Honeymoon Sebelum Nikah, Pemuda Ini Nekat Buang Anaknya
Rasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Rasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Honeymoon Sebelum Nikah, Pemuda Ini Nekat Buang Anaknya
DPP (18) seorang pemuda di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat nekat membuang bayinya di Kecamatan Culamega. Aksi itu dilakukan karena diduga ia melakukan pra honeymoon dengan pasangannya, sehingga baru tiga bulan setelah resmi menikah melahirkan anak.
Akibat ulahnya itu, DPP pun saat ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus buang bayi yang terjadi pada Senin (9/11). Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto mengatakan bahwa tersangka merupakan ayah kandung bayi yang ditemukan warga.
"Kami tetapkan tersangka pada pelaku buang bayi yang tiada lain ayah kandung bayi," katanya, Rabu (13/9).
Ia mengungkapkan bahwa DPP ditangkap beberapa jam setelah aksinya membuang anaknya yang dilahirkan secara mandiri tanpa bantuan bidan atau dukun beranak di kamar rumahnya.
“Saat lahiran hanya ada suaminya lalu kemudian dibuang di sekitar sungai di area perkampungan,” ungkap Suhardi.
Dalam pemeriksaan, kepada Polisi DPP mengaku nekat membuang anaknya karena malu. Rasa malunya itu karena pelaku mengaku baru tiga bulan menikah namun sudah melahirkan anak dari istri yang dinikahinya.
Terkait adanya dugaan intimidasi dari orang tua untuk melakukan pembuangan bayi, diakui Suhardi masih pendalaman. Pihaknya tidak menutup seluruh dugaan kemungkinan yang menjadi pemicu aksi buang bayi dilakukan.
Dalam perkara tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti mulai sarung bantal hingga plastik yang digunakan membungkus bayi saat dibuang. Adapun status istri DPP, menurut Suhardi saat ini masih sebagai saksi karena saat ini masih dalam perawatan di fasilitas kesehatan.
Sementara itu, DPP mengaku bahwa sebetulnya ia tidak tega dan kasihan saat hendak membuang bayi. Namun rasa malu dan takut mendorong ia melakukan aksi tersebut.
Oleh karena itu, DPP mengaku sengaja membuang bayi tersebut di sekitar sungai yang biasa dilewati warga dengan harapan ada yang menemukan.
"Dengan begitu anak saya selamat,” ucapnya.
Sebelumnya, warga Kampung Cibeunteur Datarlimus, Cipicung, Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (11/9) digegerkan dengan penemuan bayi laki-laki. Beruntung bayi tersebut tidak dipatuk ular, karena ditemukan di pinggir sungai yang ada di sekitar perkampungan.
Kapolsek Bantarkalong AKP Mugiono mengatakan bahwa bayi laki-laki itu awalnya ditemukan warga yang baru pulang solat dari masjid.
“Di tengah perjalanan menuju rumahnya, saksi ini mendengar suara tangisan bayi,” katanya.
Mendengar suara tangisan itu, menurut Mugiono, saksi langsung mencoba mencari sumber suara tangisan sampai di salah satu sungai yang ada di kampungnya. Di lokasi tersebut, ia mendengar suara tangisan dari dalam sebuah kantong plastik warna putih.
“Mengetahui tangisan itu dari dalam plastik, saksi ini panik sampai kemudian memanggil warga lainnya untuk bersama-sama membuka bungkusan tersebut. Saat dibuka, di dalamnya ternyata memang sesosok bayi terbungkus sarung bantal warna merah dan oleh keduanya langsung dibawa ke rumah paraji (dukun beranak) untuk mendapat perawatan,” jelasnya.
Paraji yang sedang istirahat pun cukup kaget dengan kedatangan kedua saksi sambil membawa bayi ke rumahnya. Tanpa banyak tanya, bayi yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu pun langsung dimandikan dan dikenakan pakaian.Setelah mendapatkan perawatan dari paraji, menurut Mugiono, warga langsung melaporkan temuan bayi laki-laki itu ke pihaknya. Atas laporan tersebut, pihaknya langsung datang ke lokasi kejadian sambil ditemani bidan.
“Hasil pemeriksaan bidan, bayi yang ditemukan oleh warga ini memiliki berat 3 kilogram dengan panjang 49 centimeter. Hasil pemeriksaan oleh bidan juga kondisinya sehat, untuk usianya belum bisa diperkirakan namun belum lama dilahirkannya,” ungkapnya.