Ditemukan Asam Klorida di Tubuh Terduga Teroris Klaten yang Tewas Bunuh Diri
Merdeka.com - Terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah berinisial Y alias Khodijah (39) tewas diduga bunuh diri dengan minum cairan pembersih lantai. Dia ditemukan lemas di ruang istirahat pemeriksaan Rutan Polda Metro Jaya.
Y sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Senin 18 Maret 2019 lalu untuk mendapatkan penanganan medis. Namun akhirnya nyawanya tak bisa diselamatkan.
Dokter Spesialis Forensik RS Polri, Asri Pralebda mengatakan, organ dalam Y ditemukan dalam keadaan korosif akibat terkena bahan kimia keras. Diduga zat kimia itu masuk ke tubuh Y melalui saluran pencernaan.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
"Kita temukan lambung jenazah robek, berisi darah berwarna hitam, sehingga korban meninggal," ucap Asri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Berdasarkan uji laboratorium oleh Tim Labfor Polri, zat kimia yang berada di tubuh Y diketahui sebagai asam klorida (HCl) dengan kadar sebesar 8,5 persen.
"Positif ditemukan asam klorida kadar 8,5 persen. Ini yang menyebabkan lambungnya bocor dan pendarahan hebat sehingga meninggal dunia," katanya menjelaskan.
Namun Asri tidak bisa mengungkapkan apa yang dikonsumsi Y sehingga ditemukan asam klorida 8,5 persen di tubuhnya. Dia hanya memastikan bahwa asam sebanyak itu tidak alami berada di dalam tubuh manusia.
"Sehingga zat itu pasti masuk dari luar. Tapi apa yang masuk dalam tubuh korban kita tidak bisa tentukan," ucapnya.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan timnya hanya untuk memastikan penyebab kematian Y. Pihaknya tidak bisa memastikan apa yang dikonsumsi dan kapan mengonsumsi benda yang mengandung zat berbahaya itu.
"Nanti ada olah TKP untuk menentukan asal asam lambungnya dari mana," kata Edy.
Edy tidak bisa menduga-duga Y tewas akibat menenggak cairan pembersih saat ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Namun dia mengatakan, asam klorida juga bisa ditemukan pada cairan pembersih.
"Ini asam klorida yang mudah ditemukan dari mana, contoh paling simple biasanya pembersih itu (mengandung) asam klorida, tapi persentasenya berbeda-beda. Menunggu hasil penyidikan lebih lanjut sampai prosesnya, kapan minumnya," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Y alias Khodijah tewas akibat bunuh diri. Menurutnya, kelompok teroris memang memiliki keinginan cepat mati dalam rangka melawan aparat yang diyakini sebagai jihad sehingga mendapatkan jaminan surga.
Y alias Khodijah ditangkap di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis 14 Maret 2019 sore. Dia diduga terlibat dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Husain alias Abu Hamzah yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara lebih dulu.
Dia berencana ke Sibolga menemui Abu Hamzah untuk melakukan amaliyah atau aksi teror bersama dengan target aparat keamanan. Namun sebelum melakukan amaliyah, terduga teroris itu lebih dulu ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zat kimia ini merupakan bahan yang dapat menyebabkan pengikisan organ tubuh atau peradangan.
Baca SelengkapnyaKematian wanita tanpa busana inisial YY masih menyimpan tanda tanya. Polisi pun hingga kini masih berupaya mengungkap penyebab kematian dari YY.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaHasilnya, Brigadir Setyo mengalami luka tembak di dada sebelah kiri, hingga jantung dan paru-paru
Baca SelengkapnyaKorban tertembak senjata api jenis HS-9 yang dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menyimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca Selengkapnya