Ibu mutilasi anak di Cengkareng rumah tangganya sedang tak harmonis
Merdeka.com - Peristiwa mutilasi anak dilakukan ibu kandungnya di Cengkareng, Jakarta Barat, bikin geger masyarakat. Orang tua pelaku, Jaelani menyangka Mutmainah tega membunuh darah dagingnya sendiri.
"Enggak nyangka dan ga percaya aja dengar kabar ini. Mungkin anak saya (Mutmainah) kondisinya dalam tekanan (depresi)," tutur Jaelani di Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (4/10).
Jaelani mengaku bahwa sedang kurang harmonis dengan sang suami Aipda Denny Iskandar. "Yang saya tahu mereka lagi ada masalah rumah tangga. Saya enggak terima kalau anak saya dituduh kriminal, dia begitu depresi karena suaminya," ucap dia.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
Jaelani mengungkapkan, hubungan Mutmainah dan suaminya memang belakangan ini tidak harmonis. Kena pernah curhat dengan dirinya. "Dia pernah bilang (curhat), katanya gajinya sebulan juga engga pernah tahu, dikasih cuma satu juta per bulan," ungkap Jaelani.
Dua hari sebelum kejadian, kata Jaelani, Mutmainah sempat mengeluh sudah tidak tahan dengan kondisi rumah tangganya. Terutama kelakuan suaminya berwatak keras dan kurang peduli pada keluarga.
"Iin (Mutmainah) sudah enggak tahan dengan suami (Denny), saya udah nggak kuat jalanin runah tangga ini," kata Jaelani menirukan ucapan anaknya itu.
Komala, ibu Mutmainah, juga menceritakan hal sama. Dirinya menuturkan putrinya itu dalam kondisi kejiwaan yang tidak stabil, hal ini dilihat dari sikap Mutmainah yang menjadi pendiam.
"Dulu kan sebelum menikah badan saya gemuk, tapi sekarang kurus," ujar Komala menirukan ucapan putrinya.
Kedua orang tua Mutmainah, mengaku menyerahkan persoalan ini kepada pihak berwajib dan meminta agar masyarakat tidak menyebut anaknya itu sebagai pembunuh sadis
"Ya kalau udah begini kita serahkan kepada yang berwajib, masyarakat jangan langsung menilai anak saya pembuhu sadis kalau belum tahu sebabnya," tutup Jaelani.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaIver Son menyampaikan si ibu saat ini telah diproses oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara setelah dilimpahkan dari Polsek Koja.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 5 tahun ditemukan tewas dengan bersimbah darah di sebuah rumah kawasan Bekasi,
Baca Selengkapnya