang serius dan memerlukan perhatian khusus. Liver berperan penting dalam proses metabolisme dan memiliki fungsi vital dalam tubuh. Ketika hati anak mengalami masalah, dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan. Namun, dengan tindakan yang tepat, kelainan liver pada anak dapat diatasi.
Kemenkes melalui Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.
"Kami sudah teruskan edaran Kemenkes itu untuk kewaspadaan. Kalau ada kasus ke arah itu (hepatitis akut misterius), ada form yang harus diisi. Namanya Sistem Kewaspadaan dan Respons atau SKDR. Jadi itu yang kam sosialisasikan ke faskes dan dinkes di kabupaten dan kota," ujar Masitah.
Sejauh ini, lanjut Masitah, belum ada lagi pasien anak dengan kecurigaan yang sama. "Sejauh ini belum, belum ada lagi. Kalau ada pasti dikabarkan. Tapi dirilis sesuai ketentuan. Kami di (Dinkes) provinsi hanya mengirimkan data dan nanti dirilis oleh Kemenkes untuk divalidasi," tambah Masitah.
Masitah juga mengingatkan kembali kewaspadaan terkait hepatitis akut itu dengan melakukan protokol kesehatan yang benar.
"Pencegahannya kita tetap mesti waspada. Penerapan protokol kesehatan itu pasti. Apalagi pandemi (COVID-19) belum dicabut kan? Jaga kebersihan saat santap makanan," sebut Masitah.
"Karena terkadang kalau kita makan di luar, tidak yakin ya dengan kebersihan piring, bagaimana mencucinya. Karena itu (hepatitis) menularnya lewat makanan dan feses ya. Jadi, agar anak-anak jangan dulu bermain ke tempat umum seperti playground, kolam renang. Ini penting bagi masyarakat untuk edukasi," tutup Masitah.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus yang menyerang berhubungan dengan hati dan usus.
Baca SelengkapnyaBocah 7 tahun meninggal dunia diduga jadi korban malapraktik operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dilakukan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati terhadap jenazah AGS pada 3 Desember 2024 lalu, tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban
Baca SelengkapnyaA divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca Selengkapnya