Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Hasil Uji Lab Penyebab Ikan Naik ke Darat di Jakarta

Ini Hasil Uji Lab Penyebab Ikan Naik ke Darat di Jakarta Fenomena Ikan Naik ke Permukaan di Pulau Seribu Bikin Heboh, Ini Penampakannya. ©2022 Merdeka.com/tiktok @hijiwanci

Merdeka.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengumumkan hasil uji laboratorium air laut serta ikan di Pulau G dan Pantai Mutiara terkait fenomena segerombolan ikan yang naik ke daratan. Kepala Bidang Kelautan Dinas KPKP DKI Jakarta Imam Fitrianto mengatakan, penyebab ikan naik ke daratan adalah dampak dari perubahan iklim.

“Penyebabnya kemungkinan karena dampak perubahan iklim karena beberapa hari sebelum kejadian, hujan deras terjadi berturut-turut sehingga air tawar bertambah masuk ke laut sehingga ikan-ikan ini berusaha naik mencari wilayah yang lebih nyaman untuk mereka dan menuju ke sisi pesisir,” kata Imam saat dikonfirmasi, Rabu (7/12).

Iman juga menambahkan, ikan-ikan yang naik ke darat tersebut aman untuk dikonsumsi. "Ikan-ikan tersebut aman untuk dikonsumsi dan tidak ada ditemukan pencemaran," tambah Imam.

Lebih lanjut, Imam menegaskan bahwa fenomena ini tidak berbahaya dan bukan tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi.

“Tidak berbahaya dan bukan tanda peringatan gempa. Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG terkait hal ini dan dipastikan tidak ada tanda-tanda gempa di wilayah tersebut,” jelas Imam.

Sebelumnya, viral video dari akun Tiktok @hijiwanci yang memperlihatkan ribuan ikan di Pulau Onrust naik ke permukaan bahkan hingga mencapai daratan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, air laut yang surut dan kondisi gelap bulan, membuat ikan-ikan mencari sumber cahaya lain, salah satunya ke daratan.

Tidak hanya itu, Pusat Meteorologi Maritim BMKG mengatakan, fenomena segerombolan ikan naik ke darat sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Ia juga mengatakan, masyarakat tidak perlu panik karena ini merupakan fenomena umum.

"Ya memang fenomena ini kerap kali terjadi di beberapa wilayah dan tidak hanya sekarang saja tapi juga di beberapa waktu yang lalu, di tahun kemarin, dua tahun kemarin. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, panik, apalagi dikaitkan dengan terjadinya gempa, tidak ada kaitannya ya," kata Eko kepada merdeka.com, Kamis (1/12).

Eko mengungkapkan ada ikan paus dan hiu yang sempat terdampar di darat. "Bahkan ada ikan-ikan yang jauh lebih besar seperti paus dan hiu, banyak terdampar di beberapa wilayah. Sebut saja di NTT, di utara Jawa Timur, selatan Jawa Timur, lain-lain sebagainya," tambah Eko.

Meskipun demikian, BMKG belum dapat memprediksi kapan ikan-ikan tersebut ke daratan. Namun, selama empat tahun terakhir, fenomena ikan ke daratan muncul setiap tahun.

"Masih belum bisa diprediksikan (kapan ke darat). Dalam 4 tahun terakhir, sepertinya terjadi tiap tahun," ujar Eko.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Warga Tangkap Ikan Mujair Nyangkut di Kali Ciliwung, Dinas KPKP: Aman Dikonsumsi
Heboh Warga Tangkap Ikan Mujair Nyangkut di Kali Ciliwung, Dinas KPKP: Aman Dikonsumsi

Ikan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.

Baca Selengkapnya
Penampakan Perumahan Warga di Kampung Aquarium Lebih Rendah dari Air Laut, Sungguh Mengerikan
Penampakan Perumahan Warga di Kampung Aquarium Lebih Rendah dari Air Laut, Sungguh Mengerikan

Penampakan perumahan warga yang terletak di sekitar kawasan Kampung Aquarium lebih rendah dari pada air laut.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Lingkungan, Picu Berbagai Bencana Alam
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Lingkungan, Picu Berbagai Bencana Alam

Cuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.

Baca Selengkapnya
Apa Akibat dari Badai Lanina? Indonesia Mengalami Peningkatan Curah Hujan yang Signifikan
Apa Akibat dari Badai Lanina? Indonesia Mengalami Peningkatan Curah Hujan yang Signifikan

La NiƱa menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia, yang dapat berisiko menimbulkan banjir dan berdampak negatif bagi para petani.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kali Ciliwung Harmoni-Kota yang Viral Usai Ikan Mujair Bermunculan
Menelusuri Kali Ciliwung Harmoni-Kota yang Viral Usai Ikan Mujair Bermunculan

Sementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.

Baca Selengkapnya
Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Kebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.

Baca Selengkapnya
Perubahan Iklim Bikin Makanan Laut Berbahaya Untuk Dikonsumsi, Risiko Manusia Digigit Ular Makin Tinggi
Perubahan Iklim Bikin Makanan Laut Berbahaya Untuk Dikonsumsi, Risiko Manusia Digigit Ular Makin Tinggi

Para ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Waspada, Pasokan Air Bersih Indonesia Berkurang dan Berpotensi Picu Konflik
Waspada, Pasokan Air Bersih Indonesia Berkurang dan Berpotensi Picu Konflik

Kekeringan sudah melanda sebagian wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Terus Menurunnya Permukaan Tanah Jakarta, Terutama di Bagian Utara
Ternyata Ini Penyebab Terus Menurunnya Permukaan Tanah Jakarta, Terutama di Bagian Utara

Studi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.

Baca Selengkapnya
FOTO: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir dan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi
FOTO: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir dan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi

Nelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.

Baca Selengkapnya