Jenderal Maruli Ungkap Penyebab 3 Prajurit TNI Ditangkap Polisi Malaysia: Mau Beli LPG, Dianggap Bawa Narkoba
Maruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.
Maruli pun memastikan 3 prajurit Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 10/Bradjamusti yang sempat ditahan kepolisian Malaysia telah dipulangkan dan kembali ke satuannya.
Jenderal Maruli Ungkap Penyebab 3 Prajurit TNI Ditangkap Polisi Malaysia: Mau Beli LPG, Dianggap Bawa Narkoba
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak menegaskan penahanan tiga Prajurit TNI oleh Diraja Malaysia Pasukan Gerakan AM (PDRM PGA) Malaysia adalah salah paham.
“Kan itu sudah dijelaskan Pangdam. Jadi mereka itu belanja ke sana, cuma kaget ada polisi akhirnya dicek, cuma itu aja terus balik,” kata Maruli saat dikonfirmasi, Kamis (1/2).
Maruli pun memastikan 3 prajurit Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 10/Bradjamusti yang sempat ditahan kepolisian Malaysia telah dipulangkan dan kembali ke satuannya.
“Sudaaah (kembali). (Mereka sedang) belanja saja ke sana. Itulah kadang-kadang di kita itu (ada masalah di lapangan). Makanya rekan-rekan media main ke perbatasan,” ujarnya.
Maruli menjabarkan alasan 3 prajurit memilih berbelanja ke perbatasan Malaysia karena akses yang lebih dekat untuk ke pusat kota. Maruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.
“Ini pos, kalau belanja ke sini (kota di Indonesia) 20 km kalau ke seberang (ke kota Malaysia) 3 km, gitu loh dengan masyarakat juga belanjanya ke sana, karena kita ikut belanja ke sana ya,” kata Maruli.
“Mungkin dari pihak sana melihat ada tentara melintasi batas, padahal mau belanja doang diributin ada narkoba lagi, orang beli LPG buat masak sayur kok,” tambahnya.
Penjelasan Pangdam
Sebelumnya, Mayjen TNI Iwan Setiawan selaku Pangdam XII/Tanjungpura telah membenarkan kejadian terkait 3 personelnya yang sempat ditahan oleh kepolisian Malaysia.
Dia menjelaskan, tiga personel tersebut diamankan oleh PDRM ketika sedang berbelanja untuk kebutuhan pos di Batu Kaya, Lubok Antu, Serawak. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 Januari 2024.
"Mereka sudah izin Dansatgas untuk membeli kebutuhan pos di Lubuk Antu. Kemudian berangkat menuju Lubok Antu dengan dijemput oleh penjual langganan pos,"
ujar Iwan Setiawan melansir dari akun Instagram kodamtanjungpura, Rabu (31/1).
merdeka.com
"Dijemput dengan mobil sipil dari toko itu bukan kendaraan dinas. Pada saat perjalanan ada patroli dari PGA. Dihentikanlah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Iwan Setiawan menegaskan karena ketakutan sehingga masyarakat sipil yang membawa personel tersebut lari.
Sedangkan, anggota Satgas dengan biasa dan tertib mengikuti prosedur ketika dilakukan pemeriksaan oleh personel kepolisian negara tetangga.
Akhirnya, ketiga personel TNI ini diamankan oleh Diraja Malaysia Pasukan Gerakan AM (PDRM PGA) Malaysia untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Kemudian memang anggota membawa 8 tabung gas yang 14 Kg untuk rencana kebutuhan pos. Jadi kalau misalkan diberitakan ada indikasi membawa beras sekian banyak ada bawa bungkusan seperti narkoba itu tidak ada. Tidak ada itu hoaks. Saya yakinkan itu tidak ada," tegasnya.
"Kita sudah komunikasi mudah-mudahan hari ini anggota kita juga bisa dijemput dan diserahkan kepada kita. Jadi intinya tidak ada pelanggaran seperti yang diberitakan selama ini liar di media,"
tambah dia.
merdeka.com