Fakta-fakta tabrakan maut Metromini vs KRL di Angke
Merdeka.com - Kecelakaan di perlintasan kereta api kembali terjadi. Kemarin, Metromini B 7760 FFD ditabrak KRL di perlintasan kereta Angke, Jakarta Barat.
Akibatnya, selain menimbulkan korban jiwa dan luka, termasuk sopir Metromini dan kernet, Metromini dengan nomor trayek 80 jurusan Kalideres-Grogol itu juga ringsek dan terseret hingga 200 meter.
Kebanyakan kecelakaan kendaraan bermotor dengan KRL terjadi akibat perilaku tak disiplin pengemudi kendaraan. Mereka tak mau bersabar menunggu KRL lewat dan nekat menerobos palang pintu perlintasan.
-
Kapan tabrakan kereta api terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kapan tabrakan KA Brantas terjadi? Peristiwa itu terjadi pukul 19.44 WIB.
-
Dimana tabrakan kereta api Bintaro terjadi? Kecelakaan tragis ini melibatkan dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan dan menjadi musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.
-
Kapan tabrakan kereta api Bintaro terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
Tabrakan Metromini vs KRL di Angke kemarin merupakan salah satu terparah yang pernah terjadi. Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yani Wahyu menegaskan, sopir Metromini itu lalai sehingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Atas kejadian ini, Pemprov DKI akan menerapkan sanksi keras pada pengusaha Metromini 80.
"Kami akan evaluasi trayeknya. Kalau perlu dicabut," tegas Yani seperti dilansir Antara, Minggu (6/12).
Berikut fakta-fakta tabrakan maut tersebut seperti dirangkum merdeka.com:
18 Penumpang Metromini meninggal
Hingga tadi malam, jumlah penumpang Metromini yang tewas berjumlah 18 orang. Jumlah total penumpang dalam Metromini tersebut adalah 19 orang.Kabid Dokes Polda Metro Jaya Kombes Musafak menuturkan, jumlah jenazah yang sudah berada di RSCM berjumlah 15 orang. Sisanya masih di RS Atmajaya dan RS Sumber Waras."Total 18 orang, 15 di sini (RSCM), termasuk yang dipindahkan dari Atmajaya dan tiga di Sumber Waras," kata Kabid Dokes Polda Metro Jaya Kombes Musafak di RSCM, Minggu (6/12).
Kondisi korban tabrakan Metromini vs KRL mengenaskan
Salah satu saksi mata yang ikut membawa korban ke RS Sumber Waras mengaku menyaksikan tubuh korban sudah dalam keadaan tidak utuh setelah kecelakaan terjadi. Menurutnya, salah satu korban bernama Adi Saputra, salah satu anggota tubuhnya terpisah dan tertinggal di lokasi kejadian."Parah mas, badan korban itu sudah terpental. Bagian tubuh yang satu di sini, yang lain di sana," ujar saksi yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di RS Sumber Waras, Minggu (6/12).Setelah kejadian, warga sekitar langsung membawa korban ke RS menggunakan mobil angkutan umum dan mobil Satpol PP. Terlebih masih ada korban yang selamat dan harus segera mendapat pertolongan."Karena mobil ambulans lama, jadi korban sebagian kita bawa pakai mobil yang ada. Ada mobil satpol kita masukin, ada mobil angkot kita masukin-masukin saja biar cepet dibawa ke rumah sakit," tandasnya.
Sopir Metromini terobos perlintasan dan ugal-ugalan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan kecelakaan terjadi akibat Metromini nekat menerobos palang pintu perlintasan KRL."Sudah ada palang pintu, sudah ada suara peringatan, palang sudah ditutup tapi Metromini zigzag dan menerobos lalu tertabrak dan terseret 200 meter," kata Kapolda, Minggu (6/12).Sementara, salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan saat kejadian sopir Metromini ugal-ugalan meski palang pintu sudah ditutup."Jadi palang pintu rel sudah tertutup, cuma Metromini ini cari ruas-ruas palang rel buat menerobos padahal sirine juga bunyi. Sudah itu kereta posisinya deket," ujarnya.
Asmadi dikenal ceroboh & baru dua bulan jadi sopir
Keluarga Agus Muhammad Irfan (37), kernet metromini 80 jurusan Kalideres-Grogol bernopol B 7760 FD yang ditabrak KRL Commuterline, mendatangi Rumah Sakit Sumber Waras. Mereka datang untuk mengambil jenazah Agus, salah satu korban tewas insiden kecelakaan maut di perlintasan Muara Angke, Jakarta Barat.Paman Agus, Ling (39) menceritakan, sopir Metromini Asmadi (34) memang dikenal ceroboh dan tidak sabar. Asmadi juga belum lama menjadi sopir Metromini."Sopirnya baru 2 bulan megang Metromini, dia memang ceroboh dan enggak sabaran," kata Ling di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta, Minggu (6/12).Karena sudah tahu sifat Asmadi, Ling yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan umum ini mengingatkan keponakannya untuk tidak ikut Asmadi. Namun imbauan itu tak digubris."Saya terakhir ketemu semalam. Saya minta dia supaya hari ini tidak masuk kerja, tapi dia tetap narik," kata Ling.
Warga sempat teriaki sopir agar tak terobos perlintasan
Seorang saksi bernama Jamal menyatakan Metromini nahas tersebut menerobos perlintasan KRL sekitar pukul 08.45 WIB. Warga sekitar yang melihat sontak kaget dan secara spontan meneriaki sopir agar menghentikan aksi nekatnya karena kereta sudah di depan mata.Namun, sopir ternyata tak menghiraukan teriakan warga dan tetap tancap gas, bahkan salah satu penumpang sempat menyelamatkan diri dengan melompat dari bus.Pada pukul 08.48 WIB tabrakan tak terhindarkan. KRL Commuter Line dari arah Kampung Bandan menuju stasiun Angke tak bisa menghentikan lajunya dan menabrak Metro Mini tersebut hingga terseret kurang lebih 200 meter sampai peron stasiun Angke.Kereta sempat terlihat melambat, namun kecelakaan tak bisa dihindari. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi insiden kecelakaan berada sekitar 800 meter sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden ini, yakni masinis, asisten masinis dan pramugara KA Turangga.
Baca SelengkapnyaKorban Tewas Tabrakan KRL vs Mobil di Tenjo Bertambah Jadi Dua Orang
Baca SelengkapnyaKorban kecelakaan yang meninggal dunia di tempat langsung dievakuasi dari tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaTiga orang dinyatakan meninggal dunia. Lalu, dua orang penumpang mobil meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTabrakan kereta api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung Raya terjadi di jalur petak stasiun Cicalengka-Haurpugur
Baca SelengkapnyaTerekam detik-detik masinis menyelamatkan dari kecelakaan mengerikan itu.
Baca SelengkapnyaTepat 19 Oktober 1987 silam. Dua kereta terlibat tabrakan dasyat di perlintasan Bintaro.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan detik-detik mencekam tabrakan kereta api Turangga dan Commuterline Bandung
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi pagi tadi di petak Stasiun Cicalengka Kecamatan Cicalengka.
Baca SelengkapnyaDua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".
Baca Selengkapnya"Astagfirullohalazim," demikian pekik si perekam video dikutip merdeka.com, Sabtu (14/12).
Baca Selengkapnya