Hati-Hati Praktik Penipuan Calo Tenaga Kerja di Karawang, Ini Modusnya
Merdeka.com - Delapan pemuda menjadi korban penipuan calo tenaga kerja mengatasnamakan yayasan di Karawang. Mereka mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Salah seorang korban, Zemi Kurnia Subagja mengatakan, dirinya tertipu saat ditawari lowongan pekerjaan saudaranya yang sebelumnya datang dan bekerja lebih awal ke Karawang. "Awalnya ada orang Subang juga saudara, dia menawari saya, dikenali sama orang sini buat kerja,” kata Zemi, Rabu (25/10).
Zemi menuturkan, iming-iming calo yang mengatasnamakan yayasan penyalur tenaga kerja itu cukup menarik."Saya diiming-imingi pekerjaan dengan total gaji yang mencapai upah minimun kawasan (UMK), saya kan menganggur jadi sedang menjadi pekerjaan, tentu saja tergiur," katanya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Siapa saja yang menjadi korban lowongan kerja palsu? Data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online oleh jaringan internasional sepanjang 2022 hingga 2024.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang sering jadi korban penipuan lowongan kerja? Di tengah era persaingan kerja yang ketat, adanya lowongan pekerjaan yang menjanjikan posisi tertentu dengan gaji menarik jelas jadi hal yang menggiurkan. Namun, waspada jika mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari Blibli jika tidak melalui saluran informasi resmi.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Dia kemudian diminta meneken kontrak pekerjaan, namun tidak langsung dengan perusahaan, melainkan melalui yayasan penyalur tenaga kerja. Pemuda ini juga membayar sejumlah uang untuk penandatanganan kontrak pekerjaan itu.
"Saya datang dan sudah kontrak, lalu diminta kan Rp8 juta, setelah kontrak itu saya dikasih waktu selambat-lambatnya seminggu baru diterima," ucap dia.
Diminta Berfoto untuk ID Card
Namun setelah sepekan ditunggu kabar masuk kerja, Zemi hanya diminta untuk melakukan proses foto untuk ID card tanda pengenal karyawan. Pihak yayasan menyatakan akan mengabari Zemi dalam waktu dekat.
"Setelah difoto itu ditunggu lagi, sampai sekarang hampir 2 bulan dari tanggal 2 September tanda tangan kontrak itu belum kerja-kerja," ungkapnya.
Selain Zemi, terdapat tujuh orang yang juga mengalami proses yang sama. Diperkirakan masih banyak korban lain yang tertipu calo tenaga kerja mengatasnamakan yayasan itu.
Polisi Imbau Korban Melapor
Nominal uang yang diminta untuk mendaftar kerja, kata Zemi, jumlahnya bervariasi, mulai Rp7 juta hingga belasan juta rupiah.
"Kalau nominalnya beda-beda, ada yang Rp8 juta, kemarin saya sempat dengar ada yang Rp12 juta, saya sendiri Rp8 juta,” papar dia.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Richie mengatakan, pihaknya menyarankan agar yang merasa jadi korban melapor kepada pihak kepolisian.
"Kami sudah menyediakan platform Lapor Pak Kapolres melalui WhatsApp atau call center 110 (bebas pulsa), bagi siapa saja yang mengalami, melihat gangguan kamtibmas, atau yang merasa jadi korban tindak pidana, silakan menghubungi Lapor Pak Kapolres," imbaunya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaPolres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca SelengkapnyaPuluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaKasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaAda 11 WNI menjadi korban penipuan kerja sebagai TKI di Kamboja. Mereka diimingi pekerjaan tapi nyatanya dipaksa menjadi scammer.
Baca SelengkapnyaKasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaPartner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca Selengkapnya