Diduga sengaja bakar hutan, 49 korporasi dilaporkan ke Polda Riau
Merdeka.com - Sebanyak 49 korporasi atau perusahaan dibidang perkebunan dilaporkan ke Polda Riau oleh tiga organisasi lingkungan hidup, diantaranya World Wildlife Fund (WWF) Riau, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Jilakahari yang berkoalisi menjadi Eyes ON The Forest (EoF), Jumat (18/11).
Mereka menduga 49 korporasi itu melakukan tindak pidana lingkungan, berupa pencemaran udara dan kriteria kerusakan lingkungan hidup, imbas dari kebakaran lahan dan hutan di dalam areal perusahaan.
Koordinator koalisi, Okto Yugo Setio usai melaporkan itu mengatakan, kebakaran lahan terjadi di area milik 49 perusahaan yang mayoritas perkebunan sawit sejak tahun 2014 silam. Okto mengklaim pihaknya melakukan investigasi selama 3 tahun untuk mendapatkan data tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Dari foto dan koordinat yang kita miliki, di area mereka ada kebakaran lahan terus menerus. Temuan lain, bisa dilihat menggunakan satelit. Ini kita jadikan petunjuk bukti. Kalau luasan belum ditotal," ujarnya.
Perusahaan yang dimaksud Okto antara lain PT Rimba Rokan Lestari, Sinar Sawit Sejahtera, Andika Permata Sawit Lestari, Raja Garuda Mas Sejati, Pan United, Riau Jaya Utama, Parawira, Alam Sari Lestari, Hutani Sola Lestari, Bina Duta Laksana dan PT Perawang Sukses Perkasa Industri.
Selain itu juga PT Sumatera Riang Lestari, Rimba Lazuardi, Suntara Gaja Pati, Siak Raya Timber, Bukit Raya Pelalawan, Dexter Timber Perkasa Indonesia, Ruas Utama Jaya, KUD Bina Jaya Langgam, Riau Andalan Paper dan PT Putri Lindung Bulan.
Selanjutnya PT Arara Abadi Distrik Duri, Arara Abadi Distrik Minas, Arara Abadi Distrik Nilo, Arara Abadi Distrik Pelalawan-Malako, Arara Abadi Distrik Pulau Muda-Merawang, Arara Abadi Distrik Siak Berbari, PT Artelindo Wiratama dan Bukit Batabuah Sei Indah.
PT Citra Sumber Sejahtera, PT Nusa Prima Manunggal (RGMS) dan PT Sumatera Riang Lestari. Lalu PT Rimba Rokan Perkasa, Satria Perkasa Agung, CV Nirmala, Agroraya Gematrans, Bertuah Anekayasa, Bumi Reksa Nusa Sejati serta PT Duet Rija.
Dilaporkan juga PT Guntung Hasrat Makmur, PT Pancasurya Agrindo, Peputra Supra Jaya, Pusaka Mega Bumi Nusantara, PT Runggu Pring Jaya, Setia Agrindo Lestari, Teso Indah, Langgam Inti Hibrindo, Triomas FDI dan PT Seraya Sumber Lestari.
"49 Korporasi ini diduga melakukan pembakaran, baik sengaja maupun lalai, dengan berbagai macam modus," ucapnya.
Okto mewakili 3 organisasi itu berharap polisi memproses semua perusahaan yang mereka laporkan. Dan mereka meminta agar tidak terjadi lagi SP 3 (penghentian penyidikan) terhadap perusahaan yang terlibat kebakaran hutan dan lahan.
"Di dalam data ini (49 korporasi) juga ada nama, 15 perusahaan yang di SP3 oleh Polda Riau beberapa waktu lalu," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaLuas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini sudah mencapai 1.906 hektare (ha) yang terbakar.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca Selengkapnya11 Perusahaan ini disanksi setelah KLHK menggelar operasi.
Baca Selengkapnya