Dilanda Kemarau, Warga Kupang Konsumsi Air Embung yang Keruh dan Kotor
Merdeka.com - Sebagian warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur kesulitan air bersih akibat mulai dilanda musim kemarau. Di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, kurang lebih 300 jiwa yang mendiami Dusun Empat Naeotel, terpaksa mengonsumsi air embung yang keruh dan kotor.
Pantauan merdeka.com, di pinggiran embung tersebut terdapat banyak bekas kaki ternak sapi, sehingga tidak menutup kemungkinan selain warga setempat, ternak sapi juga memakai sebagai sumber mata air.
Philipus Tapatab, salah satu warga Dusun Empat Naeotel kepada merdeka.com mengaku, dirinya bersama warga lain kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga terpaksa mengonsumsi air embung tadah hujan yang dialirkan ke bak penampung.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa warga Klaten kekurangan air bersih? Sarmini, salah seorang warga menjelaskan bahwa dampak kekeringan sudah terjadi dua bulan lamanya. Demi memperoleh air bersih, warga harus antre dengan warga lain. Mereka juga harus rela menempuh jarak 1,5 km dari rumah. Air bersih digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci. Setiap harinya ia membutuhkan sekitar 4-6 jeriken air. “Dari air hujan. Pakai tandon. Kalau saat ini kering tandon saya. Untuk air saya ambil di sini. Antre paling kadang setengah sampai satu jam,“ kata Sarmini dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (7/8).
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Dimana saja di Gunungkidul mengalami kekeringan? Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
"Terpaksa kami pakai air ini karena tidak ada mata air lain disini. Air dari embung ini kami pakai untuk minum, masak dan cuci," katanya, Jumat (28/8).
Philipus kuatir akan semakin kesulitan mendapatkan air bersih beberapa bulan ke depan, lantaran debit air di embung tersebut semakin menyusut sementara warga menjadikannya sebagai mata air utama.
"Ada mata air tapi di desa tetangga yang jaraknya sampai lima kilometer, kami tidak mau ke sana karena palingan hanya bawa dua jeriken. Selain itu akses jalan juga parah jadi kami tidak bisa sewa mobil tangki untuk masuk ke dusun ini. Para sopir tangki air tidak mau ambil resiko," ungkap Philipus.
Kepala Dusun Empat Naeotel, Antonius Amnaha berharap kepedulian pemerintah Kabupaten Kupang. Dirinya meminta pemerintah agar menambah satu buah embung, agar warga dusun empat Naeotel tidak kesulitan air bersih disaat kemarau melanda.
"Kami di sini jumlah kepala keluarga sebanyak 64, sedangkan jumlah jiwa kurang lebih 300. Warga usul pembuatan sumur bor, tapi pernah ada tim teknis datang survei dan mereka bilang daerah kami tidak memiliki sumber air bawah tanah, sehingga usulan sumur bor itu ditolak. Kami harap pemerintah menambah satu embung lagi yang berukuran besar, agar bisa mencukupi kebutuhan kami disaat seperti ini," harap Antonius. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab menjelaskan, 63 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaTumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino dan musim kemarau berkepanjangan di wilayah Kabupaten Tangerang berdampak pada ketersediaan air bersih.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca Selengkapnya