Jadi Korban Perundungan, Siswi MAN di Makassar Trauma Masuk Sekolah
Merdeka.com - Seorang siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar, NA menjadi korban bullying atau perundungan teman sekelasnya sejak September 2022. Meski pernah diselesaikan, orang tua korban menyesalkan perundungan kembali terjadi sehingga putrinya enggan sekolah.
Orang tua NA, SW menjelaskan anaknya enggan masuk sekolah karena sering menjadi korban perundungan teman sekelasnya. Perundungan didapatkan NA bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali.
"Sejak September 2022 dan sekarang terulang kembali. Sekolah berpikir bully terhadap anak saya sudah selesai, tapi ternyata masih terjadi," kata SW kepada wartawan, Rabu (10/5).
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa saja yang terdampak bullying? Perilaku bullying tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang sering jadi korban bullying? Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
SW mengaku siswa yang melakukan perundungan terhadap anaknya sebenarnya sudah diketahui, namun tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah. Padahal akibat perundungan itu, anaknya trauma sehingga tidak mau masuk sekolah.
"Saya minta sekolah bertindak tegas, dan meminta pelaku membuat permohonan maaf secara tertulis dan bermeterai," kata dia.
Terpisah, Kepala MAN 2 Makassar Darmawati mengakui adanya perundungan yang dilakukan siswa terhadap siswa lainnya. Ia menyebut perundungan terjadi pada September 2022.
"Sebenarnya sudah selesai masalah itu, karena kejadiannya September 2022. Bahkan sudah dimediasi waktu itu," kata dia.
Ia mengaku saat itu orang tua dari kedua siswa tersebut hadir saat mediasi. Ia pun menyayangkan perundungan tersebut kembali mencuat hingga viral di media sosial (medsos).
"Saya sudah sampaikan kepada keduanya untuk tidak lagi ejek. Bahkan, saya tegaskan jika hal itu kembali terjadi maka konsekuesinya akan mendapat pembinaan dan kami kembalikan ke orang tua masing-masing," sebutnya.
Darmawati menjelaskan awal masalah muncul saat NA membaca berita bohong soal pelaku perundungan inisial MS. Akibat informasi bohong tersebut, MS tidak terima kepada NA.
"Jadi semua sudah saling mengakui kesalahan masing-masing, karena berita yang tidak benar, akhirnya temannya keberatan. Tidak bullying, tapi saya tidak bisa salahkan keduanya, dan harus jadi penengah di antara mereka," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaKejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaKorban dirudapaksa oleh staf kelurahan Pondok Kacang Barat
Baca Selengkapnya