Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyumas mencapai 2.634
Merdeka.com - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menemukan peningkatan pertumbuhan kasus HIV/AIDS. Dari data yang dimiliki KPA Banyumas, hingga Agustus 2016 ditemukan sebanyak 279 kasus HIV/AIDS.
"Dari jumlah tersebut sebanyak 166 kasus merupakan HIV (Human Immunodeficiency Virus), sedangkan 113 kasus sudah mencapai fase AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)," kata Pengelola Program KPA Banyumas, Neto Andrianto, Minggu (27/11).
Dengan temuan tersebut, KPA Banyumas mendata ada 1.615 kasus HIV dan 1.019 kasus AIDS yang jika ditotal mencapai 2.634 kasus HIV/AIDS. Fenomena tersebut, kata Neto, merupakan persoalan yang selama ini menjadi 'gunung es'.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Bagaimana Dinkes Jateng menekan penyebaran HIV? Untuk upaya menekan angka penyebaran HIV, Dinkes Jateng terus melakukan edukasi dan penyuluhan yang bekerjasama dengan yayasan dan menyasar komunitas mulai dari lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), pekerja seks, hingga penghuni lapas.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
Dia menyebut, angka kematian akibat HIV/AIDS di Banyumas mencapai 230 penderita. Ia mengemukakan, untuk menekan penularan HIV/AIDS di Banyumas dilakukan pembinaan terus menerus.
Terlebih, ia mengemukakan penderita HIV/AIDS di Banyumas selama ini terjadi di segala lapisan sosial masyarakat dengan rentang usia produktif.
"Paling banyak kasus ini ditemukan pada rentang usia 15-34 tahun yang jumlahnya mencapai 325 kasus, kemudian rentang usia 35-44 tahun 234 kasus dan 45 tahun ke atas sebanyak 117 kasus," ujarnya.
Sementara itu, untuk kasus HIV/AIDS paling banyak ditemukan pada warga yang bekerja menjadi wiraswasta dengan kasus sebanyak 220 kasus, ibu rumah tangga 157 kasus dan karyawan swasta 123 kasus.
Neto menyebut pengidap HIV/AIDS dari kalangan PNS serta TNI/Polri dan petani juga terekam KPA Banyumas. "Sebanyak 12 orang pengidap HIV/AIDS berasal dari kalangan PNS, kemudian TNI/Polri sembilan orang dan Petani sebanyak 15 orang. Sedangkan, pekerja seks komersial mencapai 49 orang," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaKasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca Selengkapnya910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaSemua pasien yang terkonfirmasi menderita cacar monyet adalah pria.
Baca Selengkapnya