Gauli belasan remaja pria, Ibu RT di Bengkulu disidang adat
Merdeka.com - Jika biasanya Ketua Rukun Tetangga (RT) yang menyidang anak remaja yang berulah, kejadian ironi terjadi di Jalan Korpri Kelurahan Bentiring Kecamatan Muara Bangkahulu, Bengkulu. Ketua RT dan istrinya justru disidang warga.
Hal ini karena sang Ibu RT berinisial Em, ketahuan menggauli belasan remaja pria di wilayahnya. Sang Ibu RT pun disidang adat oleh warganya sendiri.
"Iya benar sudah dilakukan sidang musyawarah adat si Ibu RT itu. Sidang adatnya dua hari lalu," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto kepada merdeka.com, Rabu (17/4).
-
Dimana pertemuan keluarga APD dan pelaku berlangsung? 'Ia saya ayah korban bersama kedua orangtua pelaku datang ke Polda Jambi, untuk mencabut laporan polisi,' kata Rikarno Widi saat diwawancarai pada Senin (04/12).
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Sidang adat digelar di kediaman Ketua RW 03 dan dihadiri tokoh masyarakat setempat, warga dan orangtua korban. Hasil sidang adatnya, Hery mengaku belum mendapat laporan.
"Tetapi biasanya sih diusir, tetapi saya belum tahu persis," terangnya.
Kasus pencabulan yang dilakukan Em terbongkar setelah salah satu korban yang masih ABG mengadu ke ibunya. Korban mengeluh sakit pada kelaminnya. Mendengar itu, sang ibu korban langsung berang.
"Ada korban yang umurnya masih sekitar 14-15 tahun mengadu ke ibunya bahwa dia sakit sipilis setelah berhubungan badan dengan Ibu RT," ujar Hery.
Mendengar hal itu, sang ibu itu langsung melaporkan aksi bejat Ibu RT itu ke ketua RW setempat. Ternyata, dalam perkembangannya banyak pula belasan remaja yang menjadi korban pencabulan Ibu RT ini.
"Sebagian korban langsung melaporkan ke polisi. Saat ini kasus ditangani oleh Polres Bengkulu," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaKasus rudapaksa dialami korban terjadi pada April 2024. Hanya saja,baru dilaporkan pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaViral pengeroyokan sejumlah pria terhadap seorang pemuda inisial RH (21 tahun).
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku.
Baca SelengkapnyaEnam jasad ditemukan dengan jarak masing-masing satu sampai lima meter. Sedangkan satu jasad lainnya ditemukan berjarak sekitar 30 meter.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Binus School Simprug berinisial RE (16) korban perundungan teman-teman mengaku sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 22 orang diduga hendak tawuran hingga ditemukan tujuh mayat remaja di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sekelompok remaja itu izin ke orang tuanya karena ada pesta ulang tahun.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap sebelum temuan 7 mayat, polisi sempat menyisir lokasi untuk berpatroli siber.
Baca Selengkapnya