Kasus Suap Wali Kota Bandung, Yaya Mulyana Studi Banding ke Thailand Sebelum Pengadaan CCTV
Perjalanan itu merupakan salah satu upaya agar PT SMA bisa mendapatkan proyek pengadaan CCTV yang digagas Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Perjalanan itu merupakan salah satu upaya agar PT SMA mendapatkan proyek pengadaan CCTV
Kasus Suap Wali Kota Bandung, Yaya Mulyana Studi Banding ke Thailand Sebelum Pengadaan CCTV
Sidang kasus suap proyek CCTV dan Internet Service Provider (ISP) yang melibatkan Wali Kota Bandung non aktif, Yana Mulyana kembali bergulir.
Saksi yang dihadirkan menyatakan perjalanan ke Thailand untuk melihat kamera pintar dibiayai oleh pihak perusahaan.
Persidangan yang berlangung di Pengadilan Negeri (PN) Bandung itu menghadirkan sejumlah saksi, di antaranya Andri Fernando Sijabat selaku Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
merdeka.com
Dalam kesaksiannya, dia menyatakan perjalanan ke Thailand terjadi pada Januari 2023.
Tujuannya semacam studi banding melihat kamera pintar yang terpasang di Bangkok untuk diadaptasi di Kota Bandung.
Dia menyatakan bahwa perjalanan tersebut tanpa surat tugas dari Kementerian Dalam Negeri. Semua pembiayaan perjalanan dibebankan kepada pihak perusahaan swasta. Dia ikut berdasarkan ajakan dari atasannya, yakni Khairu Rijal.
Dalam kasus ini, Khairur Rijal pernah menjadi Kepala Bidang Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung. Saat kasus ini terjadi, ia menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan dan dinyatakan sebagai salah satu terdakwa."Tapi (perjalanan ke Thailand) itu ditolak oleh Kemendagri, jadi itu tidak ada surat tugasnya,"
kata Andri seraya menyatakan bahwa pembiayaan perjalanan hingga hotel dilakukan oleh pihak penyuap dari PT Sarana Mitra Adiguna (SMA).
Ada sekira 10 orang yang ikut dalam perjalanan. Di antaranya, Yana Mulyana beserta anak dan istri; lalu Kepala Dinas Perhubungan, Dadang Darmawan; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Yayan Briliana dan beberapa dari pihak perusahaan swasta.
Dalam sidang tersebut terungkap bahwa perjalanan itu merupakan salah satu upaya agar PT SMA bisa mendapatkan proyek pengadaan CCTV yang digagas Dinas Perhubungan Kota Bandung. Direktur PT SMA Benny menyatakan bahwa perjalanan tersebut merupakan ide dari Khairur Rijal. "Kita tidak pernah menawarkan, kita awalnya menawarkan hanya ke Jakarta, tapi karena permintaan pak Rijal jadinya ke Thailand," kata Benny.