ICW nilai 2 tahun Jokowi belum terlihat sebagai pemimpin antikorupsi
Merdeka.com - Usia pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) genap berusia 2 tahun pada 20 Oktober mendatang. Tidak jarang beberapa kebijakan yang diambil menimbulkan kontroversial, salah satunya soal pemberantasan korupsi.
Peneliti Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter menilai pemerintahan Jokowi masih tersandera kepentingan parpol. Pemberantasan korupsi juga belum bisa diselesaikan.
"Pemerintahan Jokowi dinilai masih tersandera kepentingan partai politik, utamanya partai pendukung. Apalagi soal pemberantasan korupsi yang belum bisa diselesaikan," kata Lalola Easter dalam jumpa pers catatan 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK di kantor ICW, Jalan Kalibata Timur IV, Jakarta Selatan, Kamis (20/10).
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
Hal ini, kata dia, terlihat jelas dalam pengisian posisi menteri dan pimpinan lembaga negara setingkat menteri dan juga pimpinan penegak hukum. Kinerja menteri dan Jaksa Agung 'rasa parpol' juga dinilai tidak memuaskan dan banyak menimbulkan kontroversi sehingga berdampak pada turunnya citra Jokowi-JK di mata publik.
"Kinerja pemberantasan korupsi pemerintahan Jokowi-JK justru tenggelam di balik sejumlah kegaduhan di bidang hukum khususnya soal kriminalisasi dan pelemahan terhadap KPK. Belum muncul regulasi yang kuat untuk mendukung pemberantasan korupsi, seperti RUU Perampasan Aset, RUU Kerjasama Timbal Balik (MLA) dan RUU Pembatasan Transaksi Tunai," bebernya.
Lebih jauh dia menambahkan, RUU Tipikor yang sedianya mendorong optimalisasi pemberantasan korupsi bahkan tidak tersentuh sama sekali. Inpres antikorupsi 2015 terlambat dikeluarkan oleh Jokowi dan diragukan implementasinya.
"Gagasan tentang peraturan antikriminalisasi pejabat justru dinilai negatif dan kontra produktif dengan agenda pemberantasan korupsi," kata dia.
Presiden Jokowi dinilai belum dapat menyelamatkan KPK secara tuntas dari upaya pelemahan terhadap komisi antikorupsi ini.
"Eksistensi KPK masih dalam ancaman setidaknya di tahun pertama pemerintahan Jokowi. Pemerintahan Jokowi-JK juga belum sepenuhnya mengimplementasikan wacana ataupun agenda pemberantasan korupsi sebagaimana yang dituangkan dalam Program Nawacita," tandasnya.
"Setahun pertama berjalan terlihat agenda pemberantasan korupsi tidak menjadi prioritas utama pemerintahan Jokowi-JK. Jokowi masih berfokus pada kebijakan di bidang ekonomi dan dalam melakukan konsolidasi partai politik untuk mendukung pemerintahan Jokowi," katanya.
Menurutnya Presiden Jokowi belum bisa memberantas korupsi di Indonesia. Selain itu, sosok Jokowi juga belum terlihat sebagai pemimpin antikorupsi.
"Belum muncul sosok Jokowi-JK sebagai figur pemimpin antikorupsi. Indonesia juga belum keluar dari zona negara terkorup di dunia karena pada tahun 2015 lndonesia masih berada di posisi 88 dari 168 jumlah negara," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revisi UU Pilkada dinilai menguntungkan individu atau kelompok tertentu sehingga dianggap merupakan bentuk korupsi kebijakan.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga akan memastikan pembentukan dan penetapan Pansel KPK untuk memperkuat KPK
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, soal wacana Jokowi menjadi penasihat belum pernah dibahas
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata mengakui dirinya merasa gagal memberantas korupsi meski sudah berkecimpung selama delapan tahun di KPK.
Baca Selengkapnya