Gudang kayu peninggalan Belanda di Mataram ludes dilalap api
Merdeka.com - Gudang kayu yang cukup terkenal sejak penjajahan Belanda milik seorang bangsawan keturunan Tionghoa dilalap si jago merah pada Jumat (26/9) dini hari, pukul 03.15 Wita. Gudang kayu bersejarah yang terbakar ini berlokasi di jalan Yos Sudarso, Kampung Melayu, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Kepolisian Sektor Ampenan Kompol Arief Yuswanto di Mataram, Jumat, mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan informasi dari warga setempat yang melaporkan kejadian sekitar pukul 03.30 Wita.
"Setelah mendapatkan kabar dari warga, kami langsung menghubungi pihak pemadam untuk segera menuju lokasi kebakaran di Ampenan," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/9).
-
Kapan perusahaan kayu jati Belanda dibangun? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Dimana gedung perusahaan kayu jati Belanda berada? Bukti kebesaran perusahaan kayu jati milik Belanda di Pulau Jawa itu salah satunya bisa ditemui di kawasan Kota Lama Semarang.
-
Siapa pemilik gudang itu? 'Ada kayu, besi, plastik, potongan sisa bahan bangunan. Gudang ini milik bapak Agus Sumadyo,' kata Kombes Iwan dikutip dari ANTARA pada Selasa (3/10).
-
Mengapa perusahaan kayu jati Belanda mengeksploitasi kayu jati di Jawa? Salah satu potensi kekayaan alam di Pulau Jawa adalah kayu jatinya. Hal inilah yang membuat Belanda menduduki dan membangun pusat pemerintahan di pulau ini. Sejak saat itulah kayu jati yang berada di daerah pelosok Jawa itu dieksploitasi habis-habisan.
-
Apa kegunaan kayu tertua itu? Kayu kuno tersebut memiliki bekas-bekas potongan yang menunjukan bahwa alat-alat batu telah digunakan untuk menggabungkan dua batang kayu besar dalam membuat struktur seperti platform, jalur, atau tempat tinggal tinggi untuk menjaga dari air.
-
Siapa yang menemukan kayu tertua? Larry Barham, arkeolog dari Universitas Liverpool di Inggris dan penulis utama studi dalam penelitian ini mengatakan kepada AFP bahwa struktur ini merupakan 'penemuan kebetulan' pada tahun 2019 saat penggalian di lokasi yang terletak di tepi Sungai Kalambo atas air terjun setinggi 235 meter.
Kebakaran telah menghanguskan seluruh material kayu yang berada di dalam gudang, bahkan api pun ikut melalap lima bangunan yang ada di lokasi tersebut. Tampak warga sekitar, bergotong royong mencoba memadamkan api yang berkobar sebelum pihak pemadam kebakaran datang.
Lima bangunan yang berdiri di atas lahan 20 are itu diperkirakan mengalami kerugian sekitar ratusan juta rupiah. Tidak ada yang mengetahui dengan pasti penyebab kebakaran terjadi. Kobaran api cepat merambat bangunan disekitarnya karena pengaruh angin yang cukup besar pada Jumat dini hari itu.
"Untuk sementara ini kami belum mengetahui penyebab pasti gudang kayu terbakar, nantinya kami akan mengumpulkan keterangan dari pemilik gudang dan saksi pertama yang melihat kobaran api," katanya saat dijumpai di tempat kejadian perkara.
Ia belum berani memberi adanya dugaan apapun terkait peristiwa kebakaran tersebut. "Kami belum berani menduga-duga, apakah akibat arus pendek atau dari kompor gas," ujarnya.
Arief hanya mengetahui ada tiga penghuni yang menempati gudang kayu itu yang diduga adalah pemiliknya. " Ketiganya sudah kami evakuasi dan amankan dirumah keluarganya, nanti pasti akan kami mintai keterangan," ujarnya.
Pihak pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 03.30 Wita. Sekitar tujuh kendaraan damkar mencoba memadamkan api yang berkobar. Pihak pemadam dari depo PT Pertamina Ampenan ikut membantu memadamkan api.
"Sekitar tiga kali setiap kendaraan damkar lakukan pengisian ulang tangki, ada juga bantuan dari pihak PT Pertamina Ampenan," katanya.
Kapolsek Ampenan akan menyelidiki terkait penyebab kebakaran yang menghabiskan seluruh bangunan gudang material kayu itu. "Pasti kami akan selidiki, orang yang terkait kebakaran, sudah kami amankan," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata dulunya bangunan ini merupakan istana peninggalan seorang konglomerat ternama se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaGedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaBangunan rumah ini merupakan perpaduan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Jawa
Baca SelengkapnyaKayu jati asal Bojonegoro sangat diminati negara-negara lain karena kualitasnya yang bagus
Baca SelengkapnyaMortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaKonglomerat itu bernama Johannes Augustinus Dezentje. Ia merupakan seorang penguasa perkebunan teh kaya raya namun juga kontroversial pada masanya.
Baca SelengkapnyaSejarah museum Nasional Indonesia atau museum gajah.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu menyebabkan kerugian yang cukup besar, yaitu hampir mencapai 35.000 gulden.
Baca SelengkapnyaAda banyak kisah di Jatinegara, mulai dari dua versi nama sampai warganya keturunan Banten.
Baca SelengkapnyaKelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.
Baca SelengkapnyaDi kawasan Kota Tua, terdapat banyak bangunan bersejarah. Salah satu yang paling mencolok adalah Toko Merah.
Baca Selengkapnya