Dua perekrut dr. Rica bakal diuji kebohongan
Merdeka.com - Kepolisian Polda DIY akan menggunakan uji kebohongan dalam pemeriksaan terhadap dua perekrut dr Rica, Eko dan Veni. Hal itu dilakukan jika keduanya tidak juga memberikan keterangan dengan sebenarnya.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mengorek keterangan dari keduanya. Namun sejauh ini mereka masih berusaha menutupi.
"Kalau tidak kooperatif kita akan gunakan lie detector. Kalau saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan," kata Anny kepada wartawan, Kamis (14/1).
-
Bagaimana pelaku menutupi kejahatannya? Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan, Senin (26/2), menyebut kebakaran dikondisikan oleh pelaku DZ untuk menutupi kejahatannya. Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya.
-
Siapa yang punya sosok tersembunyi? Ada sosok tersembunyi di balik mereka, biasanya orang yang memiliki kekayaan asli dari pundi-pundi artis tersebut. Salah satunya, sosok tersembunyi ini ada di deretan karyawan atau rekan bisnis si artis.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Anny mengatakan, saat ini polisi masih fokus meminta keterangan dari Rica. Namun dengan kondisi Rica masih trauma, mereka menggunakan psikolog.
"Saat ini kami masih menunggu kesiapan Rica untuk memberi keterangan, sampai sekarang masih kami upayakan," tambah Anny.
Sementara itu, Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hudit Wahyudi mengatakan, saat ini dua psikolog dari Mabes Polri sedang mendampingi Rica di tempat dirahasiakan. Mereka masih mempersiapkan Rica menjalani pemeriksaan.
"Rica masih di suatu tempat, psikolog masih menemaninya. Kita belum dapat kepastian kapan Rica siap memberikan keterangan," kata Hudit.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh orang terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Bareskrim Mabes Polri, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaDirektur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi membongkar tipu muslihat yang dilakukan penipu si kembar Rihana-Rihana.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan berlangsung pada Senin (5/8) pagi hingga tengah malam. Selama proses pemeriksaan, para terpidana didampingi kuasa hukumnya.
Baca SelengkapnyaTerpidana yang menjalani pemeriksaan adalah Jaya dan Eko Ramdhani.
Baca SelengkapnyaDirektur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi membongkar tipu muslihat yang dilakukan penipu si kembar Rihana-Rihana.
Baca SelengkapnyaBanyak modus yang dilakukan RIhana dan Rihani untuk membohongi para korban
Baca SelengkapnyaPenyidik telah memeriksa bapak kandung dan ibu tiri Pegi serta pemilik kos, tempat mereka bertiga tinggal.
Baca SelengkapnyaMengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum
Baca SelengkapnyaKubu Pegi juga meminta alat bukti yang dimiliki Polda Jabar diuji di persidangan untuk memastikan penetapan tersangka sah atau tidak.
Baca SelengkapnyaRezky Aditya dan Citra Kirana berharap agar kasus dugaan penelantaran anak yang dilaporkan oleh Wenny Ariani segera mendapatkan penyelesaian yang jelas.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPenyidik terlebih dahulu memeriksa tujuh terpidana pembunuhan Eky dan Vina di Lapas Bandung.
Baca Selengkapnya