Dipecat, politikus Golkar lapor Mahkamah Partai
Merdeka.com - Politikus Indra Jaya Piliang akhirnya mendapat surat SP3, surat yang sama didapati oleh puluhan politisi Golkar lainnya. Surat pemecatan karena membelot dari keputusan partai.
"Saya sendiri sudah mendapatkan SP3. Ada saya bawa ini." kata Indra kepada wartawan usai diskusi di Wizh Hotel, Menteng, Jaksel, Minggu (29/6).
Indra memandang, partai dikorbankan demi kepentingan orang lain. Partai terbelah untuk kepentingan capres yang bukan dari Golkar.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Jokowi ke Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
"Sementara yang kita dukung adalah kader asli dari Golkar. Jadi, ini memang ada tekanan, bahwa menunjukkan Golkar itu solid. Padahal siapa yang bilang Golkar Solid?" tanya Indra.
"Artinya pemilih Golkar tidak 100 persen memilih ke satu kubu. Kita bisa lihat pemilih Golkar 50-50, ada yang ke Pak Prabowo, ada yang ke Pak Jokowi,"
Ditanya langkah selanjutnya perihal surat SP3 yang diterimanya, Indra mengaku sudah menggugat ke Mahkamah Partai.
"Sudah jalan pasti ke Mahkamah Partai. Artinya keputusan DPP ini kita gugat ke Mahkamah Partai. Biar nantinya ada persidangan," jelasnya.
"Ada hakimnya, Pak Mulyadi yah yang menjadi hakimnya, lalu ada pembelanya, ada tersangkanya. Jadi akan dipanggil nanti. Nanti akan didebatkan pasal mana yang dilanggar. Apakah pasal utama yang kita langgar atau tidak," lanjut politisi Golkar yang merupakan timses Jokowi - JK di Sumbar tersebut.
Indra merasa bahwa dia dan teman-temannya yang membelot dari keputusan partai tidak melanggar apapun.
"Tunggu dulu, kalau AD/ART dicap sebagai pelanggar. PLDT (prestasi, loyalitas, dedikasi dan tidak tercela) misalnya, kan saya punya penilaian nih. Misalnya nilainya 9, itukan dinilai dari tahun 2009-2014. Apakah selama 5 tahun ini misalnya saya melakukan tindakan tercela tidak loyal sama partai segala macam. Kok tiba-tiba karena satu momen yaitu pilpres kita tiba-tiba dapat satu pukulan. Nggak mungkin, nggak benar ini," Cerita Indra.
"Saya kerja kok untuk partai, belain partai. Artinya dari 100 tindakan saya di partai misalnya, 99 saya membela partai, hanya sekali saya tidak membela partai, apakah itu bisa dikatakan saya melakukan pelanggaran pada PLDT? Kan tafsirannya seperti itu?"
Lebih jauh Indra menyebutkan, bahwa sebelumnya sudah dibicarakan dengan ketua umum partai.
"Saya sudah bicara dengan ketua umum. Dia bilang meletakkan jabatan, lalu tidak dipecat, yang di DPR tidak diganti, itu kata Bang Ical, dan itu dia ulang lagi saat rapat pleno. Nah itu yang saya pegang. Akhirnya saya letakkan jabatan ya sudah," terangnya.
Namun, Menurut Indra, komitmen itu dilanggar. Ketua Umum DPP partai melanggar apa yang dia katakan ke publik bahwa hanya peletakan jabatan. "Masalahnya kami belum meletakkan jabatan?" tanya Indra.
"Dia tidak memberikan peringatan, yang ada hanyalah kami dikasih surat SP1, SP2, SP3, untuk patuh pada keputusan partai yaitu mendukung Prabowo - Hatta. Itu kan nggak bisa," lanjutnya.
"Kecuali diberi peringatan meletakkan jabatan dan silahkan merapat ke partai lain," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Senin (16/12) kemarin, PDIP resmi memecat Jokowi dari PDIP.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai pemecatan terhadap Jokowi merupakan langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaKomarudin juga menyinggung, Jokowi sudah menghabisi PDIP. Dia menegaskan, PDIP tidak akan gentar terhadap manuver Jokowi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPemecatan terhadap Jokowi ini tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca SelengkapnyaSeno menyebut Effendi berkomunikasi politik dengan Joko Widodo sehingga tak bisa ditoleransi
Baca SelengkapnyaPemecatan Jokowi tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaMajelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman memutuskan mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaEffendi dianggap melanggar kode etik, disiplin hingga AD/ART karena mendukung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan saat ini memilih fokus membantu Presiden Prabowo Subianto di pemerintahan.
Baca Selengkapnya