Gajah Sumatera tewas di Riau, diduga ditembak pemburu
Merdeka.com - Seekor gajah Sumatera liar ditemukan mati di Provinsi Riau. Kuat dugaan akibat perburuan gading karena terdapat lubang seperti bekas tertembus peluru di bagian kepalanya. "Gajah ini ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan, karena kepala nyaris terbelah dan ada lubang yang diduga karena luka tembak," ungkap aktivis lingkungan Direktur Riau Madani, Tomy Manungkalit, seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/6).
Dia menjabarkan, gajah Sumatera (elephas maximus sumateranus) itu ditemukan mati di daerah Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan sepekan lalu. Gajah tersebut berasal dari kelompok gajah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Menurut dia, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Polres Pelalawan baru melakukan otopsi pada Selasa lalu (17/6).
-
Bagaimana patung gajah itu jadi bolong? Mereka juga mencoba memecah patuh gajah karena mengira ada emas di bagian perutnya. Selanjutnya, patung itu dikenal dengan nama gajah bolong.
-
Apa yang dilakukan untuk menyelamatkan gajah? 'Ini adalah evakuasi terbesar yang pernah kami lakukan untuk menyelamatkan mereka; air meningkat dengan sangat cepat,' ujar Saengduean 'Lek' Chailert, pendiri Elephant Nature Park, kepada CNN, menambahkan bahwa banjir kali ini adalah yang terburuk yang pernah dialami oleh kebun tersebut.
-
Dimana fosil gading gajah purba ditemukan di Sangiran? Fosil itu diperkirakan berumur 800 ribu tahun karena ditemukan di lapisan tanah formasi satu.
-
Bagaimana katak purba kehilangan giginya? Nenek moyang katak purba memiliki gigi di rahang atas dan bawah. Namun, gigi rahang bawah hilang seiring waktu, tetapi banyak kodok dan katak modern memiliki gigi di rahang atas,' kata Oreska, seperti dikutip dari Smithsonian.
-
Bagaimana gajah dievakuasi dari banjir? Rekaman menunjukkan staf cagar alam, yang dikenal sebagai mahouts, berteriak, 'Ayo, teruskan,' sambil mendorong gajah-gajah besar keluar dari kandang dan melewati genangan air.
-
Kenapa katak purba kehilangan giginya? 'Ada penelitian yang mencatat kemungkinan hubungan antara hilangnya gigi pada beberapa kelompok fosil salientian dengan kemunculan serta diversifikasi semut dan rayap selama Zaman Kapur Awal, amfibi purba mungkin dapat memakannya tanpa perlu banyak gigi,' kata Oreska.
Kasus ini menambah panjang daftar kasus kematian gajah di Riau karena perburuan dan konflik dengan manusia menjadi 45 ekor dalam kurun tiga tahun terakhir sejak 2012. Selama tahun 2014 ini, berarti sudah ada 15 kasus kematian gajah yang tidak wajar. Meski begitu, tidak ada satu pun dari puluhan kasus kematian gajah tersebut bisa diungkap oleh BBKSDA Riau untuk mendapatkan pelakunya.
Menurut Tomy Manungkalit, hasil otopsi menunjukan satwa yang terakhir ditemukan mati di Pelalawan merupakan gajah jantan dewasa. Ketika ditemukan kondisi kepalanya sudah terbelah di bagian muka, dan sepasang gading sudah raib.
"Kuat dugaan pelaku menggunakan gergaji mesin untuk memotong belalai dan membelah muka gajah untuk diambil gadingnya. Namun, kita belum bisa memastikan apakah gadingnya hilang diambil pemburu atau sudah diamankan oleh BBKSDA Riau," katanya.
Saat otopsi itulah petugas gabungan memeriksa kondisi tempurung kepala dan ditemukan lubang cukup besar dan tak wajar. Lubang itu kuat dugaan bekas tembakan oleh pelaku yang menewaskan gajah jantan.
"Sayangnya pelaku berhasil membersihkan barang bukti, dan tidak ada proyektil ditemukan di kepala gajah," ujarnya.
Hanya saja, BBKSDA Riau terkesan memilih bungkam ketika dikonfirmasi Antara perihal kasus kematian gajah itu. Kabid Humas BBKSDA Riau, M. Zanir, menolak berkomentar dan meminta wartawan untuk mengonfirmasi ke Kepala Balai TNTN, Tandya Tjahjana.
Tandya ketika dihubungi wartawan mengakui mengenai kasus pembunuhan gajah jantan tersebut. Namun, dia mengatakan kewenangan penyelidikan berada di BBKSDA Riau karena lokasi penemuan bukan berada di dalam kawasan taman nasional.
"Saya tidak bisa bicara banyak karena lokasi gajah mati bukan di dalam kawasan TNTN, jadi itu wewenang BBKSDA Riau. Meski begitu, kami tetap membantu proses penyelidikan," ujar Tandya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca SelengkapnyaAnak gajah sumatera berusia sekitar dua tahun mati di areal konsesi Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Pelalawan Riau
Baca SelengkapnyaTim BKSDA Aceh sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Bandar Baru terkait kasus kematian gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaSeekor anak gajah berumur 3 tahun bernama Rizki ditemukan mati di Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaGajah Gandi awalnya ingin digiring untuk beraktivitas seperti biasa untuk makan dan jalan jalan.
Baca SelengkapnyaPemburu ini mengaku menyimpan gading gajah di perkebunan kelapa sawit di Desa Padang Sikabu, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca Selengkapnya