Kini, Polri menemukan upaya dari Fredy yang kembali membangun jaringan pengedaran narkobanya.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa mengatakan, temuan itu berdasarkan hasil pendalaman terhadap peran seorang wanita inisial L yang masih buron.
Wanita tersebut menjadi sosok pengendali peredaran narkoba di Indonesia.
"Jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama dan dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama dengan dikendalikan atas nama L seorang wanita," kata Mukti saat dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/3).
Mukti memastikan, saat ini polisi memburu L dan semua pihak yang terkait Fredy Pratama.
Jaringan Fredy Jadi Empat
Jaringan Fredy bertambah empat berdasarkan pengungkapan kasus narkoba oleh Polda Jawa Tengah. Kini total tersangka yang ditangkap terkait jaringan Fredy sebanyak 58 orang.
"Kita sedang mencari tokoh intelektual yang baru, seorang wanita, peran utamanya yang mengendalikan jaringan baru ini dan merekrut orang-orang baru dan juga sebagian mantan narapidana,"
ucap Mukti.
merdeka.com
Posisi Fredy
Sedangkan untuk posisi Fredy Pratama sendiri, lanjut Jenderal Bintang Satu Tersebut, diduga bersembunyi di dalam hutan kawasan Thailand.
"(Posisi pindah-pindah) Nggak. Saya yakinkan dia masih Thailand, tapi di dalam hutan," ujarnya.
Polisi telah berhasil menangkap ribuan tersangka dan ribuan narkotika beragam jenis dalam pengungkapan sejak periode 21 September 2023 hingga 13 Maret 2024, atau selama delapan bulan.
Terhitung 21.676 orang ditangkap dengan 17.710 tersangka dalam proses penyidikan. Sebanyak 3.966 tersangka lainnya sedang dalam proses rehabilitasi.
Kemudian untuk barang bukti yang diamankan ada sabu seberat 2,8 ton, ekstasi sebanyak 1.030.509 butir, ganja seberat 1,6 ton, kokain seberat 8,64 kilogram, tembakau gorila seberat 127,2 kilogram, ketamin seberat 24,8 kilogram, dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir.